Realtime Live Streaming
Smart Programs
Kekuatan Memberi
Written by Andrie Wongso
Sebagai seorang manusia, ketika kita membantu ada perasaan ingin dibalas.
Mimpi dan Berjuang
Written by Andrie Wongso
Tahun 1867 hidup seorang ahli tehnik kelahiran Jerman bernama Jhon Augustus Roebling. Ia bermimpi membangun jembatan yang bisa menghubungkan kota New York dan Long Island.
Jangan Takut, Jangan Pernah Menyesal
Written by Andrie Wongso
Sesepuh itu gembira mendengar niat pemuda itu dan memberi petuah bahwa rahasia kehidupan n ini hanya terdiri dari dua kata. Dan untuk sekarang sesepuh itu hanya akan memberikan dua kata pertama dulu yaitu Jangan Takut.
30 tahun telah berlalu. Banyak suka dan duka dijalaninya. Berbekal kata Jangan Takut, dia berjuang penuh totalitas. Dan akhirnya, dia berhasil mengubah nasib. Namun dalam keberhasilannya, dia merasa ada yang kurang sempurna dan disesalinya. Maka ia pun kembalike desa untuk meminta sisa rahasia hidup yang dijanjikan sesepuh kepadanya. Sayang sekali sesepuh itu sudah meninggal, tapi dia meninggalkan sepucuk surat wasiat kepada pemuda itu, karena dia tahu duatu hari nanti pemuda itu akan kembali untuk menagih tiga kata bijak lainnya. Dalam surat itu ada tiga kata lagi yaitu Jangan Pernah Menyesal. Selesai membaca itu spontan rasa menyesal yang membebaninya lepas begitu saja.
Perasaanya menjadi ringan, plong dan gembira. Sungguh berbobot kata Jangan Takut dan Jangan Pernah Menyesal itu.
Kita juga membutuhkan lima kata bijak tadi. Jika ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik, mau mengubah harapan menjadi kenyataan, maka kita membutuhkan kata bijak Jangan Takut. Kata bijak ini mengandung motivasi yang melahirkan kemampuan untuk bertindak. Jangan takut mempunyai cita – cita tinggi, jangan takut mencoba memulai, jangan takut menerima tantangan, jangan takut memeras keringat dan menanggung tanggung jawab yang lebih besar. Namun adakalanya hasil perjuangan tidak sesuai keinginan, dimana perjuangan bisa gagal. Ini bisa membuat kita diliputi rasa menyesal. Maka pada saat seperti ini, tiga kata bijak lain Jangan Pernah Menyesal bisa menjadi kunci kebangkitan kita. Buang jauh pikiran negatif. Penyesalan tidak akan mengubah apapun, malah hanya menghambat langkah kita ke depan. Mampu menerima hasil perjuangan apa adanya adalah Bijaksana, tapi mau tetap bangkit dengan apa adanya kita hari ini adalah Luar Biasa. Selama kita tetap berjuang memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, apapun hasilnya Sukses atau Gagal, yang pasti semangat berjuang itu memiliki nilai kesuksesan tersendiri.
Sebuah Kesabaran
Written by Arvan Pradiansyah
Sabar adalah kata yang sangat kuat. Dengan kesabaran maka akan timbul kebajikan yang menjadi kunci kesuksesan, kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup.
- Sabar adalah menunda respon. Ketika kita mendengar sesuatu yang memicu kemarahan, kita tidak langsung tersulut dengan hal itu. Kita coba untuk berhenti sejenak untuk memberikan waktu kepada diri kita berpikir dan melakukan langkah selanjutnya terkait dengan berita yang kita dengar atau hal yang kita alami. Ketika kemarahan sudah mulai keluar ingatlah rumus SPP – Stop Pikir Pilih.
- Sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Artinya kita fokus dengan apa yang kita lakukan saat ini dan sekarang juga. Karena seringnya yang kita alami adalah tubuh berada di satu tempat dan pikiran kita berada di tempat lain. Mulai sekarang cobalah untuk Be Here Now.
- Sabar adalah kata kerja aktif. Ketika kita mengalami kegagalan bersabar memainkan peranannya. Teruslah berusaha sampai berhasil. Agar tetap bisa bersabar, ketika kegagalan melanda maka lakukan suatu usaha dengan cara lain yang berbeda.
- Sabar adalah menyesuaikan kecepatan dan tempo berpikir kita dengan tempo orang lain. Ketika kita bicara dengan anak atau orang yang temponya lebih rendah dari kita misalnya, maka kita harus menyesuaikan dengan mereka. Tempo dan kecepatan kita pun harus diturunkan agar selevel dengan mereka.
- Sabar adalah menikmati prosesnya tanpa terganggu dengan hasil akhir. Atasan sering meminta hasil dengan cepat, kita diburu – buru untuk segera menyelesaikan tugas. Keadaan ini membuat kita menjadi tertekan. Ketertekanan itu bisa diminimalisir dan dihilangkan kala kita menjalani dan menikmati prosesnya. Bahkan hasilnya bisa lebih memuaskan.
- Sabar adalah hidup selaras dengan hukum alam. Orang sabar itu kriterianya ketika kita merasa tenang dan damai tapi dinamis. Dimana kita bisa berjalan sesuai dengan ritme alam semesta. Ketika kita mengerjakan sesuatu dengan masih grasa grusu, maka kita harus hening sejenak dengan meditasi. Caranya adalah dengan fokus pada nafas kita. Dan saat kita bisa fokus pada nafas kita tanpa ada gangguan lain dalam pikiran kita, maka kita sudah masuk dalam tarian alam semesta.
- Sabar adalah melakukan satu hal di satu waktu. Sering kan ketika kita makan siang dengan teman, kita mendominasinya dengan obrolan dan mengabaikan rasa dari makanan kita. Padahal ketika kita merasakan makanan itu, maka kenikmatannya akan memberikan sensasi sabar yang luar biasa. Silakan mencoba.
Written by Andrie Wongso
Manusia selalu dihadapkan pada banyak kesempatan. Manusia juga selalu dipenuhi dengan banyak ide. Namun kenyataan hidup seringnya malah membatasi manusia untuk meraih mimpi yang akhirnya membuat manusia tidak bergerak kemana - mana. Padahal hidup adalah tindakan. Berikut adalah ilustrasi cerita yang bisa menginspirasi kita untuk meraih apa yang kita inginkan.Suatu hari seorang anak berusia 9 tahun membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal. Di tengah kegiatan itu terjadilah kecelakaan yang akhirnya mengubah kehidupannya. Kedua kaki anak itu terlindas kereta barang sehingga harus diamputasi. Penderitaan panjang mewarnai kehidupannya setelah kecelakaan itu. Berhari – hari bahkan berbulan – bulan dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya. Dan menghabiskan jam – jam yang sangat menyakitkan. Namun anak itu tidak pernah patah semangat. Dengan tegar anak itu menjalani semua rangakaian operasi itu, hingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan menggunakan kursi roda.
