Realtime Live Streaming

Smart Programs

Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terkait peningkatan keterampilan untuk mendorong entrepreneurship masih memerlukan kerja keras. "Masih harus kerja keras, tapi komitmennya sudah ada untuk membuat balance antara SMA dan SMK," kata ekonom Lembaga Demografi UI Sri Murtiningsih di Jakarta, Rabu (20/8).

Saat ini, sebut Murtiningsih, porsi antara SMK dan SMA belum seimbang, tapi tahun 2010 mendatang diperkirakan akan seimbang, dan tahun 2015 SMK akan menjadi 70 persen dan SMA 30 persen.

SMK, sebut Murtiningsih, memiliki potensi untuk mempersiapkan angkatan tenaga kerja menjadi entrepreneurship, pasalnya untuk penyerapan tenaga kerja dibutuhkan keterampilan yang memadai. Sedangkan pengetahuan yang didapat di bangku sekolah hanya sebagai pelengkap.

Menurutnya, entrepreneurship tidak bisa dikembangkan di sekolah formal, tapi harus dimulai dari keluarga. Ia mencontohkan, anak kelas IV SD seharusnya sudah diajarkan mempunyai komitmen dan kerja keras. "Nanti kalau besar bisa menjadi entrepreneurship," kata Murtinigsih.

Sayangnya, lanjut dia, hingga kini mindset orangtua lebih senang jika anaknya bekerja menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta daripada menjadi entrepreneurship. "Itu peran iklan TV untuk mengubah mind set orangtua untuk lebih membuka lapangan kerja sendiri," katanya.

 Kewirausahaan bukanlah hasil warisan atau bakat turunan orangtua semata. Kewirausahaan ini ternyata bisa diajarkan dan ditumbuhkan kepada anak-anak muda, terutama bagi mereka yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

"Sebuah penelitian tahun 2006 menunjukkan bahwa semangat kewirausahaan itu telah bangkit lagi di Indonesia ini," kata Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan pada acara seminar dan workshop kewirausahaan bagi guru ekonomi dan siswa-siswi SMA di Jakarta, Selasa (25/3).

Acara yang digelar oleh Program Studi Manajemen Universitas Paramadina Jakarta ini mengundang 150 guru ekonomi dan 300 siswa SMA se-Jakarta. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan kepada siswa-siswi SMA. Acara ini menampilkan pembicara praktisi pengusaha Sandi Uno dan Anton Sutopo.

Survei yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor menunjukkan, sekitar 19,3 persen penduduk Indonesia aktif dalam kegiatan awal kewirausahaan, sedangkan sekitar 17,6 persen lainnya memiliki usaha sendiri. "Angka-angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang mempunyai kegiatan kewirausahaan yang aktif," kata Anies Baswedan.

Itu sebabnya pemerintah dan kalangan akademisi seharusnya mendukung kelanjutan semangat kewirausahaan itu secara serius. Salah satu di antara dukungan itu, misalnya dilakukan melalui pendidikan kewirausahaan bagi siswa SMA ini.

"Usia ketika orang di SMA merupakan saat yang ideal untuk mengajarkan hal itu," kata Sandi Uno yang juga ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.

Menurut Sandi Uno, kewirausahaan adalah masalah persepsi dan masalah kemauan untuk mengambil risiko, dan hal ini akan lebih efektif jika diajarkan lebih dini, pada mereka yang berusia masih muda.

Anton Sutopo pun juga sependapat. Ia menekankan perlunya para guru ekonomi mengetahui dan menguasai tata cara pengajaran kewirausahaan ini dan bagaimana mentransfer pengetahuan tersebut kepada anak didik mereka.

Jangan bangga dulu kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terwujud pada angka 6 persen lebih per tahun. Nyatanya, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), setahun lalu, pertumbuhan itu cuma mampu menyerap 2,3 juta angkatan kerja. Padahal, total angkatan kerja di Tanah Air ada sekitar 16 jutaan orang.

Nah, tiap tahunnya, ada sekitar 50 ribu lulusan baru perguruan tinggi. Itu berarti, jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun makin tambun.

Sebaliknya, simak laporan Bank Dunia pada 2006. Di Indonesia, ternyata ada 15,7 juta usaha kecil. Angka itu adalah 90 persen dari bisnis di Nusantara. Yang menakjubkan usaha kecil memiliki kekuatan menyedot separuh lebih angkatan kerja Tanah Air.

"Modal saya cuma Rp10.000," begitu Wilson Partogi mengawali cerita jatuh bangunnya mengelola Ladova IT Solutions, perusahaan miliknya. Kini, hampir tiga tahun berlalu, Wilson sudah mampu mengantongi perolehan hingga Rp140 juta.

Pengalaman sebagai wirausaha muda juga dialami Bayu Syerli Rahmat. Saat ini, usaha rumah kreatif yang salah satunya menyediakan materi promosi untuk perusahaan bisa mencetak pertumbuhan di atas enam kali lipat.

Tanggung jawab

Wilson dan Bayu, sejatinya adalah pemenang Shell LiveWIRE Business Start Up (BSA) 2006. Gelaran yang kali pertama diselenggarakan di Indonesia, kala itu, oleh perusahaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas berbasis di Belanda itu berangkat dari kepedulian terhadap generasi muda. "Kami berkomitmen mendorong pengusaha muda tumbuh," pesan Presiden Direktur Shell Indonesia Darwin Silalahi, Kamis (24/1).

Skotlandia pada 1982 adalah penyelenggara pertama Shell LiveWIRE. Sampai sekarang, seperti disampaikan Manajer Investasi Sosial Sri R. Wahyu Endah, kegiatan ini sudah berlangsung di 23 negara.

Di Indonesia, Shell LiveWIRE lahir dengan nama Young Enterpreneurs Start-Up (YES) pada 2003. Lalu, pada 2006, YES berganti nama menjadi Shell LiveWIRE. "Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kami," kata Wakil Presiden Urusan Eksternal dan Pengembangan Bisnis Wally Saleh yang hadir dalam kesempatan itu memberi penegasan.

Pada 2006, lima pemenang dari 1.447 peserta diganjar dana bantuan masing-masing Rp25 juta. Lalu, selama dua tahun, para pemenang mendapatkan pula konsultasi dan bimbingan pengembangan bisnis. Tahun ini, maksimal sepuluh pemenang Shell LiveWIRE BSA 2008, masing-masing, mendapat modal usaha Rp20 juta. Seperti biasa, berikut konsultasi dan bimbingan tadi.

Pendaftaran dimulai pada 24 Januari 2008 sampai dengan 29 Februari 2008. Pengumuman penerima penghargaan pada 11 April 2008. Sementara, satu dari sekian syarat utama yang perlu diperhatikan adalah peserta harus sudah menjalankan bisnis mulai dari 3 bulan hingga 2 tahun.

Secara online, di www.livewire-indonesia.org informasi mengenai program ini dapat diperoleh. Bagaimana, siap menanggalkan kebiasaan uzur membuat lamaran kerja dan beralih menjadi wirausaha muda?   

Bunga Keris Papua, yang daunnya menyerupai keris, semakin diminati banyak warga Kota Madya Jayapura, Provinsi Papua yang akhirnya mendorong banyak warga masyarakat asli Papua menggeluti usaha penjualan bunga jenis ini.

kegiatan penjualan bunga Keris Papua dapat dijumpai pada beberapa pasar seperti pasar Youtefa, Abepura. pasar Hamadi dan pasar Sentani, dimana mereka yang menjual bunga itu kebanyakan masyarakat asli Papua.

"Kami menjual bunga keris, sebab sekarang banyak permintaan dari warga Kota Jayapura. Ada keunikan tersendiri pada bunga ini dan mungkin membawa rezeki bagi yang menanamnya", kata Nikanor Oyaitouw.

Ia menambahkan, kegiatan menjual bunga Keris telah digelutinya selama lebih dari dua bulan sementara permintaan warga Kota Jayapura untuk memebli bunga Kris semakin hari semakin banyak.

"Bunga Keris ini tidak tumbuh sembarangan, hanya tumbuh di hutan belantera Papua. Untuk mendapatkannya pun sangat sulit," jelas Oyaitouw. Ia mengakui kalau kegiatan berjualan bunga Keris telah menambah penghasilannya, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Harga bunga keris tergantung dari besar-kecilnya bunga, dengan harga sekitar Rp50.000 sampai Rp100 ribu per pohon. "Hanya dengan bermodalkan tenaga untuk mencari bunga Keris di hutan belantera, kami sudah bisa mendapatkan uang yang cukup banyak sehingga dapat menambah pendapatan keluarga," katanya. (ANT/BMA)

     Puluhan dosen dari sepuluh perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia mengikuti pelatihan pendidikan kewirausahaan. Acara Training of the trainers for Ciputra Campus Entrepreneur Program yang dimulai Senin (18/2) tersebut berlangsung selama lima hari. Pelatihan itu diselenggarakan oleh Ciputra Foundation bekerja sama dengan Bank Mandiri.  

"Kami berharap setelah kembali ke lembaganya masing-masing mereka dapat membangun entrepreneurship centre untuk menyebarkan budaya serta semangat wirausaha," ujar Entrepreneurship Education Manager Ciputra Foundation, Agung B Waluyo. Dia berpandangan, sesunguhnya telah muncul kesadaran tentang pentingnya kewirausahaan. Namun, tidak banyak yang mengetahui cara melaksanakannya. Apalagi cara mengajarkan kewirausahaan tersebut.

Padahal, kecakapan wirausaha sangat berguna untuk profesi apapun. Dengan demikian, menyebarluaskan kecakapan wirausaha memberikan dampak positif dan produktif bagi masyarakat.

 Sumber daya manusia berjiwa kewirausahaan merupakan syarat penting terciptanya paradigma perekonomian yang berbasis ilmu pengetahuan. Kampus ikut bertanggung-jawab memberikan bimbingan, arahan, dan stimulus untuk melahirkan insan-insan kreatif ini.

Kesimpulan itu mencuat di dalam acara One Day Technopreneurship Workshop yang diselenggarakan di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Kamis (27/3). Acara yang difasilitasi Recognition and Mentoring Program (RAMP) Indonesia, lembaga invensi dan inovasi yang bermarkas di Institut Pertanian Bogor, ini diikuti ratusan mahasiswa Unpad, Universitas Pasundan, dan Universitas Wiyana Mukti.

Melalui acara workshop sehari ini, mahasiswa diperkenalkan cara berkreasi dan berinovasi sebagai kunci menjadi technopreneur (wirausahawan pemanfaat teknologi tepat guna untuk menghasilkan produk atau jasa kreatif). Mereka diajarkan cara terefektif menuangkan ide atau gagasan inovatif untuk memulai bisnis, menganalisis peluang pasar, membuat rencana bisnis, memilih pola kerjasama, hingga trik mencari dana.

Menurut Project Officer Student Technopreneurship Program RAMP Indonesia Ono Suparno, teknologi yang baik adalah yang bisa memberi nilai tambah kepada produk atau jasa. Bukan kecanggihan, kerumitan, atau kegunaannya. Sehingga, inovasi menjadi kata kuncinya. "Bisnis yang tidak inovatif hanya tinggal menunggu kehancurannya suatu saat nanti," ucapnya.

Ia berpendapat, semangat kewirausahaan paling efektif ditumbuhkan di kampus. Di IPB, upaya ini salah satunya dikongkritkan lewat mata kuliah kewirausahaan. Dalam mata kuliah ini, tiap mahasiswa disuruh membuat list 100 mimpi. Namanya drea mwork. Salah satunya diupayakan menjadi bisnis nyata, tuturnya. Tidak berhenti di situ, RAMP mengagas program I-STeP (Insentif Student Technopreneurship Program).

Program yang bergulir sejak 2006 ini memfokuskan kegiatan pada bimbingan dan pelatihan bagi mahasiswa-mahasiswa terpilih yang lolos seleksi pengajuan proposal. Dari seleksi itu, proposal yang terbaik dapat memenangkan hibah dana venture hingga Rp 450 juta.

Program yang didanai The Lemelson Foundation ini memfokuskan inovasinya pada bidang pengadaan air bersih dan energi alternatif, kesehatan, pertanian, dan pengolahan keanekaragaman hayati. Tahun lalu, program ini diikuti 17 perguruan tinggi se-Indonesia.

Jadi Entrepreneur, atau Jadi Kulinya Entrepreneur ?

Akhir-akhir ini pertanyaan senada ini banyak sekali didengungkan oleh teman-teman saya di milis internal SBM, intinya satu, mereka mengalami kegalauan dalam menemukan tujuan hidup, apakah akan menjadi entrepreneur, apakah akan jadi kuli dari entrepreneur yang sudah ada ?