Sekeluarnya dari rumah sakit, dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk air, dia tenggelam sampai kedasar kolam. Pelatihnya sendiri harus menggunakan jala untuk mengambilnya. Pelajaran mengapung terus dilakukannya setiap hari. Lima bulan kemudian dia bisa berenang 52 kali panjang kolam renang tanpa henti. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang bertubuh normal. Kegiatan fisiknya dilanjutkan dengan kegiatan menyetir mobil, mengikuti balapan dan berhasil menjadi atlet Gokart yang handal, terkenal dan disegani.
Anak ini tinggal di dekat pantai. Karena alasan inilah maka ia terinspirasi untuk menjadi penjaga pantai atau Baywatch. Dan dia adalah satu – satunya manusia di dunia tanpa kaki yang menjadi Baywatch. Selain berenang dan menyetir, anak usia 9 tahun yang telah tumbuh menjadi pemuda ini juga belajar Taekwondo dan mendapat Dan 3. Olahraga atletik seperti lempar cakram, lempar lembing dan tolak peluru diikutinya dan berhasil mengalungkan 35 medali.
Dengan semua prestasi yang diraihnya, maka pemuda ini makin percaya diri. Kepercayadirian inilah yang akhirnya membuatnya berani untuk membina hubungan dengan seorang wanita, yang kemudian menjadi istrinya. Bersama istrinya dia memperoleh 3 orang anak. Setelah menikah, pemuda ini bersama istrinya istrinya menjadi pengusaha yang sukses. Dan berkat prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, maka diapun menjadi seorang Motivator kelas dunia yang hebat. Pemuda itu adalah Tony Christianson.
Tony mempunyai prinsip untuk bertindak sekarang juga. Kecelakaan yang dialaminya telah mengasah karakter serta hidupnya dalam beragam cara. Membantunya menyampaikan pesan kepada semua orang yang mau belajar dan mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.
Hidup adalah tindakan. Sebuah cita – cita indah jika hanya menunggu tanpa bertindak nyata maka yang ada hanya mayat cita - cita. Sebuah perencanaan matang tanpa aksi hanya menyisakan coretan kosong. Tony memberikan pelajaran jelas bahwa bagaimanapun keadaan fisik kita atau betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa diubah. Nothing is impossible. Yang penting adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan mental maka manusia bisa memulai dari apa adanya dia. Dan semua perjuangannya diarahkan pada satu titik target besar yang punya bobot besar dan bernilai. Dengan cara hidup kaya mental seperti itu, maka kita pasti akan menyambut hari baru dengan penuh syukur, gembira dan optimisme serta menciptakan sukses yang luar biasa.Nasib Ada Di Genggaman Kita Sendiri
Written by Andrie Wongso
Dalam suatu masa, sering kita menyalahkan kondisi dan lingkungan atas kesialan dan kegagalan yang menimpa kita. Selalu saja ada alasan yang kita kemukakan, jika suatu keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Haruskah demikian ? Mari kita simak ilustrasi di bawah ini mengenai pengalaman dua orang pemuda yang mencari kebijakan hidup.Di sebuah desa, ada seorang tua yang sangat terkenal karena kebijakannya. Suatu ketika ada dua pemuda yang penasaran atas kebijakan orang tua tersebut. Mereka mendengar bahwa petuah dan wejangan orang tua tersebut selalu manjur untuk mengatasi berbagai macam persoalan hidup. Kedua pemuda itu selalu saling beradu argumentasi mengenai kebenaran kabar itu.
Akhirnya mereka sepakat untuk membuktikan kebenaran berita tersebut dengan mendatangi kediamannya. Salah satu pemuda membawa sesuatu yang disembunyikan di belakang badannya. Pemuda itu tidak mau orang tua tersebut tahu apa yang dibawanya.
Setelah kedua pemuda itu bertemu dengan orang tua tersebut, mereka mulai bertanya tentang hidup pada orang tua. Pertanyaan itu juga muncul sekaligus untuk menguji kebijakan orang tua itu. Ketika pertanyaan itu diajukan orang tua itu hanya tersenyum dan berkata bahwa dia hanyalah orang tua biasa dan tidak bisa mengajarkan apapun pada mereka berdua. Namun jika ada yang bertanya padanya, sebisa mungkin dia akan menjawab pertanyaan itu.
Setelah mendengar jawaban itu, pemuda yang menyembunyikan sesuatu di balik badannya itu mulai bertanya kepada orangtua itu tentang kondisi burung yang ada dibalik badannya. Apakah burung itu masih hidup atau sudah mati ?
Sejenak orang tua itu menatap wajah pemuda itu dalam – dalam. Lalu orang tua itu mengatakan bahwa mati atau hidupnya burung itu ada ditangannya. Karena jika orang tua itu bilang bahwa burung itu hidup maka pemuda itu bisa saja dengan mudah membunuh burung itu hingga mati. Sedangkan jika orang tua itu bilang bahwa burung itu mati, maka pemuda itu akan dengan mudah melepaskannya diangkasa. Orang tua itu kemudian melanjutkan bahwa kehidupan manusia juga hampir sama dengan nasib burung itu. Nasib sebenarnya ada dalam genggaman tangan kita sendiri. Melalui tangan kita sendirilah nasib ini ditentukan.
Mendengar jawaban penuh makna yang dikeluarkan orang tua itu, pemuda tadi langsung melepaskan burung dalam genggamannya. Kemudian ia dan temannya segera meminta maaf, karena telah lancang mencoba mengujinya. Setelah meminta maaf, mereka juga meminta agar dapat belajar lebih banyak lagi mengenai ilmu tentang kehidupan pada orang tua bijak itu.
Tuhan tidak akan menngubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubahnya. Ini adalah ajaran yang sangat mulia yang menjadi cermin bahwa sebenarnya kita sendirilah yang menentukan nasib baik - buruk, senang – susah serta gagal - sukses. Semua itu tergantung pada bagaimana kita menyikapi hidup dan kehidupan. Maka marilah kita perkaya mental kita dengan terus berjuang tanpa henti untuk menentukan nasib sendiri. Kita lepaskan belenggu keinginan bergantung kepada orang lain dan menggantikannya dengan tekad dan keyakinan diri, guna meraih sukses seperti yang diinginkan.Aktualisasi Diri
Prasangka
Written by Andrie Wongso
Berdasarkan wikipedia prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Sebagai manusia kita pasti suka berprasangka. Entah itu prasangka baik maupun buruk. Namun sangat dianjurkan agar kita selalu berprasangka baik, agar tercipta persahabatan dan perdamaian. Cuplikan cerita berikut ini adalah akibat dari berprasangka buruk yaitu penyesalan.
Di suatu masa tinggalah seorang janda miskin bersama seorang putrinya yang berusia 9 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Ibu membuat kue dan menjualnya di pasar. Sementara sang anak, Putri, tidak pernah bermanja – manja kepada ibunya karena hidup yang kekurangan itu.
Suatu hari pada musim dingin, saat sang Ibu selesai membuat kue, beliau baru tersadar ternyata keranjang yang biasa digunakannya untuk menjajakan kuenya rusak berat. Lalu pergi Ibu itu keluar rumah untuk membeli keranjang. Sebelumnya, Ibu meminta Putri untuk tetap tinggal di rumah karena cuaca dingin. Sepulangnya dari membeli keranjang, Ibu kaget karena pintu rumahnya terbuka tanpa ada Putri di dalamnya. Amarah Ibu spontan memuncak. Dikiranya Putri tengah bermain bersama teman - temannya. Setelah selesai menyusun kue di keranjang untuk dijual ke pasar, Ibu lalu pergi. Dinginnya salju tidak menyurutkan tekadnya. Namun kali ini Ibu mengunci pintu rumahnya. Itu dilakukannya sebagai hukuman kepada Putri yang tidak mematuhi pesannya. Ibu berharap Putri akan kapok setelah di hukum.
Sepulang dari pasar, mata Ibu jadi nanar saat menemukan anaknya tergeletak kaku di depan pintu. Putri mati kedinginan. Sambil menjerit histeris dan dengan susah payah, dipindahkannya Putri kedalam rumah sambil berusaha membangunkannya. Diguncang – guncangkannya Putri. Putri tetap diam tak bergerak sama sekali. Tiba – tiba dari tangan Putri terjatuh sebuah bungkusan kecil berisi Biskuit dan secarik kertas yang sudah rusak. Dengan tergesa – gesa Ibu memungut biskuit dan tulisan Putri yang berantakan namun masih terbaca jelas.
“ Ibuku tersayang...Ibu pasti lupa dengan hari istimewa ibu yah...Ini, Putri membelikan biskuit kesukaan Ibu...Tapi sayang, karena uangnya tidak cukup, jadi Putri belikan biskuitnya yang kecil saja...Putri juga minta maaf ya Bu karena Putri melanggar pesan Ibu untuk tetap di rumah..Selamat Ulang Tahun, Bu...Putri selalu sayang Ibu...”
Selesai membaca tulisan itu, meledaklah tangisan Ibu.
Prasangka sering mendatangkan petaka. Kalimat ini nampaknya cocok untuk menggambarkan kisah di atas tadi. Penyesalan, biasanya datang menyusul di belakang. Begitu banyak masalah di dunia muncul karena prasangka negatif. Maka dibutuhkan kedewasaan dalam mengendalikan pikiran, agar kebiasaan berprasangka tidak kita layani begitu saja. Hilangkan saja prasangka buruk dan ganti dengan berpikir positif dan hati – hati. Dengan demikian maka dimungkinkan hubungan yang harmonis dan membahagiakan antara kita dan orang lain.Daun di Musim Gugur
Written by Andrie Wongso
Setiap rutinitas yang kita kerjakan akan menghasilkan kejenuhan jika kita tidak menikmatinya.
Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu
Saat Kita Harus Memilih
Bersyukur dan Berjuang
Rahasia Kesuksesan
Kelinci Si Penakut
Kekuatan Memberi
Yang Utama Adalah Praktek
Pemimpin Tambur
Ilmu Memancing
Cita-Cita dan Tindakan Nyata
Keyakinan dan Keputusan
Beri Layanan Terbaik
Apa yang paling besar
Memilih Hidup Sekali Lagi
Doa Untuk Anakku
Tidak demikian dengan Jenderal Douglas Mac Arthur yang selalu meminta agar anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi tantangan – tantangan. Agar anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi dunia dengan kepala tegak dan penuh kejujuran. Agar anaknya diberi kekuatan untuk dapat mengasihi sesama dan berhati.
Agar anaknya dapat menjadi insan yang tidak melupakan masa lalu. Agar anaknya mempunyai rasa humor untuk menikmati kehidupan yang terkadang menyakitkan. Agar anaknya dapat dengan berani berkata ‘Hidupku Tidaklah Sia – Sia’.
Puisi itu ditulis Jenderal Douglas Mac Arthur pada Perang Dunia II tepatnya bulan Mei tahun 1952 kepada putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun.
Dalam puisi itu sang jenderal memberikan pesan bahwa tidak ada jalan rata untuk menempuk kesukesan yang berkualitas. Seperti halnya kata mutiara yang selalu disampaikan oleh Andrie Wongso : kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun jika Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak kepada Anda.
Maka jangan kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif. Namun senantiasa belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang.
Sikap Mental Juara
Refleksi 100 Tahun Kebangkitan Nasional
Rahasia Kesuksesan
Nilai Sebuah Kepercayaan
Perhatian dan Komunikasi
Bersyukur dan Berjuang
Saat Kita Harus Memilih
Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu
Aktualisasi Diri
Sungai dan Empang
Koleksi Kalender
Pola Pikir Yang Berbeda
Batu Sandungan
Bayangan Si Kera
Kekuatan Pikiran
Seringkali kita berdecak kagum melihat kiprah dan karya orang-orang kreatif. Betapa hebatnya mereka. Terbesit di benak kita, mungkinkah setiap orang mengembangkan potensi kreatifnya sehingga meraih pencapaian-pencapaian luar biasa? Ataukah kreatifitas hanyalah milik segelintir orang tertentu saja?
I. KECANGGIHAN OTAK MANUSIA
Suatu kali, grandmaster Garry Kasparov ditandingkan dengan sebuah komputer yang dirancang khusus untuk bermain catur dengan canggih. Deep Blue, demikian nama komputer itu, mempunyai kemampuan yang luar biasa. Sekalipun Kasparov sempat kalah, ia mampu bermain seri atau sama kuat (draw) dengan Deep Blue. Bahkan, Kasparov sempat bisa mengunggulinya. Secara teknis, kapasitas Deep Blue jauh lebih unggul (lihat tabel). Mengapa Kasparov bisa menang? Para ahli mengatakan bahwa ada satu hal yang tidak dipunyai oleh komputer, yaitu ”intuisi”.