Masalahnya, di SBM sendiri ada dua kubu dan dua kepentingan yang cukup kuat diluar kubu dan kepentingan lain, disatu sisi harus bisa menciptakan pekerja yang bisa mengerjakan pekerjaan bisnis administratif (jadi kalo ngelamar kerja di perusahaan bisa mengerjakan pekerjaannya dan ngga malu-maluin), disatu sisi juga harus bisa menciptakan entrepreneur yang cukup handal, sementara kubu entrepreneur agak sulit berkomunikasi dengan kubu pekerja yang notabenenya adalah anak-anak yang pintar serta dosen-dosen yang betul betul ngelotok dengan bidang keilmuannya (kebanyakan yang rajin dan jago berhubungan dengan angka dan memiliki IP (indeks prestasi) cukup tinggi), karena yang memiliki cita rasa entrepreneurship ini memiliki kesan orang yang pengangguran serta urakan dan tidak memiliki masa depan yang pasti!

ITU ADALAH PEMIKIRAN YANG SALAH TENTANG ENTREPRENEUR!

Mengapa demikian ? Entrepreneur adalah orang yang pandai melihat peluang, dan itu adalah pasti, tidak mungkin dia menawarkan sesuatu produk jika kliennya sedang bermasalah, mayoritas adalah salesman yang baik, meski tidak semua, tetapi justru mayoritas entrepreneur yang baik yang sering saya temui, kebanyakan bermain aman, dalam arti tidak mau menawarkan sesuatu yang ia tidak bisa sanggupi kepada kliennya, dan ketika hal itu tidak bisa ia sanggupi karena diluar kemampuannya, ia akan meminta maaf dan menggantinya dengan hal lain yang bisa ia perbuat, bukan malah kabur dan tidak bertanggung jawab.

Saya sendiri lebih suka untuk dikenal oleh orang lain sebagai Entrepreneur (meski wannabe), bukan sebagai mahasiswa, mohon maaf, karena agak malu dengan citra mahasiswa yang sekarang lebih cenderung negatif (tukang demo) dan pemalas (ngga rajin kerja, belajar doang). Full Time Entrepreneur istilahnya, dan Part Time Blogger, keduanya adalah pekerjaan saya, mahasiswa ? oh, saya hanya numpang kuliah saja mengisi waktu luang, sekalian mencari rekanan bisnis dan juga teori yang bisa disesuaikan dengan kehidupan nyata dan bisnis… (kebanyakan dari teori tidak bisa diterapkan)

Mengapa demikian kekeuhnya saya Ingin menjadi Entrepreneur ? perhatikan skema berikut :

Jika anda adalah seorang yang baru lulus kuliah (kurang lebih usia disekitar 20-24 tahun), berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membeli sebuah mobil Honda Jazz ?

Anda melamar sebuah pekerjaan di kantor yang bergengsi, masuk jam 7 pagi sedang rumah anda berjarak 30 km dari tempat kerja anda, tentunya anda harus bangun pagi pagi sekali agar tidak terlambat, karena jika terlambat anda akan dipotong gajinya, dan anda baru bisa pulang malam karena harus lembur untuk mendapatkan uang tambahan.

Anggap anda memiliki penghasilan 3 juta per bulan, tinggal di Bandung, dikurangi pengeluaran (kosan, rokok, makan, pacaran, komunikasi, ongkos, dll) anda bisa memiliki tabungan sebesar Rp.800.000 per bulan, tentunya harus memikirkan biaya untuk pernikahan (jika belum menikah) dan asumsi ini merupakan asumsi bagi anda yang masih single, bagaimana jika anda sudah berkeluarga ?

sedang harga honda Jazz patoklah Rp.157.000.000 (kalo ngga salah) berapa tahun lagi anda baru mendapatkan benda ini ? silakan bagi sendiri,

kenyataannya untuk mendapatkan gaji 3 juta sebulan di Bandung bagi fresh graduate itu bukanlah hal yang mudah, anda harus bersaing bersama ribuan pengangguran lainnya untuk mendapatkan pekerjaan itu, dan juga harus bekerja dibawah tekanan dan hidup yang tidak sehat, ujung-ujungnya biaya yang dikeluarkan oleh anda untuk berobat dirumah sakit, akan menghabiskan tabungan yang selama ini anda pegang. Belum lagi ada risiko pengurangan pegawai, dimana ketika anda sakit dan masuk rumah sakit, anda bisa saja dikeluarkan karena kelamaan tidak masuk kerja / kerja anda kurang produktif, selain itu juga perusahaan tidak memerlukan anda lagi karena umur anda sudah tua dan tidak kreatif lagi..

Belum lagi jika anda sudah berkeluarga, dan memiliki anak yang hendak punya motor / mobil,

Ujung-ujungnya demi beli Honda Jazz, anda jadi korupsi, entah itu waktu anda bekerja di kantor, maupun finansial kantor (naudzubillahimindzalik)

hmmm menyakitkan bukan ? ketika muda terlena oleh pekerjaan dan diiming imingi pensiun yang besar, tahunya di jalan diputuskan orang lain, itu karena nasib anda ditentukan oleh Boss, bukan oleh diri anda sendiri.

Perbedaan lain ketika menjadi Entrepreneur, terlihat sedikit pengangguran, penghasilan anda ditentukan oleh kompetensi dan kemampuan anda sendiri, terutama kemampuan untuk memanage dan mencari peluang, serta berkomunikasi menawarkan barang dagangan anda keorang lain. Jam kerja Entrepreneur terkadang tidak menentu, terkadang bisa lebih gila lagi daripada karyawan, tetapi tidak di push oleh atasan melainkan oleh tuntutan dirinya sendiri.

Jadi Entrepreneur cukup menjanjikan dibanding mencari pekerjaan, karena bisa dimulai dari modal yang tidak terlalu besar, dan juga waktu yang tidak terbatas, kapanpun ketika anda di PHK sekalipun, anda bisa menjadi entrepreneur, satu satunya modal yang harus anda kuat miliki adalah KEMAUAN, baru kemudian rekanan dan juga keuangan.

Jika anda sadar, ada gabungan diantara keduanya, yakni Partnership, seseorang bisa menjadi Entrepreneur, dan juga bisa menjadi Karyawan, contohnya, jika anda memiliki ide bisnis tetapi tidak memiliki modal untuk menjalankannya, anda bisa menjual ide bisnis tersebut kepada orang lain yang memiliki modal, ini namanya sistem investasi, atau anda bisa mencari pekerjaan paruh waktu selagi anda menjalankan usaha anda, untuk menambah modal finansial. Pekerjaan paruh waktu ini bisa berupa konsultan, blogger, atau mengerjakan proyek proyek yang kecil kecilan.

Saya rasa, tidak ada alasan untuk seorang dosen untuk tidak menjadi Entrepreneur, waktu yang dia miliki bisa ia pilih, antara untuk riset, proyekan, mengajar, buat usaha, atau untuk keluarga dan masyarakat, dan juga untuk seorang yang baru lulus kuliah untuk menjadi entrepreneur, karena seharusnya sewaktu kuliah ia memiliki banyak teman yang mungkin bisa diajak bekerja sama olehnya membangun kerajaan bisnis.

Untuk menjadi Entrepreneur, perlu dukungan yang amat sangat kuat, mulai dari keluarga, pacar, teman, orang tua, bahkan sampai dukungan dari pihak kemanan, jika ada teman / saudara anda yang hendak menjadi pengusaha, dimohon untuk mendukungnya 100% karena ini berkaitan dengan masa depan dan juga mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Untuk teman-teman yang masih menjadi pengangguran, saran saya marilah buka usaha, menjadi entrepreneur, dan kurangilah jumlah pengangguran di Indonesia…

Kalau kata Ijal & Mimin, Jadi entrepreneur mungkin sulit dimengerti, tidak apa apa, yang penting rekening korannya toh :D

Untuk Astrid, Feiral, Luthfi, Dharma, dll, semoga tulisan ini bisa menjadi pencerahan, Thanks to Pak JH, BPI, DL, yang udah kasih masukan di milis, serta temen-temen yang udah ngedukung, dan juga buat orang-orang yang menjadi cerminan hidup saya dan sudah memberi pencerahan untuk saya baik dimasa lalu, hari ini, dan mendatang…

Jika anda lulus kuliah dan langsung mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang bergengsi, berarti anda maju 5 langkah dari orang lain yang baru lulus kuliah, sedangkan jika anda sewaktu kuliah sudah membangun perusahaan anda sendiri, entah itu bergengsi atau tidak dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, itu sudah maju 100 langkah dari orang yang maju 5 langkah tadi.

Ohya, Blogger merupakan pekerjaan yang amat menjanjikan, kenapa ? tunggu tanggal mainnya :)

PS : Jika anda adalah seorang entrepreneur, dan ada yang bertanya kepada anda, siapa boss anda, sebaiknya anda menjawab, Tuhan-lah Boss saya sebenarnya, ia menggaji saya dengan kehidupan :)

Menjadi Entrepreneur

Belum genap setahun saya menjadi entrepreneur, setelah sebelumnya selama 24 tahun menjadi profesional, 8 tahun diantaranya  sebagai CEO sebuah perusahaan multinasional. Rasanya seperti hidup dalam dunia yang baru yang sangat berbeda. Banyak sukanya, banyak pula tantangannya. Yang pasti, saya bersyukur saya mengambil keputusan ini.

 

Menjadi entrepreneur memang penuh risiko. Di pundak kita  terletak tanggung jawab untuk setiap bulan membayar gaji para pegawai, sementara pendapatan perusahaan  sangat fluktuatif. Investasi harus di tanamkan agar kita dapat mengonversi peluang-peluang menjadi suatu bisnis yang menguntungkan, meskipun tidak ada jaminan bahwa intestasi yang di tanamkan akan memberikan hasil yang diharapkan.

 

Meskipun penuh risiko, menjadi entrepreneur sangat mengasyikkan. Kebebasan untuk memilih bidang apa serta segmen pasar mana yang akan digeluti. Demikian juga model bisnis yang akan diterapkan dan cara kita bekerja adalah salah satu keasikannya. Kepuasan ketika  berhasil merealisaikan ide bisnis kita menjadi suatu bisnis yang unik dan menguntungkan adalah keasyikan lainnya. Kepuasan menciptakan lapangan kerja baru ditengah minimnya lapangan kerja kini juga faktor yang tak kalah penting.

 

Dalam pengamatan saya, 10  hal penting untuk  memulai suatu usaha  adalah:

 

1.   Cari hal yang di butuhkan. Temukan suatu fokus area dimana pebisnis besar tidak tertarik untuk masuk. Usahakan kita lebih cepat dari orang lain.

2 .   Pelajari semua hal tentang pasar yang kita pilih. Kita perlu tau tentang pasar ini sebelum memulai bisnis.

3.    Buatlah sebuah rencana bisnis. Kita tidak akan mendapat pendanaan tanpa ada rencana yang jelas dan mantap bahwa kita akan untung.

4.    Kita harus memiliki pendanaan yang cukup untuk memulai bisnis dan bertahan. Keberhasilan tidak terjadi dalam sekejap, oleh karenanya kita perlu dana yang cukup.

5.   Jagalah agar biaya kita rendah namun standar tetap tinggi. Jangan boroskan pengeluaran pada hal-hal yang tidak membantu pendapatan.

6.    Tentukan dengan jelas bagaimana kita akan memromosikan dan menjual produk kita. Kita perlu kreatif dalam memromosikan produk kita. Biaya iklan sangat mahal.

7.    Cari dan rekrut tim yang terbaik. Peran mereka sangat penting untuk mensukseskan bisnis.

8.    Kenali para pesaing, dan menangkan persaingan.

9 .   Belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain.  Pelajari tren dan cari tahu apa yang sedang populer di industri kita. Bergabunglah dengan komunitas entrepreneur.

10. Manfaatkan teknologi untuk membangun bisnis kita, mulai dari komputer, telekomunikasi sampai ke web, kita harus memanfaatkan semuanya.

 

Menjadi entrepreneur tidak mudah, apalagi ditengah situasi ekonomi yang tidak menunjang saat ini. Perlu kesungguhan, keteguhan, obsesi pada peluang yang dikejar, keberanian mengambil resiko, tahan terhadap ketidak pastian, kreatifias, dan tentunya kepemimpinan.

 

Beberapa rekan entrepreneur bercerita tentang tantangan-tantangan yang dihadapinya saat memulai bisnis :

 

  • Semua tabungan habis dipertaruhkan dalam bisnis.
  •  Kehidupan pribadinya sangat terpengaruh karena harus berhemat luar biasa, bahkan sampai tidak punya uang untuk membeli baju.
  •  Gamang karena tidak tau apakah bisnisnya akan bisa berhasil atau tidak.
  • Bekerja habis-habisan sepanjang hari mencoba untuk memecahkan masalah dan membuat bisnisnya berhasil.