Perbandingan Kapasitas otak Kasparov dan komputer Deep Blue
Unsur |
Garry Kasparov |
Deep Blue |
Elo rating |
2.775 |
2.450 |
Prosesor |
100 milyar syaraf otak |
256 co-processor |
Evaluasi posisi |
2 langkah per detik |
100 juta langkah per detik |
Teknik |
Rasio dan intuisi |
Mekanisme mesin |
Otak manusia sangat luar biasa. Dengan 100 milyar sel syaraf, otak kita bisa menggunakan sekitar 100 milyar bit informasi atau setara dengan 500 ensiklopedia. Pikiran manusia normal, bila diasah, sesungguhnya dapat bergerak dengan kecepatan lebih dari 300 mil per jam. Dalam 24 jam, manusia bisa mengembangkan 4.000 pikiran. Karena itu, banyak ungkapan yang diberikan untuk menggambarkan otak manusia, misalnya ”raksasa yang sedang tidur”, ”seperangkat mesin kompleks di jagad raya”, ”wilayah terbesar di dunia yang belum tergali”, dan ”superkomputer biologis”.
Otak manusia bahkan dapat memperbaiki dirinya sendiri. Selama Perang Dunia II, 10.000 tentara tertembak di bagian kepala sehingga otaknya mengalami kerusakan. Mereka dirawat di Inggris. Para dokter menemukan fakta bahwa manusia bisa memprogram kembali bagian sisa otak yang sehat agar bisa mengambil alih tugas bagian otak yang rusak atau hilang.
Jauh di Atas Reptil dan Mamalia
Menurut Dr. Paul Mac Lean, mantan direktur Laboratorium Otak dan Perilaku pada Institut Kesehatan Mental Amerika Serikat, otak manusia merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari 3 bagian. Pertama, batang otak, berada di bagian dasar kepala manusia. Fungsinya adalah untuk mengontrol instink-instink primitif seperti pernafasan, detak jantung, respon reflektif seperti ”lawan dan lari” saat menghadapi bahaya, dan kemarahan. Otak jenis ini terdapat juga pada hewan-hewan seperti kadal dan buaya. Karena itu, Mac Lean menyebutnya sebagai otak reptil.
Kedua, sistem limbik, yaitu bagian tengah otak yang membungkus otak reptil. Bagian otak ini dijumpai juga dalam hewan-hewan mamalia sehingga Mac Lean menyebutnya otak mamalia. Bagian otak ini mengendalikan emosi (rasa senang, rasa marah, dan lain-lain) dan menjaga stabilitas dalam tubuh manusia (dinamika hormonal, rasa lapar dan haus, nafsu seks, dan kekebalan tubuh).
Ketiga, neokorteks atau otak berpikir. Inilah bagian otak yang membedakan manusia dengan hewan. Neokorteks berhubungan dengan kemampuan melihat, mendengar, mencipta, berbicara, berpikir. Dengan otak ini, manusia menjadi makhluk cerdas yang tiada duanya di alam semesta ini.
Otak Kiri dan Otak Kanan
Otak manusia terdiri dari dua belahan, kanan dan kiri. Kebenaran mengenai hal ini sebenarnya sudah dipahami oleh orang Mesir kuno, yaitu ketika mereka mengetahui bahwa otak kiri mengendalikan dan menerima sensasi dari sisi kanan tubuh kita dan demikian pula sebaliknya. Menurut riset, kedua bagian otak itu terhubung dengan jaringan super kompleks yang terdiri dari 300 juta neuron.
Profesor Roger Sperry dari Universitas California melakukan penelitian mendalam mengenai otak kanan dan otak kiri manusia. Menurutnya, otak kiri memampukan manusia berpikir logis, runtut, analitis, matematis, dan sistematis. Dengan otak kiri, manusia mengembangkan pemikiran-pemikiran secara bertahap dan akumulatif. Ini disebut sebagai proses berpikir linear.
Sedangkan otak kanan memampukan manusia berpikir kreatif. Otak kanan memampukan manusia berpikir tentang ide-ide abstrak seperti etika dan estetika. Otak kanan berproses kreatif dengan menggunakan irama, musik, kesan visual, warna, dan gambar. Otak kanan memampukan manusia berpikir secara menyeluruh sehingga disebut sebagai proses berpikir global.
Komputer hanya bisa bekerja seperti otak kiri manusia, tetapi tidak bisa bekerja seperti otak kanan manusia. Itulah sebabnya Garry Kasparov bisa mengalahkan komputer super canggih Deep Blue. Otak kanan memungkinkan manusia berpikir kreatif secara intuitif tanpa melalui proses-proses berpikir logis yang sistematis. Sebagai contoh, adalah pada pemain bulu tangkis yang hebat. Taufik Hidayat dapat bereaksi cepat dan benar dalam hitungan detik. Terkadang, langkah-langkahnya tidak logis, tetapi cermat dan tepat. Dalam hal ini, ia berpikir intuitif dengan kekuatan otak kanannya. Orang yang kreatif adalah orang yang mengembangkan kedua belah otaknya. Kemampuan setiap belahan untuk melakukan fungsinya sendiri disebut ”laterialization”.
Stanley Heath mengatakan bahwa Alkitab juga memberi petunjuk tentang dua kemampuan manusia seperti itu. Rasul Yohanes menyebut adanya dua macam pengetahuan. Pertama, oida, yaitu pengetahuan yang bersifat intuitif. Kedua, gnosis, yaitu pengetahuan yang bersifat ilmiah dan obyektif yang berkembang dari pikiran logis. Dengan demikian, manusia bisa mengembangkan pikiran logis dan intuitif sekaligus.
Multi Inteligensi
Otak yang multi dimensional mempunyai kemampuan untuk menghasilkan beragam jenis kecerdasan. Howard Gardner dalam bukunya berjudul Frames of Mind menjelaskan teori tentang multi-kecerdasan. Menurut Gardner, minimal ada 8 jenis kecerdasan. Pertama, kecerdasan linguistik (bahasa). Charles Dickens, Abraham Lincoln, dan Sir Winston Churchil adalah orang-orang yang cerdas dalam berbahasa.
Kedua, kecerdasan logis-matematis, yaitu kecerdasan dalam berpikir logis dan sistematis. Contohnya adalah Albert Einstein dan John Dewey.
Ketiga, kecerdasan visual-spasial. Ini adalah kecerdasan untuk berpikir dengan visualisasi seperti pada seorang arsitek, seniman, pemahat, fotografer, dan perencana masa depan. Picasso, Columbus, dan Frank Lloyd adalah contoh-contohnya.
Keempat, kecerdasan musikal. Tidak semua orang bisa bermain musik, apalagi mencipta lagu dan menggubah komposisi musik. Kalau kita ikuti kompetisi American Idol, kita akan tahu betapa menyanyi itu sangat sulit. Kemampuan musik bukan sekedar skill, tetapi inteligensi.
Kelima, kecerdasan kinestetik, yaitu kemampuan menggerakkan tubuh. Para atlet, penari, pemain pantomim, dan pemain sirkus adalah orang-orang cerdas. Tidak semua orang bisa seperti Charlie Chaplin, Michael Jordan, dan Rudolf Nureyev.
Keenam, kecerdasan interpersonal, yaitu kecerdasan dalam melakukan hubungan dan membangun kerjasama dengan orang lain. Ini lebih dari sekedar berjiwa sosial, tetapi sebuah kecerdasan. Mahatma Gandhi, bunda Theresa, dan Oprah Winfrey adalah orang-orang yang hebat dalam bidang ini.
Ketujuh, kecerdasan intrapersonal, yaitu kecerdasan untuk menganalisa diri sendiri. Para filosof, pertapa, ahli meditasi, dan ahli jiwa mempunyai kecerdasan semacam ini. Plato, Sigmund Freud, dan Eleanor Roosevelt adalah beberapa contoh yang terkenal.
Kedelapan, kecerdasan naturalis, yaitu kecerdasan untuk memahami kehidupan alam. Para pendaki gunung, pecinta alam, ahli pertanian, dan ahli biologi adalah orang-orang naturalis. Charles Darwin menciptakan teori evolusi yang spektakuler, yang tak terpikirkan orang sebelumnya, karena memiliki kepekaan naturalistik.
Daya Ingat yang Luar Biasa
Mark Gluck, Ph.D. mengatakan bahwa bagian otak yang bernama hippocampus berfungsi mengembangkan daya ingat. Menurut Dr. Murray Grossman dari Pusat Medis Universitas Pennsylvania, ada 5 jenis memori. Pertama, memori kerja, yaitu ingatan jangka pendek. Kedua, memori implisit, yaitu ingatan untuk melakukan sesuatu seperti mengemudi mobil dan berenang. Ketiga, memori remote, yaitu ingatan jangka panjang mengenai berbagai topik yang luas. Keempat, memori episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi yang khusus. Kelima, memori semantik, ingatan tentang kata-kata dan simbol-simbol.
Never Say Old!
Musa memimpin Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian ketika ia sudah menjadi tua. Kitab Suci mencatat bagaimana Musa memimpin dengan kecerdasan yang luar biasa. Sampai matinya di usia 120 tahun, Musa tidak mengalami penurunan kapasitas. Demikian juga Yosua dan Kaleb, mereka memimpin Israel memasuki Kanaan ketika keduanya tidak lagi muda.
Ternyata, riset membuktikan bahwa kemampuan otak manusia masih bisa hebat sampai pada usia renta. Suatu kali, Douglas Powell dari universitas Harvard meneliti kemampuan matematika dan bahasa dari 1.500 orang yang berusia 25 sampai 92 tahun. Ternyata, 33% dari mereka yang berusia 80 tahun bisa mendapatkan skor yang tidak berbeda dengan mereka yang masih muda.
Penelitian lain menyimpulkan bahwa kapasitas otak tidak akan merosot ditelan usia. Pandangan lama mengatakan bahwa 100.000 neuron otak mengalami kerusakan setiap tahunnya. Prof. Robert D. Terry melakukan penelitian dan menyatakan pandangan baru yang benar. Katanya, ”Jumlah neuron besar memang menurun seiring dengan meningkatnya usia, tetapi jumlah neuron kecil justru terus meningkat dengan percepatan yang sama.”
Pandangan yang mengatakan bahwa setelah kita berusia 50 tahun maka kemampuan otak akan merosot ternyata salah. Para pakar seperti Robert Onstein dan Charles Swencionis menyatakan bahwa otak tidak selalu akan kehilangan sel-selnya. Bahkan, meskipun sudah sangat lanjut usia, otak manusia masih dapat mengembangkan dendrit-dendrit baru. Sel-sel otak para lansia juga masih bisa menumbuhkan sambungan-sambungan baru. Itu lebih penting ketimbang banyaknya sel-sel otak itu sendiri.
Kenyataannya, banyak orang meraih prestasi hebat ketika mereka sudah lanjut umur. Marry Baker Edy mendirikan surat kabar ketika berusia 87 tahun. Bertrand Russel tampil menjadi tokoh perdamaian dunia ketika berusia 94 tahun. Picasso menghasilkan karya-karya hebat saat menginjak usia 90 tahun. Luella Tyra memenangkan kompetisi dalam lima kategori dalam U.S. Swimming Nationals di Mission Viejo (California) pada usia 92 tahun. Sampai usia 78 tahun, Lloyd Lambert dikenal sebagai pemain ski andal. George Bernard Shaw menulis Farfetched Fables pada usia 93 tahun. Mildred Wirt Benson tetap menulis pada Toledo Blade sampai meninggalnya pada usia 97 tahun. Henry Matisse menjadi ilustrator terkenal saat berusia 80 tahun. Pada usia 76 tahun, Alexander von Humbolt menulis The Kosmos dan tetap menulis sampai usia 90 tahun. Pada usia 39 tahun, George Abbott menghasilkan karya besar Broadway. Ia tetap menjadi penulis, aktor, director, dan produser produktif sampai usia lanjut. Saat berumur 75 tahun, Abbott memproduksi A Funny Thing Happened on the Way to the Forum.
II. KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS DAN KREATIF
Kombinasi antara berpikir analitis dan berpikir kreatif menyebabkan seseorang menjadi luar biasa. Da Vinci, Einstein, Newton, Bill Gates, dan Stephen Hawking adalah orang-orang yang unggul dalam analisa dan kreatifitas. Theodore Roosevelt mengatakan bahwa semua sumber daya yang kita butuhkan ada dalam pikiran kita.
Berpikir Analitis
Melakukan analisa pada dasarnya adalah melakukan pemeriksaan atas sesuatu hal sehingga dapat menemukan unsur-unsur di dalamnya dan keterkaitan antar unsur-unsur itu. Ini merupakan kemampuan logis manusia untuk memahami sesuatu secara terinci. Sebagai contoh adalah dalam ilmu kimia. Jika bahan kapur dianalisis, kita akan menemukan unsur-unsur sebagai berikut, 1 atom kalsium, 1 atom karbonium, dan 3 atom oksigenium. Jika kebudayaan manusia dianalisis, kita akan menemukan 7 unsur kebudayaan universal, yaitu bahasa, seni, agama, sistem sosial, sistem mata pencaharian, sistem teknologi, dan sistem pengetahuan.
Colin Rose dan Malcolm J. Nichol mendefinisikan berpikir analitis sebagai usaha menundukkan suatu masalah, masalah, subyek, atau keputusan pada pemeriksaan yang ketat yang dilakukan selangkah demi selangkah secara logis. Pada intinya adalah melakukan pemeriksaan mendetil secara logis. Lawan dari berpikir analitis adalah berpikir awam, samar, tidak akurat, tidak logis, sempit, dangkal, dan tumpul.
Dengan demikian, dalam berpikir analitis, kita harus mengajukan banyak pertanyaan yang berhubungan dengan masalah apa (what), siapa (who), di mana (where), kapan (when), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jangan melihat persoalan secara dangkal. Kita harus menggali seluk beluk dan dimensi-dimensi yang terkandung di dalamnya. Seorang wartawan jurnalistik-investigatif atau seorang peneliti harus mempunyai ketekunan dalam melakukan penyelidikan seperti itu.