 Namun demikian, bila kita punya ide yang bagus, pasar yang cukup besar bagi  ide  tersebut,  punya semangat tinggi untuk mengerjakan nya dan siap menghadapi resiko, maka menjadi entrepreneur bisa jadi adalah pilihan yang tepat bagi Anda.

 

Salam hangat penuh semangat!

Goris Mustaqim adalah CEO PT Resultan Nusantara yang bisnisnya bergerak di bidang RFID (radio frequency identification), yaitu sejenis smart card untuk berbagai aplikasi seperti absensi, akses kontrol dan lain-lain. Di tahun 2006, Ia mendirikan Asgar Muda, sebuah yayasan yang mendorong kaum muda di Kampung halamannya untuk berwirausaha serta lebih terlibat dalam isu pendidikan dan budaya, dengan niat untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal. Goris adalah salah satu wakil Indonesia yang menjadi finalis Asia's Best Young Entrepreneur 2009 versi majalah BusinessWeek.


    Alasan Goris memilih menjadi entrepreneur adalah karena Ia menyukai tantangan, bisa bebas dalam berkarya dan menyalurkan idealismenya untuk menjadi bagian penggerak ekonomi bangsa. Bahkan saat ini, melalui yayasan Asgar Muda yang didirikannya, Goris sedang mengembangkan beberapa usaha berbasis komunitas di daerah Garut, Jawa Barat, produk yang dihasilkan diantaranya akar wangi dan kerajinan kreatif kulit. “Saya ingin mendorong pemuda-pemuda di daerah sini untuk menjadi wirausahawan,” tuturnya.

    Menurut Goris, menjadi entrepreneur harus siap mental untuk jatuh-bangun dan berani mengambil resiko. Karena di masa-masa awal pasti akan sulit dan serba tidak pasti. Banyak pengalaman ketika menjalankan bisnis yang berkesan bagi Goris, diantaranya ketika berhasil meyakinkan angel investor untuk membantu, atau ketika dimarahi dan dikomplain klien karena waktu pengiriman telat. Menurutnya, mismanagementlah yang dapat menyebabkan kerugian cukup besar. Dari pengalaman-pengalamannya tersebut, Goris berpendapat bahwa ilmu bisnis tidak diajarkan di sekolah, melainkan didapat berdasarkan pengalaman di lapangan. Saran Goris bagi para pengusaha yang akan memulai bisnis, pertama, kuasai semua aspek bisnis yg akan ditekuni. Kedua, harus mengenal satu sama lain dalam tim dan yakin mereka adalah tim yang komit dan kompeten

5 Langkah Menjadi Programmer Entrepreneur

by Romi Satria Wahono

programmerlegend Hari Kamis, 19 Pebruari 2009, saya diminta mengisi satu sesi tentang entrepreneurship di PHP Developers Day 2009 yang diadakan di PDII LIPI Jl Gatot Subroto 10, Jakarta. Supaya unik, presentasi saya beri judul Programmer Entrepreneur. Inti dari presentasi saya adalah uraian tentang kiat dan langkah menjadi programmer yang  berkarakter entrepreneur. Wacana ini perlu saya berikan karena saya pikir trend programmer di Indonesia, relatif lebih memilih bekerja di sebuah perusahaan yang established, daripada menempuh jalur wirausaha. Saya berharap para programmer berkarakter kuli, mulai pelan-pelan berubah menjadi programmer  yang berjiwa entrepreneur dan memiliki kemampuan bisnis yang memadai. Materi saya kembangkan dan sesuaikan dengan judul posting ini, yaitu 5 Langkah Menjadi Programmer Entrepreneur. Tertarik? Klik dan lanjutkan bacanya :)

1. FIGHT FOR CODELINE FREEDOM!

Programming adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh seorang programmer dan mahasiswa computing. Dalam IEEE Computing 2005, kemampuan coding dan mengembangkan software menjadi titik sentral, yang disentuh semua jurusan computing, baik itu Computer Science (CS), Software Engineering (SE), Information System (IS), Information Technology (IT) ataupun Computer Engineering (CE). Mahasiswa computing tanpa bisa coding, bagaikan garam tanpa asinnya :) Perdjoeangan untuk mencapai kebebasan baris kode, membawa arti bahwa kita tidak stress melihat 1000 baris kode suatu program. Dan juga, tidak boleh masuk rumah sakit kena tipus, kalau harus melototin 10000 baris kode :) Pertanyaan yang sangat sering datang ke saya dari mahasiswa jurusan computing adalah, bagaimana supaya bisa mahir coding? Jawaban saya, kiatnya cuma ada 5, yaitu: latihan, latihan, latihan, latihan dan latihan :D

Yakinlah bahwa bangku kuliah tidak cukup. Dan janganlah pernah mengeluh wahai para mahasiswa, karena tidak hanya di Indonesia, mahasiswa di luar negeripun tetap tidak akan bisa mahir coding, kalau hanya mengandalkan jam mata kuliah pemrograman. Saya juga dulu harus keluar masuk berbagai software house di Jepang dan bahkan sempat 6 tahun part time di perusahaan game Activision, supaya bisa menebarkan dan menyematkan berbagai teori dan konsep pemrograman ke ujung-ujung jari, kulit dan otak saya.

2. BROWSING FOR LEARNING AND RESEARCHING

Lakukan shift-paradigm pada perilaku kita. Tancapkan ke dalam benak kita yang paling dalam, bahwa kegiatan web browsing bukan hanya ajang klik URL asal-asalan, kegiatan selingan, iseng atau aktifitas di kala senggang. Mengakses Internet adalah sebuah investasi. Detik demi detik waktu yang kita pakai untuk nginternet, akan dikonversi dalam bentuk rupiah pada saat kita keluar warnet atau menutup koneksi internet kita. Manfaatkan kegiatan browsing untuk banyak belajar dan meneliti. Ketika mengunjungi Alexa.Com, jangan hanya terperangah dengan posisi rangking kaskus.us, friendster.com, facebook.com atau detik.com, tapi usahakan untuk sambil mengumpulkan data kunjungan Internet Indonesia. Rangkumkan datanya dalam bentuk tabel, kategorisasikan, olah dan analisa dengan berbagai teknik statistik. Manfaatkan berbagai forum yang betebaran di dunia maya untuk belajar, bagaimana mengembangkan software dan game yang bisa kita jual, ataupun berbisnis di Internet. Ketika kita menggunakan aplikasi facebook dan friendster, arahkan strum otak kita untuk memikirkan genre aplikasi dan game apa yang saat ini nge-trend di facebook atau friendster. Pelajari kelebihan dan kelemahannya.

3. CREATE A “KREATIFITAS MAYA”!

Gunakan berbagai data dan hasil analisa yang kita dapatkan pada saat browsing untuk mulai sedikit demi sedikit membangun kreatifitas maya. Ingatlah bahwa produk-produk legendaris tidak langsung menjadi besar, perlu proses yang lama. Matt Mullenweg sang founder Wordpress, juga mengawali jalan legendanya dengan sesuatu yang sangat dasar, karena ingin belajar PHP. Jerry Yang, akhirnya menseriusi bisnis mesin pencarinya, mesekipun diawali dengan aktifitas mengumpulkan link URL. Demikian juga dengan Blake Ross dengan Mozilla Firefoxnya, Mark Zuckerberg dengan Facebook-nya, Steve Chen dan Chad Hurley dengan Youtube-nya, Pierre Omidyar dengan eBay-nya, dan Tom Anderson dengan MySpace-nya. Kemampuan coding akan mempercepat proses implementasi ide, yang kita rumuskan dari hasil analisa dan penelitian kita tentang trend layanan web. Saya membangun IlmuKomputer.Com juga sebenarnya tidak asal bangun, tapi mulai dari learning dan researching tentang layanan untuk mahasiswa yang benar-benar bisa menjadi solusi bagi mahasiswa. Saya mulai dari survey ke ratusan mailing list dan forum. Termasuk mencari data yang valid, siapa sebenarnya pengguna Internet yang populasinya besar saat itu.

4. BLOGGING FOR PERSONAL BRANDING

Kreatifitas maya yang dahsyat dan menggunakan teknologi canggih, tidak ada artinya apabila tidak diperkenalkan ke publik. Karena itu kita perlu latih kemampuan menulis kita, yang bisa kita mulai dengan menggunakan blog.  Para programmer yang notabene adalah seorang spesialis, dituntut kedepannya berkemampuan versatilist, yang bisa menawarkan diri dan menjual kemampuannya dengan baik. Ngeblog alias blogging sekaligus jadi cara yang maknyus untuk personal branding lewat dunia maya. Saat ini personal branding lewat blogging adalah jalan yang sangat cepat dan efektif, bahkan melebihi personal branding lewat koran dan media cetak. Pengguna Internet Indonesia yang mencapai 25 juta, mungkin hanya kalah oleh TV. Dan saya yakin, tidak semua dari kita punya kelebihan uang untuk melakukan aktifitas narsistik lewat 30 detik iklan di TV yang mencapai nilai ratusan juta rupiah. Sekali lagi, personal branding lewat blogging adalah jalan yang lebih efektif, efisien, nyata alias tidak ngoyoworo bin aya aya wae :) . Sayapun menempuh jalan ini untuk memperkenalkan diri, IlmuKomputer.Com dan juga bisnis yang saya buat seperti Brainmatics.Com.

5. BE AN ENTREPRENEUR!

Ketika kondisi sudah mapan, dan sudah mulai banyak yang menghubungi kita untuk kerjasama mengembangkan berbagai proyek dan kegiatan. Mulai pikirkan untuk masuk jalur entrepreneur formal lewat bisnis dalam bentuk yang lebih nyata. Dirikan PT atau CV, sewa kantor, ajak anak-anak muda yang cerdas nan militan untuk bergabung dengan kita. Jangan lupa didik mereka dengan baik dan bijak. Beri mereka kesempatan untuk mengembangkan diri dan mengembangkan ilmu. Beri beasiswa untuk melanjutkan sekolah apabila dirasa memang sang pegawai berprestasi. Beri mereka kepercayaan, mulai delegasikan wewenang dan tugas, dan jangan pernah beranggapan bahwa semua harus kita kerjakan sendiri.

Saya juga dibantu para pedjoeang-pedjoeang muda dalam melakukan aktifitas di dunia maya dan bisnis.  Menarik kalau kapan-kapan coba mampir ke markas IlmuKomputer.com, yang sekaligus sebagai kantor Brainmatics.Com di Menara Bidakara. Ada Mansyur, Training Manager kita yang gesit dan jaim. Mansyur alias Acun ini sebenarnya baru berumur 20 tahun dan duduk di semester 3 bangku kuliah S1. Tapi menakjubkan, karena miliaran omzet perusahaan dihasilkan dari tangan dinginnya. Ada mulyana, sang Technical Manager yang cerdas tapi dingin, plus cenderung psikopat. Saat ini baru berumur 19 tahun, bahkan belum lulus SMA dan harus ujian bulan April ini. Ada lagi Eman, sang Financial Manager kita, pemilik IPK 3.8 yang selalu tampil keren dan harum meskipun sedikit agak jablai ini, juga baru berumur 20 tahun. Adalagi Tanto, yang jadi PJ project eLearning kita di Merpati Airlines, laki-laki setia yang jago makan ini juga belum menikah :)

Sapalah para pedjoeangku ini, dan ajaklah mereka berdiskusi. Aku yakin tidak ada yang bisa mengalahkan laskar pelangiku ini dalam kuantitas dan kualitas kerja. Mereka bangun sebelum orang lain bangun, dan tidur setelah orang lain tidur. Dan cintapun tak akan bisa membunuh mereka, paling cuman bikin diem ajah 3 hari 3 malam hihihi. Mereka sangat paham bahwa mendapatkan pendidikan adalah sebuah perdjoeangan, dan hidup dari keringat sendiri adalah suatu kebanggaan. Para pedjoeangku ini masih terlalu muda dan mungkin miskin ilmu, karena itu ajarilah mereka ilmu pengetahuan. Tapi belajarlah dari mereka hakekat perdjoeangan dan mintalah sebuah peta  harta harun kepada mereka … yaitu peta jalan cinta para legenda.

Wahai para pemuda, janganlah pernah mau jadi pecundang, berebutlah untuk menjadi legenda. Kuingin kau tahu, jalan legenda terbuka lebar, bagi siapa saja yang mau berusaha dan berdjoeang. Dan tidak semua orang yang punya kemampuan bisa menjadi legenda, karena  menjadi legenda adalah sebuah pilihan, bukan karena kemampuan.