Jangan puas dengan jawaban atas pernyataan ”apa” yang kita lontarkan. Pengertian ”apa” itu sendiri sangat luas. Sayangnya, anak-anak IPS di SMU hanya disuruh menghafal definisi-definisi, istilah-istilah, dan konsep-konsep. Kita tidak terlatih untuk menggali lebih dalam dan mengkomparasikan lebih luas pengertian-pengertian itu.
Ketika mengkaji sebuah masalah, kita harus terampil dalam menggunakan pertanyaan ”mengapa”. Pertanyaan ini akan membawa kita kepada analisa tentang sebab-akibat. Dalam hal ini, seorang analis akan menyelidiki banyak faktor penyebab dan proses sebab-akibat itu sendiri. Anak-anak IPS di SMU bisa hafal tentang peristiwa G 30 S PKI karena memang dituntut untuk menghafalkannya. Tetapi, anak-anak IPS di SMU tidak dilatih berpikir kritis tentang mengapa peristiwa itu terjadi. Yang mereka terima hanyalah sebuah indoktrinasi bahwa peristiwa itu disebabkan oleh PKI. Apakah benar begitu? Seorang analis tidak akan puas dengan jawaban seperti itu. Kita hanya disuruh berpikir bahwa ”pokoknya, negaraku, entah itu benar atau salah” (my country right or wrong).
Pada masa Orde Baru, pelajar dan mahasiswa Indonesia tidak dilatih untuk berpikir kritis. Akibatnya, masyarakat kita tidak mampu melakukan analisa kritis. Mudah dibodohi. Mereka hanya menerima begitu saja. Padahal, modal berpikir kreatif adalah bertanya, meragukan segala sesuatu, dan mencari jawaban-jawaban secara kritis.
Berpikir analitis adalah berpikir argumentatif. Dengan alur logika deduktif maupun alur logika induktif, kita berusaha menjelaskan gagasan-gagasan secara mendalam. Bertahun-tahun, Alexander Graham Bell menjelaskan pentingnya pesawat telepon. Saat menemukan mesin fotokopi, Xerox tidak mendapat dukungan selama 4 tahun. Selama masa itu, Xerox mengajukan pemikiran-pemikiran analitis tentang pentingnya mesin fotokopi. Christopher Columbus membutuhkan waktu 14 tahun untuk bisa meyakinkan istana Spanyol tentang pentingnya penjelajahan keliling dunia.
Awas! Paralysis by Analysis
Dengan berpikir analitis, manusia menciptakan ilmu pengetahuan. Dulu, filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Karena hasil-hasil pemikiran analitis semakin banyak maka tumbuhlah berbagai ilmu dan cabang-cabangnya. Filsafat sosial menumbuhkan sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu politik, ilmu hukum dan sebagainya. Sosiologi sendiri berkembang, ada sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi pendidikan, sosiologi politik, sosiologi agama, dan sebagainya,
Namun, dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih membutuhkan pemikiran praktis namun brilyan. Terlalu banyak analisa seringkali membuat kita justru tidak bisa dan tidak berani berbuat apa-apa. Para bisnisman menghindari apa yang disebut sebagai paralysis by analysys (lumpuh karena terlalu banyak melakukan analisa). Seringkali kita harus mengambil keputusan dengan cepat, namun juga tepat. Kita dituntut untuk melakukan manufer, tetapi juga tidak ngawur. Dalam hal ini, kita bukan hanya harus berpikir analitis, tetapi juga berpikir kreatif.
Dengan demikian, kita harus menggunakan otak kanan di samping otak kiri kita. Berpikir analitis adalah kapasitas otak kiri manusia. Dalam bab 3 telah dibahas bahwa otak kiri memampukan manusia berpikir logis, runtut, analitis, matematis, dan sistematis. Dengan otak kiri, manusia mengembangkan pemikiran-pemikiran logis secara bertahap dan akumulatif. Sedangkan otak kanan, memampukan manusia berpikir kreatif. Otak kanan memampukan manusia berpikir tentang ide-ide baru secara intuitif.
Berpikir Kreatif
Colin Rose dan Malcolm J. Nichol mendefinisikan berpikir kreatif sebagai usaha untuk menghasilkan gagasan dan produk baru. Kata kuncinya adalah ”gagasan baru”. Dengan berpikir kreatif, kita menemukan hubungan-hubungan baru yang semula tidak tampak. Dengan berpikir kreatif, kita menciptakan cara-cara baru. Berpikir kreatif membuat manusia bisa melakukan inovasi.
Semua penemuan baru adalah hasil berpikir kreatif. Dengan demikian, sejarah mencatat betapa kreatifnya manusia. Betapa penemuan ”roda” telah membawa revolusi dalam sistem transportasi manusia. Betapa penemuan ”listrik” telah merubahkan gaya hidup manusia dan mengembangkan teknologi-teknologi berikutnya.
Pendidikan di Indonesia tertinggal jauh karena kurang mendorong para pelajar untuk berpikir kreatif. Di jurusan IPS, para murid hanya disuruh menghafal dan menghafal. Di jurusan IPA pun kurang dinamis. Cara mendidik ilmu Fisika di Indonesia masih bersifat klasik, abstrak, dan bukannya berbasis penelitian di laboratorium. Padahal, Fisika seharusnya bersifat Physics in Contact. Artinya, teori-teori Fisika dan fenomena-fenomena Fisika harus disajikan dalam wujud yang relevan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati langsung oleh para peserta didik. Kalaupun anak-anak Indonesia berjaya di Olimpiade Fisika internasional, itu adalah hasil kerja keras anggota-anggota HIFI (Himpunan Fisikawan Indonesia) yang belajar di Amerika Serikat.
Pendidikan kita kurang mendorong kreatifitas berpikir karena hanya teoritis saja. Anak didik tidak mendapat kesempatan untuk mengalami sendiri teori-teori itu. Mereka juga kurang melakukan eksperimen untuk mencoba dan mempraktekkan hal-hal baru. Padahal, pemikir kreatif bernama Benjamin Franklin mengatakan bahwa satu ons pengalaman sama dengan satu ton teori!
III. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
Pada dasarnya, berpikir kreatif adalah menciptakan gagasan-gagasan baru secara brilyan. Orang yang pintar belum tentu kreatif. Mungkin, orang itu bisa berhitung dengan cermat atau menghafal dengan fasih. Tetapi, belum tentu ia bisa membuat terobosan-terobosan baru yang tidak seperti biasanya.
Semua orang bisa berpikir kreatif. Pada bab 3 sudah dijelaskan tentang kecanggihan otak manusia, khususnya mengenai otak kiri dan otak kanan serta fungsi-fungsinya. Dengan modal anugerah seperti itu, setiap orang dimungkinkan untuk mampu berpikir kreatif. Kalau ada yang tidak kreatif, itu karena dia salah strategi dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Karena itu, sama seperti kemampuan berpikir logis dan sistematis, berpikir kreatif dapat dipelajari dan dikembangkan.
Belajar Keras
Meskipun kreatifitas berhubungan dengan ilham, berpikir kreatif tetap memerlukan proses belajar yang keras. Itulah sebabnya seorang Thomas Alfa Edison berkata, ”Jenius adalah 99% usaha keras dan 1% bakat.” Soichiro Honda, pendiri dan pemimpin pabrik motor Honda, berkata, ”Kesuksesan saya hanya 1% dari keseluruhan hidup saya, yang 99% adalah kegagalan.” Artinya, meskipun menemukan atau menciptakan sesuatu yang baru berkaitan dengan ilham, keseluruhan prosesnya membutuhkan fondasi pengetahuan dan pengalaman yang kuat.
Menjadi kreator ilmiah bukan berarti tidak perlu sekolah. Bisa saja seseorang tiba-tiba mendapat semacam kilatan ilham. Namun, tanpa pemikiran yang siap dan lengkap, ilham itu tidak dapat ditangkap dan dikembangkannya dengan baik. Louis Pasteur berkata, ”Peluang akan berpihak kepada pikiran yang siap.”
Proses penulisan kreatif juga menunjukkan pentingnya kesiapan akademis seorang penulis. Seorang penulis bisa saja mendapat ilham secara tiba-tiba. Tetapi, meskipun penuh ilham, penulis tidak akan bisa berbuat banyak jika tidak memiliki kapasitas yang memadai. Menurut riset, faktor ilham dalam penulisan kreatif hanya 20%, sedangkan riset memberi kontribusi sebesar 40% dan revisi juga memberikan kontribusi sebesar 40%. Jadi, belajar keras memberikan fondasi untuk membangun kemampuan berpikir kreatif.
Edwin Herbert Land adalah seorang penemu yang berhasil menciptakan banyak inovasi karena tekun melakukan riset. Saat berumur 20 tahun, Land berhasil menciptakan, memproduksi, dan mendapat hak paten atas sebuah alat filter modern untuk membedakann cahaya. Selama bertahun-tahun ia melakukan banyak sekali riset dalam bidang optik dan menghasilkan 500-an hak paten. Karena itu, ia dianugerahi Medal of Freedom, sebuah penghargaan tertinggi untuk warga Amerika Serikat.
Mental Kreatif
Berpikir kreatif adalah masalah sikap mental. Orang yang kolot atau tradisional tidak akan pernah menjadi kreatif. Orang yang takut mecoba dan takut gagal juga tidak akan pernah menjadi kreatif, Orang yang tidak bisa menghargai perbedaan dan hanya memegang suatu pikiran secara fanatis juga tidak akan pernah menjadi kreatif.
Berpikir kreatif membutuhkan mental yang berani mencoba hal-hal baru. Dua bersaudara Orville Wright dan Wilbur Wright adalah pedagang sepeda. Kalau tidak pernah berani mencoba hal baru, mereka tidak pernah dikenal sampai hari ini. Wright bersaudara tidak puas dengan sepada, mereka ingin terbang. Pada tahun 1903, mereka berhasil merancang pesawat udara bermesin pertama yang bisa melayang di udara. Pada tahun 1906, mereka berhasil terbang selama 1 jam. Pada tahun 1909, mereka mendirikan The American Wright Company untuk pembuatan pesawat terbang.
Berpikir kreatif harus berani mencoba dan gagal. Kolonel Sanders baru mengalami sukses pada usia 65 tahun. Sebelumnya, dengan modal US $ 105, ia membuat resep makanan ayam goreng dan ia berkeliling Amerika Serikat untuk menawarkannya ke berbagai rumah makan dan investor. Sanders ditolak sebanyak 1.009 kali sebelum akhirnya mendirikan Kentucky Fried Chicken yang sekarang mendunia.
Berpikir kreatif harus berani mencoba hal-hal baru yang aneh yang tidak lazim. Orang yang tidak kreatif akan puas dengan pikiran-pikiran konvensional yang biasa dialaminya. Kita harus berani keluar dari bidang ilmu dan bidang kerja kita untuk mencoba hal-hal baru. Banyak penemu brilyan adalah orang-orang yang berani bereksperimen dengan hal-hal diluar bidang spesialisasinya. John Boyd Dunlop adalah penemu ban udara, padahal ia seorang ahli bedah hewan. Samuel Morse adalah seorang pekukis yang berhasil menciptakan telegraf. Kodachrome, Leopold Mannes, dan Leopold Godowsky adalah para musisi yang berhasil menciptakan film berwarna. King Camp Gillete adalah seorang penjual tutup botol kelilig yang berhasil menciptakan silet cukur. Pencipta kapal uap adalah seorang seniman bernama Fullerton.
Melihat secara Kreatif
Untuk dapat menjadi kreatif, kita harus bisa melihat suatu masalah secara luas, tidak secara sempit. Kita berusaha melihat dari banyak sudut pandang (multi perspektif). Dengan demikian, kita akan mempunyai banyak ide, banyak alternatif, dan banyak solusi. Kita pun bisa membuat kombinasi solusi-solusi.
Untuk dapat berpikir kreatif, kita perlu keluar dari persoalan dan melihat dari sisi luar masalah itu. Sebagai contoh adalah pada saat bermain catur. Sebelum menemukan langkah, kita harus melihat situasi secara menyeluruh, baik posisi kita maupun posisi lawan. Seolah-olah kita berada di atas papan catur itu dan melihat dari sudut luar permainan itu.
Untuk dapat berpikir kreatif, kita perlu berpikir secara komparatif. Membandingkan kasus yang satu dengan yang lain itu sangat penting untuk menemukan gagasan baru. Edward Jenner menemukan solusi untuk mengatasi penyakit cacar. Ia mulai dengan memperbandingkan kasus manusia dan sapi. Mengapa manusia terjangkit cacar dan mengapa sapi perah tidak terjangkit cacar? Ternyata, sapi-sapi perah itu sudah terkena cacar, suatu penyakit yang lebih ringan yang membuat hewan-hewan itu kebal tehadap cacar yang lebih serius. Dari situ, Jenner menangkap ide bahwa manusia dapat melindungi dirinya dari suatu jenis penyakit infeksi dengan menyuntikkan ke dalam tubuhnya bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Ini akan memicu kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit yang sebenarnya.