Sambutlah pagi hari dengan riang dan tataplah mentari pagi dengan lantang. Jangan lupa ucapkan, “I am legend!”  … believe me you will be legend :)

Tetap dalam perdjoeangan!

ttd-small.jpg


Kiat menjadi Entrepreneur Sukses
7 Oktober 2009 - 17.43 WIB
182 klik
 
Entrepreneurship atau semangat kewirausahaan itu adalah sikap atau attitude yang ditunjukkan dengan wujud kepercayaan diri yang kuat, ulet dan tangguh, berpikir positif, kreatif dan ambisius. Inti dari entrepreneurship itu adalah kemandirian. Orang yang tidak mandiri, takkan pernah jadi entrepreneur.

Pada prinsipnya semangat kewirausahaan itu ada pada semua orang, karena dalam diri setiap orang itu ada bakat dan kekuatan kemandirian. Tingal seberapa besar yang dimilikinya dan seberapa nekad orang itu untuk membangkitkan “naga entrepreneur “ itu dari dalam dirinya.


Dalam keseharian, entrepreneurship itu tampak dalam seseorang menjalani hidup dan cita-citanya. Dalam dunia usaha, sikap itu merupakan prinsip dalam manajemen hidupnya. Berani mulai dari diri sendiri. Mau mulai dari hal yang kecil. Mau mulai saat itu juga dan berani menanggung resiko. Entrepreneurship itu mengandung dua inti bisnis yakni ada peluang, ada resiko. Jika tak berani menanggung resiko, tidak akan pernah mendapat peluang.

Untuk sukses sebagai seorang entrepreneur itu ada tiga kekuatan penting yang harus dipupuk. Pertama, harus punya obsesi dan mimpi besar yang ingin dicapai. Kedua, harus punya tekad yang kuat untuk meujudkannya. Ketiga, harus berani nekad dalam mengambil keputusan dan harus siap menerima resiko apapun yang timbul sebagai akibat keputusan yang sudah dibuat, dan tentunya senantiasa tawaduk (bagi ummat yang beragama). Orang yang sukses itu merancang sendiri keberuntungannya.
Ciri-ciri seorang entrepreneur sejati:
  1. Tidak pernah takut untuk mengambil keputusan, meskipun membuat keputusan adalah bagian tersulit dari seorang entrepreneur. Dalam mengambil keputusan, seorang entrepreneur lebih mendengar apa kata hatinya, meskipun suara-suara dari pihak lain tetap didengar dan dihargai. Mengingat setiap orang akan menanggung resiko dari apa yang diputuskannya dan bukannya orang lain.
  2. Bijak, cerdas dan bisa mendayagunakan potensi serta keunggulan pihak lain. Intinya bagaimana dia bisa manage atau mengelola sumberdaya yang ada di depannya dengan baik. Semua orang punya waktu 24 jam, tapi siapa yang bisa mengelola waktu dengan baik itulah yang akan sukses.
  3. Bisa menemukan momentum yang tepat bila sebuah gagasan akan dimulai. Sukses yang terhebat adalah bila sebuah ide yang cemerlang datang pada saat yang tepat, diwujudkan segera, dengan semangat juang yang kuat.
  4. Jeli menangkap peluang. Peluang yang baik itu hanya datang pada orang yang berpikiran positif. Orang yang berpikiran positif itu adalah orang yang tidak pernah menyalahkan keadaan dan tidak mengeluh kalau dikhianati. Sukses terbesar seorang entrepreneur itu adalah saat dia dapat mewujudkan apa yang dia impikan dan sepanjang hidup seorang entrepreneur akan terus bermimpi, makin besar, makin banyak, dan makin menguasai hidupnya. Namun tidak serakah.
  5. Bisa pemimpin. Seorang pemimpin itu adalah seorang yang bisa menjadi teladan. Seorang pemimpin itu adalah orang yang dapat menghargai bantuan orang lain, dan bersedia memberi bantuan apapun dari kelebihannya sebagai pemimpin. Seorang entrepreneur itu sesungguhnya juga adalah seorang guru.
  6. Tidak bekerja setengah-setengah, meskipun yang dilakukannya itu hanya hal kecil. Sesuatu yang dilakukan dengan sepenuh hati, maka hasilnya akan menjadi sangat besar. Jangan berpikir ingin menaklukkan dunia, tapi berpikirlah bagaimana kita mempunyai arti selama hidup didunia dan melakukan sesuatu yang bermakna yang strategis.
  7. Seorang yang siap berubah dan tidak takut menghadapi perubahan. Tidak kolot dan tidak antipati. Peluang hanya ada pada sesuatu yang berubah. Dalam dunia bisnis yang namanya peluang itu adalah sesuatu yang menunggu Anda mengambilnya.
  8. Orang yang pandai mendayagunakan sarana komunikasi yang dia punyai, karena hanya komunikasilah yang dapat menerjemah apa yang menjadi obsesi dan ide sorang intrepreneur. Komunikasi yang salah, akan melahirkan keputusan yang salah. Keputusan yang salah, akan menyebabkan seorang entreprenur harus membayar uang sekolah yang mahal.
BUKTIKAN DENGAN MENJADI ENTREPRENEUR!



Prof. Roy Sembel (Smart_WISDOM@yahoogroups.com)

Ideapreneur dan Pakar Bisnis


“…Little-little me… salary not up up!…” keluh si Amir. Bahasa Inggris apa-an tuh? Ooh…Maksudnya: Dikit-dikit gue, gaji kagak naik-naik! Dasar si Amir biang mengeluh, masih untung dia punya pekerjaan. Statistik mengatakan bahwa dari sekitar 220 juta orang di Indonesia, ada lebih dari 80 juta pemuda dengan usia antara 15-40 tahun. Sayangnya, dari kelompok pemuda itu sekitar 10 juta tidak produktif alias menganggur. Berangkat dari angka-angka yang sangat fantastis ini, maka momentum kebangkitan wirausaha muda harus segera direalisasikan. Lalu bagaimana membantu menyelesaikan kondisi ini? Apakah solusinya adalah meningkatkan akses pendidikan formal? Tidak juga tuh! Banyak lulusan perguruan tinggi yang justru menganggur. Tampaknya dunia pendidikan kita justru menjadi bagian dari problem bukan bagian dari solusi. Pasalnya, lulusannya banyak yang menjadi pencari kerja. Padahal, total pencari kerja sudah lebih banyak dari lowongan pekerjaan yang tersedia. Kunci solusinya adalah memperbanyak orang yang menjadi pencipta lapangan pekerjaan, bukan sekadar orang berpendidikan tinggi! Kabarnya, para alumni sekolah bisnis terkemuka di AS yang lulus sebagai lulusan top, umumnya akan bekerja sebagai profesor atau konsultan di universitas atau perusahaan konsultan multinasional. Bagi yang sukses, penghasilannya bisa mencapai jutaan dollar per tahun. Sementara itu, lulusan yang nilainya biasa-biasa saja, justru mereka inilah yang menjadi presdir perusahaan sekelas Fortune 500 dengan penghasilan setahun bisa mencapai puluhan juta dollar. Lebih hebat lagi, alumni yang hampir tidak lulus, umumnya justru berpenghasilan mencapai ratusan juta dollar karena menjadi entrepreneur pemilik perusahaan, yang notabene merupakan bos dari para presdir itu. Nah yang terakhir, kalau drop out, paling-paling menjadi Bill Gates –nya Microsoft (orang terkaya di dunia). Rupanya, semakin sadar seseorang bahwa ia perlu bekerjasama dengan orang lain agar sukses, semakin sukseslah orang itu dibandingkan orang yang terlalu percaya pada kemampuannya dan kurang memberdayakan orang sekitarnya. Itu adalah ciri seorang entrepreneur. Jadi, inilah kunci solusi masalah perekonomian Indonesia: Entrepreneurship!

Krisis atau Kesempatan?



Harga BBM telah naik dua kali tahun lalu, harga listrik pun tak ketinggalan akan menyusul tahun 2006 ini. Banyak ekonom dan awam teriak krisis. Situasi serba tidak pasti. Tapi kenyataannya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif (pertumbuhan Produk Domestik Bruto atau PDB tahun 2005 sekitar 5,5%) dan diramalkan tahun 2006 ini masih akan positif sekitar 5,5% juga. Tahun 2006, Pemerintah akan memfasilitasi proyek-proyek infrastruktur senilai puluhan trilyun rupiah. Bahkan, total nilai PDB Indonesia di tahun 2006 ini diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp 3000 Trilyun!! Suatu peluang yang sangat besar. Minggu-minggu pertama tahun 2006 ini, pasar saham di Jakarta justru bergairah seolah menengak viagra. IHSG beberapa kali mencetak rekor tertinggi baru di atas 1200. Kurs Rupiah juga tidak mau ketinggalan menguat mendekati Rp 9000 / US$.


Fakta berbicara beda dengan jeritan krisis. Beberapa wirausahawan ulung juga tidak setuju bahwa sulit mencari peluang bisnis di Indonesia. Mereka justru merasa terlalu banyak gagasan bisnis dan kekurangan orang yang mau dan mampu menjalankannya. Contohnya saja, sejak saat harga BBM naik, penjualan kompor briket batubara melonjak puluhan kali lipat. Bisnis energi alternatif menjadi booming. Terlihat sekali perbedaan cara wirausahawan menyikapi keadaan saat ini dibandingkan orang kebanyakan. Kebanyakan orang memang menjadi bagian dari masalah, sementara para wirausahawan inilah yang membawa solusi. Coba renungkan kembali misalnya gelombang PHK tahun 1997-2000. Jutaan orang kantoran kehilangan pekerjaan dengan sekejap mata. Namun banyak pengusaha skala kecil dan menegah masih tetap bertahan, tidak ada yang dapat memecat dan mem-PHK-kan mereka. Para entrepreneur sejati ini malahan terus menerus membuka lowongan penghidupan dan kehidupan yang lebih baik tanpa henti bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Daya tampung tenaga kerja sektor ini tanpa batas, atau keren-nya “THE SKY IS THE LIMIT”.



“There are big differences between living a good life, and living a great life.” Hidup yang luar biasa adalah manakala kita memiliki kebebasan untuk memilih kehidupan seperti apa yang kita inginkan dan memiliki arti bagi sesama melalui apa yang kita berikan. Menjadi kaya dan hidup berkelimpahan merupakan pilihan. Makmur atau miskin tergantung pada keyakinan kita. Untuk menjadi makmur dan bisa berkontribusi mengatasi masalah pengangguran, kita harus terlebih dulu membangun “kesadaran akan kelimpahan” atau prosperity consciousness. Kesadaran ini harus dibangun terus menerus secara disiplin dan menjadi keyakinan kokoh dalam pikiran bawah sadar kita. Selanjutnya, kesadaran ini akan menuntun kita untuk mewujudkan kemakmuran yang kita impikan. Langkah pertama dalam membangun kesadaran akan kelimpahan atau kemakmuran adalah menanamkan keyakinan baru (prosperity beliefs dalam buku MIND POWER karangan John Kehoe) ke dalam pikiran bawah sadar kita bahwa:

a. Alam semesta memiliki kelimpahan dalam segala hal (abundance – kebalikan dari kelangkaan atau scarcity yang diajarkan dalam ilmu ekonomi)

b. Kehidupan adalah menyenangkan dan penuh berkah

c. Banyak peluang yang muncul dalam setiap aspek kehidupan

d. Sukses adalah tanggung jawab kita sendiri


Untuk merealisasikan keinginan itu dan menjadi entreprener sukses, kerangka pikir dengan akronim W.I.S.D.O.M bisa digunakan. W adalah Watak, artinya kenali kekuatan dan kelemahan kita. I adalah Ingin, artinya kita perlu memiliki Visi/misi hidup yang jelas agar motivasi kita bisa senantiasa terpelihara. S adalah Strategi, artinya setelah mengetahui posisi kita saat ini dan arah yang kita tuju, kita perlu merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut. D adalah Didik, artinya pembelajaran secara kontinu. Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan kita, tujuan serta strategi yang direncanakan, kita perlu terus menerus mengembangkan kekuatan kita dan memperbaiki/mengurangi kelemahan yang akan mengganggu pencapaian tujuan melalui strategi yang telah dipilih. O adalah Otak/otot, artinya kerja keras dan kerja cerdas. Setelah proses perenungan dan perencanaan, kita perlu segera bertindak. Jangan sekadar NATO (No Action, Talk Only). Laksanakan rencana kita dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kerja keras berarti kita harus melakukannya tanpa kenal lelah, sementara kerja cerdas maksudnya kita perlu mencari jalan agar dampak dari aksi yang kita lakukan bisa berlipat kali ganda dibandingkan metode konvensional. M adalah Meter, Monitor, dan Manajemen, artinya kita perlu mengukur dan memantau pencapaian tujuan kita, serta mengelola sumberdaya yang kita miliki secara optimal. Sumber daya yang penting dikelola berupa aset, waktu, dan hubungan (hubungan vertikal dengan Sang Pencipta, maupun hubungan horisontal dengan sesama manusia –keluarga, kerabat, dan kolega kerja atau bisnis- dan dengan lingkungan hidup kita).