Untuk memacu kreatifitas berpikir, cara terbaik menurut Colin Rose adalah melakukan teknik ”curah gagasan” (brainstorming). Untuk itu, Alex Osborn mengembangkan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, mendapatkan penjelasan singkat mengenai fakta-fakta. Kedua, munculkan ide-ide ”aneh” yang tidak lazim. Ketiga, setiap orang diberi kesempatan untuk melontarkan apa saja idenya. Keempat, mengembangkan lebih banyak ide itu lebih baik. Kelima, jangan mudah mengkritik sebuah gagasan. Keenam, carilah kombinasi ide-ide. Ketujuh, diskusi untuk melihat kemungkinan-kemungkinan solusi.
Ide-ide kreatif seringkali muncul pada saat kita mengkombinasikan gagasan-gagasan. Ide tentang mesin faks sebenarnya adalah penggabungan ide tentang fotokopi dan telepon. Mesin cetak Gutenberg menggabungkan proses pencelupan untuk membuat mata uang dan proses penggencetan untuk membuat anggur. Resep makanan yang baru sebenarnya adalah gabungan resep-resep makanan yang sudah ada.
Faktor Ilham
Ilham merupakan kunci pembuka bagi kreatifitas berpikir. Hal itu diselidiki oleh Dr. Mir Aneesuddin, M.Sc., seorang peneliti pada Indian Institute of Chemical Technology di Heideradab, India. Ia menyimpulkan bahwa 99% temuan ilmiah sepanjang peradaban manusia merupakan temuan yang tidak disengaja. Ketika Newton menemukan teori gravitasi, ide itu muncul sebagai sebuah ilham ketika ia sedang duduk termenung dan ada buah apel jatuh tiba-tiba di depannya. Bethoven, Wagner, Coleridge, dan Robert Louis Stevenson sengaha menggunakan mimpi untuk mendapatkan ilham ide-ide kreatif. Ahli kimia Jerman Freidrich August Kekule menemukan struktur molekul ”benena” ketika ia sedang ”tidur-tidur ayam” di depan perapian. Wordsworth berkata, ”Tidur adalah inkubator ide-ide yang paling dahsyat, induk dari pikiran yang segar.”
Dengan demikian, berpikir kreatif berkaitan erat dengan imajinasi, fantasi, lamunan, mimpi, dan intuisi. Albert Einstein adalah seorang yang suka melamun. Katanya, ”Ketika aku mengkaji diriku dan metode pemikiranku, aku berkesimpulan bahwa bakatku yang suka berfantasi jauh lebih berarti bagiku daripada bakatku dalam menyerap pengetahuan positif.”
Ide-ide kreatif justru muncul pada saat kita bersantai dan bukannya sedang berpikir keras. Goethe berjalan-jalan untuk menemukan ide-ide. Rousseau menemukan gagasan-gagasan brilyan ketika sedang pergi dengan kendaraan. Nietsczhe menukan ide-ide gila saat mendengarkan musik. Back menemukan komposisi melodi-melodinya saat bangun pagi. Saat melamun, Benjamin Franklin membayangkan layang-layang yang kemudian membawanya pada penemuan-penemuan ilmiah. Mozart mendapatkan ide-ide kreatif ketika makan enak dan bepergian dengan kereta kuda. Pemenang Nobel Melvin Calvin menemukan ide tentang photosintesis pada saat bermalas-malasan di mobil sambil menunggu istrinya antre memesan makanan.
Jadi, untuk mengembangkan pemikiran kreatif, kita harus mengkondisikan jiwa kita sedemikian rupa sehingga terbuka bagi segala ilham. Berfantasi, berkhayal, melamun, tidur, bersantai, bertamasya, dan sebagainya ternyata membuka jiwa kita bagi ilham-ilham yang kreatif.
Gelombang Alfa, Pikiran Kreatif, dan Meditasi
Ternyata, otak manusia memancarkan beberapa jenis gelombang. Itu adalah semacam impuls-impuls listrik lemah yang dapat diukur dengan jelas oleh alat berupa electro-encephalograph machine (EEG). Ada 4 jenis gelombang otak (lihat tabel).
Karakteristik Keempat Gelombang Otak
Nama |
Ciri |
Siklus |
Fungsi |
Alfa |
Relaksasi dan meditasi |
8-12 siklus |
Berkhayal |
Beta |
Pikiran sadar |
13-25 siklus |
Berpikir, berbicara, beraktifitas |
Delta |
Tidur lelap tanpa mimpi |
0,5-3 siklus |
Istirahat |
Teta |
Lamunan saat akan tidur |
4-7 siklus |
Memproses informasi hari itu dan menggali inspirasi |
Data tentang gelombang di atas menunjukkan bahwa otak manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir kreatif. Saat bersantai atau bermeditasi, gelombang Alfa membawa kita berkhayal, berfantasi, dan akhirnya menemukan atau mencipta ide-ide kreatif. Pada saat hendak tidur, gelombang Teta mengalir sehingga kita bisa melakukan evaluasi dan menangkap inspirasi-inspirasi baru.
Menurut penelitian, doa dan meditasi bisa meningkatkan aliran gelombang Alfa dalam otak kita. Dr. A. Kasamatsu dan T. Hirai dari Universitas Tokyo menemukan bahwa pendeta-pendeta Zen yang bermeditasi dengan mata setengah terbuka mampu mengembangkan gelombang Alfa dalam otak mereka. Penelitian electroencephalogram yang dilakukan Universitas Harvard juga menyimpulkan bahwa meditasi yang digabung dengan teknik ”sugestologi” dapat mengembangkan kemampuan kreatif dalam otak. Teknik ”sugertologi” adalah teknik berpikir dan berkata-kata positif sambil memusatkan pikiran (fokus).
Karena itu, masyarakat modern yang dituntut untuk berpikir kreatif, berminat pada meditasi dan spiritualisme. Teknik-teknik meditasi Yoga sangat disukai. Demikian juga dengan spiritualisme lainnya, termasuk kegiatan-kegiatan rohani yang bersifat okultisme.
IV. PENUTUP
Manusia adalah mahluk kreatif. Itulah kodratnya yang membedakan dengan mahkluk hidup ciptaan Tuhan lainya (hewan, tumbuhan). Otak yang dikaruniakan Tuhan mempunyai kapasitas bukan hanya untuk berpikir analitis, tetapi untuk berpikir secara kreatif. Persoalannya adalah sejauh mana kita menggali potensi-potensi alamiah tersebut. Berpikir kreatif, sama dengan berpikir analitis, dapat dikembangkan melalui proses belajar. Sayangnya, tak semua orang belajar berpikir kreatif dan tak semua sistem pendidikan melatih cara berpikir kreatif. Karena itu jangan heran jika hanya segelitir orang saja yang tampil menjadi kreator-kreator mumpuni.
*) Haryadi Baskoro, S.Sos, MA, M.Hum, Th.D (cand) adalah aktivis Pelangi Institute, penulis dan peneliti bidang kebudayaan.