Dengan menggunakan framework WISDOM tersebut, kita akan lebih mudah membangun bisnis yang cocok untuk kita, serta cara mencapai sukses secara menyenangkan melalui bisnis yang kita pilih tersebut. Memang saat ini sangat diperlukan semangat inovasi dan entrepreneurship di kalangan generasi muda. Sudah ada banyak contoh inisiatif dan aktivitas seperti ini. Rekan-rekan dari Yayasan Progressio (http://www.progressio.or.id) selama beberapa tahun ini telah menggalang kompetisi inovasi dan bisnis di kalangan mahasiswa. Beberapa mailing list di internet (Smart_WISDOM@yahoogroups.com, Kuadran-empat-community@yahoogroups.com, dll) berusaha membangkitkan menyebarkan semangat juang bisnis. Di beberapa universitas terkemuka telah dibangun center for entrepreneurship.

Kesempatan ada, sarana tersedia, dan kini saatnya untuk melangkah. Jangan hanya mengeluh terus. Buktikan bahwa Anda memang benar jagoan. Kakek saya pernah bilang: “Kalau badan anda seger jadilah militer. Kalau otak anda pinter, jadilah profesor. Tapi kalau badan anda seger dan otak anda pinter…. Jadilah entrepreneur!!!”
Pantang Menyerah

Di tahun 1878, Thomas Edison menciptakan prototipe lampu bohlam, yang tidak lain adalah kertas tipis yang disambung aliran listrik dalam bohlam vakum. Ketika aliran listrik dinyalakan, filamen yang terbuat dari kertas tipis  ini menyala. Masalahnya, pada waktu itu  filamen kertas ini terlalu cepat terbakar.

Sesudah ratusan kali mencoba mendesain bohlam lampu yang bisa berfungsi baik, murid Edison yang berbama Lewis Latimer hampir putus asa berkata :”Kita tidak akan pernah berhasil”. Edison yang selalu optimis menjawab, ”Kita sudah menemukan 999 cara tidak tepat dalam mendesain lampu bohlam, kita satu langkah lebih dekat pada cara yang tepat.” Tidak lama kemudian Latimer menemukan material yang tepat untuk filamen, yaitu benang katun yang dikarbonisasi.

Entrepreneur, Pantang Menyerah

Tulisan-tulisan saya tentang entrepreneurship disambut dengan antusias oleh banyak pembaca. Pembaca banyak yang sudah mulai menjadi entrepreneur dan sebagian lagi ingin menjadi entrepreneur. Menjadi entrepreneur memang semakin populer saat ini. Macam-macam latar belakangnya. Ada yang ingin mengubah hobi mendjadi profesi, ada yang suka tantangannya, ada juga yang menjadi entrepreneur karena faktor eksternal, seperti PHK, frustrasi pada budaya ditempat bekerja sebelumnya, atau ingin lebih fleksibel.

Memiliki usaha sendiri memang impian banyak orang, akan tetapi sebelum nyebur ke sana, penting untuk dipertimbangkan apakah kita memiliki persyaratan yang dibutuhkan untuk memulai bisnis dan menjalankannnya dengan berhasil.

Berdasarkan statistik, tidak lebih dari 30 % bisnis yang didirikan bertahan lebih dari lima tahun. Untuk berhasil memang butuh visi dan kerja keras pantang menyerah. Para entrepreneur harus menghadapi berbagai tantangan internal dan external. Mereka harus mengelola alur kas, menjaga agar perusahaan tetap untung dan bisa merekrut dan mempertahankan orang -orang yang tepat. Faktor eksternal seperti akses ke pembiayaan, situasi ekonomi, peraturan pemerintah dan isu-isu teknologi mempengaruhi entrepreneur setiap saat.

Karakter dan Sikap Terpenting Entrepreneur

Dalam suatu studi tentang para entrepreneur (William E. Jennings, “A Profile of the Entrepreneur”) ditanyakan karakter dan sikap terpenting untuk berhasil sebagai entrepreneur. Secara berurutan hasilnya adalah :

  • Pantang Menyerah

  • Daya Saing Tinggi

  • Mandiri

  • Berkeinginan Kuat untuk Berhasil

  • Percaya Diri

  • Sehat

Ternyata nafsu untuk mendapatkan uang, kesabaran, ketrampilan berorganisasi, keingingan untuk mengejar kekuasaan tidak termasuk dalam dalam karakter terpenting.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang perlu dijawab untuk mengukur kesiapan kita untuk menjadi entrepreneur :

  • Apakah kita siap untuk bekerja dengan jam kerja sangat panjang dan melakukan pengorbanan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis?

  • Siapkah kita bertanggung jawab atas semua keputusan bisnis dan semua tanggung jawab yang berhubungan dengan perusahaan?

  • Apakah kita mandiri, disiplin dan mempunyai komitmen penuh untuk menjadi entrepreneur?

  • Apakah kita siap untuk menjalankan beberapa peran sekaligus dalam organisasi?

 

Bagaimana Memulainya

Untuk memulai, kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang ide bisnis yang ingin kita kembangkan. Pelajari industrinya dan cara terbaik untuk membawa produk atau jasa kita ke pasar. Kenali para pesaing yang ada dan hambatan yang mungkin timbul. Bicaralah dengan entrepreneur yang lain untuk menimba pengalaman. Hadiri pertemuan para entrepreneur dan pertemuan dimana para pelanggan prospektif akan hadir. Ikuti trend di bidang yang kita pilih termasuk berbagai isu yang akan berpengaruh pada entrepreneur.

Buatlah rencana bisnis yang cukup detail. Bila bisnis ini membutuhkan pendanaan dari pihak lain, bisnis plan resmi akan dibutuhkan. Artikel tentang membuat bisnis plan pernah saya tulis dan bisa di baca di sini.

Tentukan tujuan besar yang ingin dicapai, lalu bagilah tujuan ini pada langkah-langkah kecil yang bisa di capai. Rencana Bisnis yang bagus akan membantu kita untuk tetap fokus ketika dihadapkan pada berbagai masalah.

Bangun jejaring baik melalui berbagai organisasi profesioal maupun jejaring pribadi seperti teman dan keluarga. Penting untuk diketahui bahwa jejaring akan efektif bila kita bisa membangun hubungan yang saling menguntungkan.

Pelajari berbagai aspek keuangan dari bisnis kita. Kemampuan untuk mendapatkan akses permodalan sering kali menjadi faktor penentu berhasil atau gagalnya suatu usaha, oleh karenanya sangat penting untuk mempelajari berbagai cara untuk mendapatkan pendanaan. Teman, keluarga, pinjaman bank, venture capital, angel investor adalah sumber pendanaan yang bisa di jajaki. Ketahui berapa banyak dana yang kita miliki dan berapa banyak yang akan di butuhkan untuk menjalankan perusahaan dan berapa yang akan dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Artikel tentang berbagai alternatif sumber pendanaan pernah saya tulis dan bisa di baca di sini.

Sumber daya manusia yang baik sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Sertakan SDM yang dapat menutup kekurangan kita sesegera mungkin. Ini akan membuat kita punya waktu untuk membangun strategi dan membuat usaha kita tumbuh dan berkembang.

Membangun suatu usaha memang membutuhkan visi dan kerja keras pantang menyerah. Tidak ada resep ajaib yang bisa membuatnya menjadi begitu mudah. Bagi mereka yang siap untuk kerja keras dan mengambil risiko, cita-cita untuk memiliki usaha sendiri bisa direalisasikan.

Catatan : QB Headlines.com mengadakan seminar bulanan tentang entrepreneurship. Seminar yang paling dekat akan diadakan di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2009 dan di Bandung pada tanggal 31 Januari 2009. Informasi lebih lengkap dapat dilihat di sini

Salam hangat penuh semangat

6 Langkah Praktis untuk Melejitkan Bisnis Baru Anda

Banyak tantangan yang dihadapi ketika melahirkan dan membesarkan bisnis baru, apalagi ketika situasi ekonomi tidak sepenuhnya mendukung. Masalah pembiayaan, mendapatkan sumber daya manusia yang dibutuhkan, branding & marketing adalah beberapa masalah utama yang biasanya dihadapi.

Berbagai masalah, ketika dihadapi dengan positif, seringkali malah merupakan sumber ide kreatif untuk memecahkannya. Dalam situasi ekonomi yang sulit seperti ini, perusahaan yang baru yang biasanya lebih gesit sering kali malah bisa mencuri kesempatan dari perusahaan besar. Perusahaan yang sudah lebih mapan seringkali disibukkan dengan urusan biaya pegawai dan infrastruktur yang sudah terlanjur besar.

Beberapa langkah praktis untuk melejitkan bisnis baru Anda di masa krisis:

  • Tampilkan imej profesional. Buat logo, kartu nama dan kop surat yang memberikan kesan profesional.

  • Tampil Online. Berikan prioritas pada situs web. Saat ini situs web adalah etalase bisnis yang sangat penting. Berikan fasilitas bagi setiap orang untuk mengenal bisnis Anda.

  • Dapatkan klien pertama. Hal ini sangat penting. Bila perlu berikan harga diskon untuk mendapatkannya.

  • Dapatkan testimonial dari penjualan-penjualan. Mulai bangun kredibilitas bisnis sejak awal.

  • Buat bisnis Anda dikenal. Kreatifitas sangat diperlukan di sini. Cari cara unik yang bisa membuat bisnis Anda dibicarakan orang. Promosi lewat email, buat artikel yang menarik yang relevan dengan bidang bisnis Anda, ikut serta dalam pameran, dan lain lain.

  • Selalu cari cara agar bisnis Anda lebih baik. Biasakan untuk bertanya pada diri sendiri:

    • Bagaimana caranya agar saya bisa melakukan ini dengan lebih baik?

    • Bagaimana caranya agar saya bisa melakukan ini dengan lebih mudah?

    • Bagaimana caranya agar saya bisa melakukan ini dengan lebih cepat?

    • Bagaimana caranya agar saya bisa melakukan ini dengan lebih murah?

    • Adakah cara lain untuk melakukan ini?

Semoga kita bisa melejitkan bisnis kita di tahun yang baru ini. Selamat Tahun Baru. Semoga sukses selalu menyertai kita semua.

Salam hangat penuh semangat.

Membangun Strategi Pemasaran dan Penjualan

Pemasaran pada intinya adalah segala sesuatu yang perlu Anda lakukan untuk membuat informasi tentang produk dan jasa Anda bisa menjangkau pelanggan yang potensial dan membuat calon pelanggan tertarik. Pemasaran mencakup membangun brand, merekrut mitra penjualan, membuat publikasi dan iklan. Sementara penjualan adalah proses mengkonversi mereka yang tertarik menjadi membeli produk/jasa Anda.

Pemasaran yang baik penting sekali bagi suksesnya suatu perusahaan. Anda bisa punya produk dan jasa yang sangat baik, tapi bila tidak seorang pun tahu maka bisnis Anda tidak akan berhasil. Meskipun marketing bisa sangat kompleks, tapi dasarnya sangat sederhana.

Berikut ini adalah pertanyaan yang perlu dijawab ketika membangun rencana pemasaran:

  • Siapa yang kemungkinan besar akan membeli produk Anda.

  • Dimana calon pembeli ini biasanya mencari produk seperti yang Anda jual.

  • Bagaimana caranya Anda bisa ada di tempat itu.

Perusahaan pemula umumnya mempunyai dana pemasaran yang sangat terbatas, oleh karenanya, sebaiknya dana tersebut di fokus kan bukan pada membangun image, melainkan untuk menghasilkan prospek bisnis dan penjualan. Dengan terbatasnya dana pemasaran yang bisa dibelanjakan, tingkat pengembalian (Return on Investment) dari setiap iklan dan setiap promosi menjadi sangat penting.

Empat P

Konsep dasar terpenting dalam pemasaran adalah empat P : Product, Price, Place, Promotion. Artinya jika Anda bisa membuat produk yang bagus, dengan harga yang tepat, ditempatkan di tempat pembelinya dan di promosikan dengan baik sehingga pelanggan ingin membelinya, maka Anda bisa cepat sukses dalam penjualan.

Produk mencakup fungsi, penampilan, bungkus, label, garansi dan jasa/dukungan yang disediakan.

Harga yang terlalu tinggi bisa tidak terjangkau oleh pelanggan atau kalah bersaing. Sebaliknya harga yang terlalu rendah akan mengurangi keuntungan dan bisa juga menimbulkan persepsi kualitas yang rendah. Anda perlu melakukan beberapa tes untuk mencari harga yang pas.

Dimana barang Anda di promosikan dan dijual sangat menentukan. Tanpa penempatan yang baik, orang tidak tau keberadaan produk Anda. Cara memposisikan produk ini dikenal dengan istilah strategi distribusi. Anda bisa menjual produk Anda ke toko retail yang akan menjualnya ke pembeli, atau ke menjualnya ke pabrik, atau langsung ke pengguna.

Pada ekonomi tradisional, biasa nya ada banyak tingkatan sebelum produk sampai ke konsumer, yaitu : pemasok material, produksi, wholesaler, peritel dan konsumer. Sekarang, banyak pihak yang memanfaatkan internet dan memilih cara penjualan yang lebih langsung : pemasok material, produksi, konsumer. Cara seperti ini selain lebih efisien, memungkinkan Anda mengenal konsumer Anda dengan lebih baik dan karenanya bisa membuat inovasi-inovasi dengan lebih cepat.

Seni Menjual

Ketrampilan menjual sangat berharga bagi seorang entrepreneur. Kemampuan untuk meyakinkan mengapa pelanggan lebih baik beli dari Anda, dibandingkan pesaing, dari sudut pandang kepentingan pelanggan, lalu meyakinkan pelanggan untuk membeli, bukan hal yang mudah.

Berikut ini adalah delapan pertanyaan yang perlu Anda jawab dalam membuat rencana penjualan:

  • Bagaimana produk Anda akan di jual? Di toko retail, secara online, melalui direct mail, melalui katalog, melalui distributor, atau kombinasi?

  • Apakah Anda akan menjual ke pedagang grosir atau retail atau keduanya?

  • Apakah pasar utama Anda perusahaan atau perorangan?

  • Dimana biasanya calon pelanggan Anda mencari produk sejenis produk Anda?

  • Bagaimana cara Anda memposisikan produk Anda, sehingga ada di tempat calon pelanggan mencarinya?

  • Apakah harga Anda memungkinkan Anda menggunakan dukungan telesales?

  • Apakah margin Anda memungkinkan Anda menggunakan tenaga penjualan langsung?

  • Apa keunikan produk Anda? Apa yang akan membuat calon pelanggan memilih membeli produk Anda dibandingkan produk saingannya?

Mendengarkan Pelanggan

Pentingnya mendengarkan dan memberikan perhatian pada pelanggan adalah hal utama. Bila penjualan Anda tidak bagus, kemungkinannya adalah Anda tidak menjual barang yang diinginkan pelanggan. Bila Anda ingin menjadi penjual yang baik dan pengusaha yang sukses, maka Anda harus peka terhadap apa yang diinginkan oleh pelanggan dan calon pelanggan. Anda harus tau apa yang membuat pelanggan Anda membeli dan apa yang menjadi penghalang calon pelanggan membeli dari Anda. Jika Anda bisa menemukan alasan tidak beli ini dan bisa mengatasinya, penjualan Anda akan mengingkat.

Bila Anda ingin menjual produk Anda secara online, cara penulisan sales copy sangat menentukan keberhasilan Anda. Didalam menuliskan sales copy, berilah tekanan pada manfaat yang akan diperoleh pelanggan ketika membeli produk Anda, bukan pada fitur-fitur produk Anda. Selalu arahkan pada hal-hal yang penting bagi calon pembeli Anda. Gunakan studi kasus dan testimonial untuk lebih meyakinkan calon pelanggan. Ingatlah urutan AIDA (Attract, Interest, Desire, Action) dalam menggiring calon pelanggan untuk membeli. Mulailah dengan membuat calon pelanggan melihat produk Anda, lalu buatlah mereka tertarik, setelah itu pengaruhi agar mereka ingin membeli dan yakinkan untuk segera membeli.

Selamat memasarkan dan menjual produk dan jasa Anda. Semoga sukses selalu menyertai Anda.

Salam hangat penuh semangat.

Daftar Rujukan : Zero to One Million, How I Build a Company to $ 1 Million in Sales and How You Can Too, Ryan P. Allis.

Sumber Pembiayaan dalam Memulai Bisnis

Setelah Anda selesai membuat rencana bisnis dan telah mendapat masukan dari entrepreneur yang lebih berpengalaman, kini Anda siap meneruskan langkah Anda memulai bisnis. Dari pro forma laporan keuangan seperti saya ilustrasikan pada artikel sebelumnya, Anda bisa melihat jumlah modal yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis Anda. Bergantung pada cakupan bisnis dan situasi tabungan, Anda mungkin mampu membiayai bisnis Anda dari uang sendiri. Bila tidak, tentunya Anda perlu mencarinya dari pihak lain.

Secara umum ada dua kategori modal untuk memulai bisnis:

  • Melalui pinjaman yang harus dikembalikan berikut bunganya pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

  • Melalui penyertaan saham dimana uang nya tidak perlu dikembalikan, tapi penanam modal mendapatkan porsi saham perusahaan Anda dan berhak mendapatkan porsi keuntungan (dividen).

Berikut ini adalah beberapa alternatif sumber pendanaan melalui pinjaman:

  • Teman dan Kerabat
    Bila Anda mencari modal dalam jumlah tidak terlalu besar, kemungkinan Anda bisa pinjam teman atau kerabat.

  • Leasing
    Membeli perlengkapan kantor dengan cara leasing mengurangi beban pembiayaan Anda diawal memulai usaha, sehingga secara tidak langsung merupakan jenis sumber pembiayaan juga. Perlengkapan kantor yang bisa dibeli secara leasing biasanya : komputer, mesin fax, mesin fotocopy, mobil dan lain-lain.

  • Pinjaman Bank

    Untuk kebutuhan dana yang lebih besar Anda bisa meminjam ke Bank. Bila Anda mempunyai aset yang bagus sebagai jaminannya, serta proposal penggunaan yang yang baik, biasanya Anda bisa mendapatkan pinjaman tersebut.

  • Pinjaman dengan Jaminan Pemerintah
    Belum lama ini, sebagai upaya mendukung tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia, Pemerintah meluncurkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pinjaman ini dijamin oleh pemerintah melalui asuransi Askrindo dan Jamkrundo, oleh karenanya debitor UMKM tidak perlu lagi memberikan jaminan untuk memperoleh KUR. Namun demikian ada sebagian Bank yang masih meminta jaminan. Saat ini KUR disalurkan melalui bank yang ditunjuk yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, PT BNI Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero), dan Bank Syariah Mandiri. Jumlah masing-masing pinjaman KUR bisa sampai Rp. 500 Juta. Sementara untuk Usaha Mikro, maksimum pinjamannya adalah Rp. 5 juta.

  • Pola Bagi Hasil
    Adalah jenis pembiayaan dimana terlebih dahulu disepakati suatu prosentasi keuntungan setiap bulan, atau setiap periode tertentu, akan diberikan oleh perusahaan kepada penyedia modal. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.

  • Obligasi Konversi
    Dengan obligasi konversi, perusahaan Anda menerbitkan surat obligasi kepada modal ventura dengan perjanjian akan dapat dikonversikan/ditukar menjadi saham pada waktu yang akan ditetapkan. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.

Sumber pembiayaan modal melalui penyertaan saham di antaranya adalah :

  • Mitra Usaha
    Mempunyai mitra usaha yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis baru. Mitra ini bisa melengkapi ide, ketrampilan dan pengalaman Anda, sekaligus juga bisa menjadi sumber pendanaan awal. Pembagian kepemilikan saham penting dibicarakan di depan, untuk menghindari masalah di kemudian hari. Pada umumnya pembagian kepemilikan saham ini ditentukan oleh besarnya kontribusi masing-masing pihak didalam menentukan keberhasilan usaha tersebut. Kontribusi ini bisa dalam bentuk modal, ide, keahlian dan lain-lain.

  • Angel Investor

    Angel investor adalah sumber pendanaan yang sangat baik pada awal berdirinya perusahaan. Ketika bank melihat bisnis Anda terlalu beresiko sementara modal ventura merasa potensi keuntungan perusahaan Anda tidak cukup besar, maka angel investor menjadi jawabannya. Angel investor biasanya bersedia berinvestasi dalam bentuk penyertaan saham untuk jangka yang lebih panjang misalnya lima tahun atau lebih. Selain menanamkan modal, angel investor ini juga memberikan bimbingan intensif bagi pengusaha pemula didalam menjalankan bisnis. Dari segi jumlah pendanaan angel investor biasanya lebih kecil jumlahnya dibanding Moval Ventura. Suntikan dana angel investor ini biasanya berkisar antara Rp. 200 juta sampai Rp. 2 Miliar.

  • Modal Ventura
    Modal ventura umumnya mempunyai kriteria yang lebih ketat dalam penyertaan modalnya. Umumnya mereka berspesialisasi pada suatu jenis industri tertentu yang pertumbuhannya sangat tinggi karena pada umumnya mereka menginginkan investasinya bisa kembali dalam waktu tiga sampai lima tahun. Umumnya mereka tidak ingin berinvestasi pada bisnis yang masih sangat baru. Jumlah investasinya biasanya masing-masing diatas Rp. 5 Miliar. Modal ventura seringkali ingin mengawasi penggunaan modal dengan sangat ketat dan mengambil posisi aktif di dalam perusahaan misalnya duduk dalam jajaran direksi atau komisaris.

Pembiayaan bagi perusahaan baru memang bagaikan susu ibu bagi bayi yang baru lahir. Akses kepada pembiayaan menentukan apakah perusahaan bisa berhasil atau mati dalam usia dini. Oleh karenanya masalah pembiayaan ini perlu direncanakan sejak awal, demikian juga kepandaian untuk mengelolanya agar tidak digunakan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan hal yang prinsip yang dibutuhkan perusahaan pada awal berdirinya. Memperkerjakan terlalu banyak pegawai terlalu awal, mengeluarkan uang terlalu banyak untuk kantor, mebel dan perlengkapannya, promosi biaya tinggi yang tidak memberikan hasil memadai adalah beberapa contoh kesalahan penggunaan modal awal yang menyebabkan perusahaan kehabisan modal sebelum menghasilkan alur tunai (cash flow) positif.

Semoga Anda berhasil menggalang dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha Anda dan mengelolanya dengan baik sehingga perusahaan Anda berhasil tumbuh dengan sehat.

Salam hangat penuh semangat.

Membuat Rencana Bisnis

Ketika memulai bisnis secara informal, umumnya  pengusaha pemula tidak secara lengkap  menuliskan rencana bisnisnya. Umumnya mereka hanya punya rencana operasi, rencana pemasaran dan prediksi penjualan. Anda memang sebetulnya hanya perlu menuliskan rencana bisnis secara lengkap bila membutuhkan modal dari pihak lain. Tetapi membuat rencana bisnis dengan baik akan membantu merencanakan bisnis Anda secara sitematik, termasuk memikirkan bisnis Anda masak-masak, mempelajari dan mencari data-data yang dibutuhkan dan menguji ide Anda secara kritis. Hal ini akan makan waktu, tetapi akan membantu menghindari kesalahan di kemudian hari.

Rencana bisnis Anda bukan merupakan dokumen yang statis, melainkan dokumen yang hidup, dinamis yang bisa berubah sejalan dengan tumbuhnya bisnis Anda. Di dalam rencana bisnis, elemen-elemen dasar berikut ini harus ada di dalamnya :

*    Executive Summary
Merupakan gambaran umum yang mencakup semua elemen dalam rencana bisnis. Menyoroti apa sebenarnya yang akan Anda jual, apa yang membedakan Anda dari para pesaing. mengapa Anda dan tim akan sukses, berapa dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, berapa besar pengembalian (Return on Investment) yang bisa diharapkan berdasarkan proyeksi yang Anda buat.

*    Pelaku Bisnis
Di bagian ini jelaskan siapa Anda dan siapa yang akan membantu Anda membangun bisnis ini. Apa latar belakang dan pengalaman mereka? Siapa lagi yang akan diterjunkan ketika Anda mendapatkan dana yang dibutuhkan. Alasan kenapa tim anda  tepat untuk bisnis ini. Sertakan struktur organisasi yang Anda rencanakan.

*    Produk dan Jasa
Apa yang Anda Jual? Apa yang membedakannya dengan para pesaingnya? Teknologi atau IP apa bila ada yang Anda miliki? Bagaimana bekerjanya produk/jasa yang Anda akan tawarkan?

*    Pasar
Berapa besar pasar produk/jasa Anda?  Apakah pasar ini tumbuh? Berapa besar pangsa pasar yang akan Anda ambil? Siapa pesaing Anda? Apa kekuatan dan kelemahan mereka?

*    Rencana Pemasaran dan Penjualan
Bagaimana Anda akan memposisikan produk Anda di pasar. Bagaimana strategi distribusinya? Siapa target pelanggan Anda? Bagaimana strategi anda untuk menjual dan membuat perusahaan Anda di kenal?

*    Tantangan dan Risiko
Masalah-masalah apa yang akan menghadang Anda? Tantangan apa yang akan Anda hadapi dan bagaimana Anda akan mengatasinya? Apakah ada peraturan pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis Anda?

*    Penggunaan Modal
Berapa banyak modal yang Anda cari? Bagaimana modal itu akan digunakan? Untuk pengembangan produk? Untuk membeli perangkat keras? Untuk mendapatkan pelanggan? Membangun tim pemasaran? Di bagian ini Anda perlu menjelaskan bagaimana uang investor akan digunakan.

Pro Forma Proyeksi Keuangan

Buat proyeksi laba rugi bulanan pada tahun pertama dan kedua. Untuk tahun ke tiga sampai ke lima. proyeksi laba rugi ini cukup dibuat kuartalan.  Berikut ini adalah cara membuatnya :

*    Buat daftar kategori pengeluaran.
*    Lalu isi semua pengeluaran aktual sampai saat ini dan proyeksi pengeluaran setiap bulan sampai tahun kedua, pada tahun ketiga sampai kelima cukup kuartalan saja.
*    Proyeksikan pendapatan untuk masing-masing kategori pendapatan.
*    Lakukan pengurangan : Pendapatan – Pengeluaran. Pengurangan ini akan menghasilkan kerugian atau keuntungan bulanan.
*    Carilah titik dimana hasil pengurangan ini berubah dari negatif ke positif. Pada titik ini Anda mulai mendapatkan alur tunai (cash flow) yang positif. Pada ilustrasi di tabel 2, arus tunai positif mulai terjadi di bulan ke sepuluh (Bulan April).
*    Dibawah baris keuntungan, buatlah baris keuntungan kumulatif, yang merupakan akumulasi keuntungan/kerugian dari waktu-waktu sebelumnya. Cari angka kumulatif kerugian terbesar. Angka ini adalah modal minimum yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Anda berdasarkan proyeksi keuangan Anda.  Pada ilustrasi di Tabel 2, bisa dilihat bahwa modal minimum yang di butuhkan adalah Rp. 448.150.000. Untuk amannya, kalikan dua angka ini sebagai target modal Anda.
*    Cari titik dimana kumulatif keuntungan ini beralih dari negatif ke positif. Titik ini adalah titik break even Anda.

Bila rencana bisnis Anda telah siap, saya anjurkan Anda mendiskusikannya dengan entrepreneur yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan masukan-masukan. Gunakan masukan-masukan untuk memperbaiki rencana bisnis Anda. De
ngan ini Anda sudah siap untuk mulai menggalang dana.

Salam hangat penuh semangat.

Langkah Pertama dalam Membangun Bisnis

Artikel yang saya tulis berjudul “Entrepreneurship, Sangat Penting Bagi Indonesia” mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Berbagai komentar yang masuk menunjukkan semua pihak menyadari pentingnya entrepreneurship di Indonesia, tetapi ternyata membangun bisnis tidak mudah. Banyak pihak mengalami beberapa kegagalan dahulu sebelum berhasil, beberapa malah memutuskan kembali menjadi pegawai karena ditengah kegagalan merintis bisnis desakan kebutuhan keluarga tidak bisa ditunda.

Tiba-tiba saya teringat pada Ryan P. Allis, pemuda yang mendirikan perusahaan pertamanya, Virante, pada usia 16 tahun. Virante bergerak di bidang Web Marketing Consulting. Kini di usia 24 tahun, Ryan adalah CEO dan Co-Founder iContact, e-mail Marketing dan Blogging Software, Chairman Virante dan penulis buku Zero to One Million, How I built a Company to $ 1 Millon in Sales and How You Can, Too. Ia adalah salah satu pembicara di Konferensi Internet Marketing yang saya hadiri di awal tahun ini. Selain berhasil membangun dan mengembangkan bisnis dalam usia yang sangat muda, Ryan juga mempunyai tujuan hidup yang sangat mulia :

I wish to spend my life working through entrepreneurship, social entrepreneurship, investing, philanthropy, public policy, and politics to end poverty in developing nations and at home, ensure environmental sustainability, help people understand that we are one humanity and that our commonalities are much greater than our differences, and help expand access to opportunity, healthcare, and education across the world for every human of every nation.”

Buku Zero to One Million memberikan petunjuk lengkap, langkah demi langkah memulai dan membangun bisnis. Sepuluh langkah yang di bahas di buku itu adalah : 1. Memahami Sistem Bisnis, 2. Menemukan Motivasi Anda dalam Berbisnis, 3. Mengevaluasi Ide Anda, 4. Menuliskan Rencana Bisnis, 5. Menggalang Dana, 6. Membuat Produk, 7. Membangun Strategi Pemasaran dan Penjualan, 8. Membangun Strategi Marketing Online, 9. Membangun Tim, 10. Membangun Sistem yang Kokoh dan Bisa Berkembang.

Dalam pandangan saya buku ini sangat praktis dan bermaanfaat sebagai panduan dalam membangun bisnis.

Bagaimana Mengevaluasi Ide Bisnis Anda ?

Sebelum memulai suatu bisnis, Anda harus memutuskan apa yang akan Anda jual dan bagaimana Anda akan menghasilkan keuntungan. Ide bisnis biasanya telah berkembang di kepala entrepreneur selama beberapa waktu. Pilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, pendidikan dan bakat-bakat terbaik Anda. Bidang usaha yang menumbuhkan mimpi-mimpi yang memasok energi dan membuat Anda tetap bersemangat untuk berusaha, terutama jika sejumlah tantangan menghambat langkah ke depan.

Setelah Anda punya ide bisnis, pertanyaan berikutnya adalah apakah ide bisnis Anda ini bisa direalisasikan, dalam arti : ada pasar yang membutuhkannya dan siap membeli dan bisnis ini bisa memberikan keuntungan atas investasi (ROI) yang cukup besar. Untuk mengevaluasi ide bisnis, Anda bisa mencoba menggunakan model MAR (Market, Advantages, Return) yang dikembangkan oleh Ryan sebagai berikut :

Market

  • Apakah ada kebutuhan yang cukup besar atas barang/jasa yang akan Anda sediakan ini ? Yakinkah Anda bahwa kebutuhan ini ada di tempat dimana Anda akan menjualnya?

  • Bagaimana struktur pasarnya ? Apakah pasarnya sangat kompetitif atau pasarnya di monopoli oleh perusahaan tertentu atau beberapa perusahaan tertentu ? Pengetahuan tentang struktur pasar ini sangat diperlukan untuk membangun strategi Anda untuk masuk ke pasar ini.

  • Bagaimana Anda akan memberi harga pada produk/jasa Anda? Apakah anda bisa punya margin keuntungan yang cukup tinggi? Apakah kebutuhan akan produk/jasa Anda ini cukup tinggi sehingga bisa menerima harga yang Anda rencanakan?

  • Berapa besar pasarnya? Apakah cukup besar untuk Anda masuk? Apakah pasarnya sedang tumbuh atau menyusut? Carilah pasar yang akan tumbuh.

  • Apakah pasar siap untuk produk Anda? Anda bisa saja punya produk yang bagus, akan tetapi bila konsumernya tidak siap atau infrastrukturnya belum tersedia, Anda tidak bisa merealisasikan ide cemerlang Anda menjadi bisnis yang sukses saat ini.

Advantages

  • Berapa biaya untuk memproduksi barang/jasa Anda? Bila Anda bisa menemukan cara untuk memproduksi lebih murah dari pesaing, Anda bisa diuntungkan.

  • Berapa biaya untuk memulai bisnis ini? Apakah ada pesaing besar di segmen ini ? Apakah ada regulasi, paten atau modal yang sangat besar yang dibutuhkan sehingga bisa menjadi ganjalan?

  • Apakah Anda mempunyai HKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang bisa menguntungkan Anda?

  • Siapa yang akan ada dalam tim Anda ? Berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini, apa peran mereka? Bila Anda bisa meyakinkan orang yang sangat berpengalaman duduk sebagai komisaris, atau dalam manajemen puncak, maka Anda akan mempunyai kelebihan. Ingat, ide bisnis Anda nyata hanya bila tim Anda bisa merealisasikannya.

  • Bagaimana Anda akan menjual barang/jasa ini? Apakah Anda akan menjual langsung ke konsumer lewat internet? Atau ke distributor? Atau ke retailer Apabila Anda bisa membangun cara menjual yang unik, ini bisa menjadi kelebihan Anda.

Return

  • Berapa proyeksi keuntungan kotor dan bersih?

  • Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai alur tunai Anda positif ? Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai Anda bisa mencapai breakeven ? Angka-angka ini sangat penting untuk diketahui dan merupaka bagian yang penting dalam rencana bisnis Anda.

  • Berapa banyak investasi yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini ? Besarnya jumlah dana yang dibutuhkan akan menentukan dari mana Anda perlu menggalang dana. Usahakan agar Anda bisa memulai bisnis Anda dengan biaya sekecil mungkin. Bila memungkinkan mulai lah dengan dana pribadi Anda. Bila Anda suda bisa menghasilkan pendapatan, Anda akan lebih mudah menggalang dana tanpa perlu melepaskan terlalu banyak kepemilikan.

  • Bagaimana Strategi Exit Anda? Apakah nantinya Anda merencanakan untuk menjual perusahaan Anda atau akan masuk ke bursa saham? Bagaimana investor Anda akan mendapatkan uangnya kembali? Apakah dari penjualan saham? Atau dari dividen yang dibayarkan setiap kuartal?

  • Bagaimana ROI (Return On Investment) yang Anda proyeksikan? Apakah angka ini akan cukup menarik bagi Investor Anda? Berapa lama perioda pengembaliannya?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda akan punya gambaran apakah ide bisnis Anda bisa dilaksanakan, artinya ada kebutuhan di pasar, pasarnya siap dan bisnis ini bisa memberikan pengembalian investasi yang bagus. Bila ya, saya ucapkan selamat. Silahkan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Bila tidak, saya sarankan Anda untuk mencari ide bisnis lagi. Berikut ini adalah beberapa tips yang Anda bisa pakai untuk mendapatkan ide bisnis :

  • Perhatikan produk-produk yang Anda pakai setiap hari. Coba pikirkan bagaimana produk itu bisa diperbaiki? Kebutuhan apa, atau masalah apa yang Anda hadapi yang bisa di jawab dengan produk atau jasa yang saat ini belum ada ?

  • Hadirilah acara-acara networking, seminar, konferensi. Di sana mungkin Anda akan bertemu dengan orang yang mempunyai produk yang bagus atau ide yang bagus yang sedang mencari mitra. Bacalah majalah atau publikasi lain yang membahas industri yang Anda minati.

  • Dapatkan pekerjaan di Industri yang Anda minati. Bekerjalah di sana untuk mendapatkan pengalaman dan membangun jejaring. Sering kali orang mendapatkan ide bisnis dari bisnis-bisnis yang tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

  • Carilah mitra kerja yang mempunyai ide bisnis yang bisa Anda perkuat.

Dunia ini penuh dengan kesempatan. Dibutuhkan orang-orang penuh energi dan cerdik untuk menemukannya. Dengan sikap mental yang positif, keinginan untuk sukses, pola pikir yang kukuh, antusiasme yang tinggi dan tidak cepat menyerah Anda akan menemukan, menciptakan dan mendapatkan manfaat dari kemungkinan-kemungkinan dan kesempatan-kesempatan yang Anda impikan.

Selamat mencari ide bisnis. Pada artikel mendatang saya akan membahas sumber-sumber pendanaan dan tips dalam membuat rencana bisnis.

Salam hangat penuh semangat

Entrepreneurship, Sangat Penting bagi Indonesia

Pada tanggal 25 September 2008, atas undangan Menristek, saya mendapat kesempatan emas untuk bertemu dan berdialog dengan Bapak Dr (HC) Ir. Ciputra yang pada saat itu mengunjungi Bapak Kusmayanto Kadiman. Saya belajar banyak dari diskusi selama dua jam yang saya lanjutkan dengan membaca buku yang saya peroleh dari beliau berjudul The Ciputra's Way, Praktik Terbaik Menjadi Entrepreneur Sejati. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi apa yang saya pelajari dari beliau.

Ciputra, Inovator yang Mampu Mengubah Barang Rongsokan Menjadi Emas

Ir. Ciputra, atau biasa dipanggil Pak Ci, adalah seorang entrepreneur yang sangat sukses. Ia adalah tokoh di belakang pendirian tiga group bisnis bidang properti terkemuka di Indonesia; group Jaya, group Metropolitan dan group Ciputra. Bersama ketiga kelompok bisnis di atas, Pak Ci terlibat dalam pembangunan lebih dari 20 pengembangan skala kota, 10 pusat belanja, 10 hotel berbintang, 5 padang golf dan pusat rekreasi terbesar di Indonesia (Ancol). Pak Ci adalah seorang yang sangat inovatif. Ia mampu mengubah sebuah padang ilalang menjadi kota baru, mengubah tempat pembuangan sampah menjadi resor yang indah dan kawasan kumuh menjadi wilayah pencakar langit tempat ribuan orang bekerja dan beraktifitas. Pak Ci pun aktif mengembangkan bisnisnya di manca negara di antaranya di Singapura, Vietnam dan India dan sedang mempersiapkan untuk masuk ke China dan Timur Tengah.

Sebagian buah keberhasilan bisnisnya ia bagikan pada masyarakat dalam bentuk sumbangan dan dukungan untuk kegiatan pendidikan, seni dan olah raga. Pak Ci terlibat di lebih 10 lembaga pendidikan, mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Dalam bidang olah raga Ia memimpin yayasan Jaya Raya yang menghasilkan juara-juara dunia di bidang bulu tangkis termasuk peraih medali emas dalam Olimpiade.

Melalui profesinya ribuan orang mendapat kesempatan kerja dan ratusan ribu anggota keluarga mendapatkan nafkah dan masa depannya. Di usia 75 tahun ia masih aktif mengembangkan bisnisnya dan dengan penuh semangat mendorong tumbuhnya entrepreneur-entrepreneur tangguh Indonesia, baik melalui Universtias Ciputra, The School of Entrepreneurs maupun melalui pendekatan-pendekatan ke berbagai pihak agar dibentuk Entrepreneurship Center di kampus-kampus terkemuka, dan pengintegrasian pembelajaran entrepreneurship dalam kurikulum nasional mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi.

Meskipun prestasinya sungguh luar biasa, Pak Ci tetap tampil sederhana dan rendah hati. Ia sangat menghargai orang-orang yang ditemuinya, suka memberikan pujian dan memberikan semangat. Bertemu dengannya saya jadi ingat ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk.

Indonesia Butuh 4 juta Entrepreneur Baru

Menurut David McClelland, untuk menjadi makmur suatu negara butuh entrepreneur paling tidak 2 % dari warganya. Pada tahun 2007 di Indonesia diperkirakan ada 400.000 entrepreneur atau 0.18 % , seharusnya kita punya 4.4 juta entrepreneur. Sebagai bahan perbandingan, Singapura di tahun 2005 punya 7.2 % entrepreneur dan Amerika Serikat di tahun 2007 punya 11.5 %.

Mengapa entrepreneurship sangat dibutuhkan di Indonesia? Tanpa entrepreneurship penganguran terdidik akan semakin banyak jumlahnya. Berdasarkan data Februari 2007 ada 740.206 penganggur lulusan perguruan tinggi. Dalam waktu enam bulan ( Agustus 2006 – Februari 2007) jumlah penganggur lulusan perguruan tinggi naik sebesar 66.578 atau 9.88 %. Tanpa entrepreneurship sumber energi, komoditi dan mineral yang melimpah di Indonesia tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat, negarapun tidak akan mendapatkan kutipan pajak, retribusi dan fasilitas publik swadaya.

Orientasi pendidikan kita saat ini umumnya memang membangun manusia pencari kerja dan bukan membangun manusia pencipta kerja, itu sebabnya generasi muda kita umumnya tidak memiliki kecakapan untuk menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah apakah entrepreneur-entrepreneur baru bisa dibentuk melalui pendidikan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Peter Drucker berkata :”The entrepreneurial mystique? It's not magic, it's not mysterious, and it has nothing to do with the genes. It's a discipline. And, like any discipline, it can be learned.”

Untuk menghasilkan entrepreneur-entrepreneur baru, mengatasi kemiskinan dan pengangguran, sekaligus membangun kesejahteraan dalam satu generasi, Ciputra mengajukan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek Ciputra mengusulkan dibangunnya entrepreneurship center di kampus-kampus terkemuka. Center ini berfungsi melakukan pendidikan dan pelatihan entrepreneurship, pengkajian kurikulum entrepreneurship, inkubator, konsultasi dan dukungan jaringan finansial dan mentoring bagi para entrepreneur baru. Dalam jangka panjang Ciputra mengusulkan pengintegrasian pembelajaran entrepreneurship dalam kurikulum nasional mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Ia pun mengusulkan Kerja Sama Gerakan Nasional Budaya Wirausaha antara pihak pemerintah, akademisi, kalangan bisnis dan tokoh sosial, agar budaya entrepreneurship bisa terbangun di Indonesia.

Bakat Entrepreneur Bisa Dikembangkan oleh Siapa Saja

Bagi Ciputra, ada tiga ciri utama seorang entrepreneur. Pertama seorang entrepreneur mampu melihat peluang bisnis yang tidak dilihat atau diperhitungkan orang lain. Ia melihat kemungkinan dan memiliki visi untuk menciptakan sesuatu yang baru yang memicu semangatnya untuk bertindak. Kedua seorang entrepreneur adalah orang yang bertindak untuk melakukan inovasi, mengubah keadaan yang tidak/kurang menyenangkan menjadi keadaan seperti yang ia inginkan. Tindakannya lah yang membuat seorang entrepreneur menjadi inovator. Ketiga, seorang entrepreneur adalah seorang pengambil risiko, baik risiko yang bersifat financial (baca : rugi), maupun risiko yang bersifat mental (baca : dianggap gagal). Dengan 3 ciri tersebut, seorang entrepreneur sejati seperti seorang “perintis kawasan baru” atau “pendaki gunung” yang selalu mencari puncak-puncak baru untuk ditaklukan.

Dalam pandangan Ciputra, orang yang memiliki atau mengelola sebuah bisnis, belum tentu seorang entrepreneur. Orang bisa memiliki sebuah bisnis dengan meniru bisnis yang sudah berhasil, seperti banyak dilakukan dalam sistem waralaba. Pebisnis model ini tidak memulai dengan visi , tidak melakukan tindakan-tindakan yang inovatif dan juga tidak mengambil risiko yang besar. Mereka itu bisa disebut pebisnis atau pengusaha, tapi bukan entrepreneur seperti yang dimaksud oleh Ciputra.

Berikut ini adalah nasihat dari Ciputra bagi para entrepreneur muda :

  • Jangan tinggalkan pendidikan formal, tetapi justru gunakan pendidikan formal untuk mempelajari lebih banyak hal demi mewujudkan impian sebagai entrepreneur.

  • Tidak ada kata terlalu cepat atau terlalu lambat untuk menjadi entrepreneur. Yang penting pelajari segala hal untuk mewujudkan impian itu.

  • Pilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, pendidikan dan bakat-bakat terbaik kita. Bidang usaha yang menumbuhkan mimpi-mimpi yang memasok energi dan membuat kita tetap bersemangat untuk berusaha, terutama jika sejumlah tangtangan menghambat langkah ke depan.

  • Mimpikanlah apa yang Anda inginkan dan inginkanlah apa yang Anda impikan. Bangunlah keyakinan bahwa itu bisa diperoleh melalui kerja keras yang terfokus. Ceritakan pada diri sendiri dan teman-teman dekat apa yang Anda impikan dan kerjakan. Bertindaklah mulai saat ini untuk mewujudkannya.

  • Ide bisnis dapat datang dengan berbagai cara pada waktu dan tempat yang tidak terduga. Supaya tidak mudah hilang, biasakanlah untuk mencatat ide-ide tersebut.

  • Seorang calon entrepreneur harus membiasakan diri untuk tertarik pada pada praktik-praktik bisnis terbaik, dilingkungan terdekatnya ataupun dimana saja. Praktik-praktik terbaik itu bukan saja untuk dipelajari tapi lebih dari itu untuk ditiru dan dijalankan sesuai dengan konteks bisnis yang ada.

  • Meniru adalah proses inovatif jika yang kita lakukan adalah meniru praktik-praktif bisnis terbaik, mengambil puncak-puncak pencapaian itu dan meramunya menjadi sesuatu yang lebih baik dan lebih bernilai sesuai dengan konteks usaha kita sendiri.

Sepuluh Prinsip Bisnis Ciputra dalam Memulai Bisnis Baru

Banyak orang sadar akan pentingnya entrepreneurship dan ingin mulai menjadi entrepreneur, akan tetapi mereka masih bingung mulai nya dari mana. Di dalam memulai bisnis baru Ciputra memiliki sepuluh prinsip bisnis, yaitu :

  1. Mulailah dari apa yang ada pada diri kita, mulailah dari apa yang bisa kita lakukan. Coba sadari pengetahuan apa yang kita miliki, atau keahlian apa yang bisa dijadikan pijakan awal, dan adakah kawan-kawan yang bisa diajak ikut berbisnis? Mulailah dari langkah-langkah kecil, sampil merajut visi dan mimpi besar berikutnya.

  2. Carilah mitra bisnis yang melengkapi keunggulan Anda. Pola kemitraan akan memperkecil risiko masing-masing pihak dan memperbesar kemungkinan berhasilnya, karena dapat mempermudah dan mempercepat proses bisnis itu sendiri.

  3. Mencari mitra bisnis seperti mencari istri. Tak perlu tergesa-gesa, namun gunakan semua jalur yang mungkin untuk memperoleh informasi seluas-luasnya. Jika masih ragu bersabarlah, jika Anda yang perlu rendah hatilah. Tetaplah memperjelas kriteria dari mitra bisnis yang kita cari.

  4. Yakinkanlah mitra bisnis Anda dengan memberikan manfaat nyata, bukan janji-janji. Dan selalulah menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi kedua belah pihak agar reputasi terjaga dan hubungan bisa terjaga langgeng.

  5. Cermatlah membaca pasar. Jadilah yang terdepan dalam mengantisipasi siklus. Masukilah pasar yang belum matang.

  6. Ketepatan mengatakan “no” sama pentingnya dengan ketepatan mengatakan “yes”. Jangan takut menunda menggarap sebuah bisnis baru jika Anda yakin keputusan itu mendatangkan hasil yang lebih baik di masa depan.

  7. Ada kalanya seorang entrepreneur harus menggunakan intuisinya dalam mengambil keputusan. Intuisi dapat dilatih dan dipelajari berdasarkan pengalaman. Semakin sering seorang entrepreneur dihadapkan pada keharusan mengambil keputusan pada saat sulit, semakin tajam intuisinya.

  8. Seorang entrepreneur adalah juga seorang pemasar yang tangguh. Ia tak kenal lelah menceritakan dan meyakinkan sebanyak mungkin orang pada saat kapanpun tentang betapa bernilainya bisnis baru yang ia garap.

  9. Seorang entrepreneur yang sukses, membangun dan bekerja lewat organisasinya. Dalam tahap apapun bisnis Anda, usahakan membangun organisasi.

  10. Jangan memikirkan kemungkinan gagal. Pusatkan perhatian pada upaya mencapai hasil terbaik. Dan bila belum juga berhasil, upayakan lagi sampai berhasil.

Prestasi, nasihat dan prinsip-prinsip Ciputra telah menjadi inspirasi dan membangun motivasi yang lebih besar lagi bagi saya untuk merealisasikan mimpi-mimpi saya membangun bisnis yang inovatif, menciptakan lapangan kerja baru dan turut mensejahterakan bangsa. Semoga Anda pun merasakan hal yang sama. Mari kita kobarkan semangat entrepreneurship yang benihnya mungkin saja sudah tertanam namun terpendam dan belum tumbuh, tersembunyi terlalu lama di dalam hidup kita.

Selamat membangun bisnis.

Salam hangat penuh semangat.

Daftar Pustaka :

Andrias Harefa & Eben Ezer Siadari, The Ciputra's Way Praktik Terbaik Menjadi Entrepreneur Sejati, Elex Media Komputindo, Cetakan ke-2, 2008.


Perbedaan adalah anugerah yang membuat hidup lebih berharga, namun hanya cinta yang membuat perbedaan lebih bermakna.

Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal, namun keberanian untuk meneruskan kehidupanlah yang diperhitungkan (Sir Winston Churcill).

Manusia yang baik adalah mereka yang tidak terpengaruh akhiratnya oleh dunianya, dan tidak pula meninggalkan dunianya sama sekali karena akhiratnya. (al-Mûhasibî).

Make a Free Website with Yola.