Realtime Live Streaming

Smart Programs

Kekuatan Memberi

Written by Andrie Wongso 

Sebagai seorang manusia, ketika kita membantu ada perasaan ingin dibalas.

Jika pada suatu hari nanti kita dalam kesulitan maka kita berharap orang – orang yang telah kita bantu bisa balik membantu kita. Tapi kenyataan tak seindah harapan. Berikut adalah cerita mengenai Kekuatan Memberi, yang memberi kita suatu pelajaran bahwa pemberian yang kita berikan sebaiknya dilakukan dengan iklas.Ada seorang Saudagar yang terkenal baik hati dan sering memberi bantuan kepada saudara dan teman yang minta tolong kepadanya. Suatu hari, Saudagar itu mengalami kesulitan seolah menghadapi jalan buntu dan butuh bantuan orang lain. Kemudian dia mendatangi semua teman dan saudara yang dulu ditolongnya. 

Tapi ternyata tidak ada yang mau membantu. Bahkan saat dia bercerita tentang masalah yang dihadapinya, mereka tidak peduli dan menganggap bahwa itu bukan masalah mereka. Saudagar itu kecewa dan marah dengan kenyataan yang dihadapinya. Dia tidak habis berpikir mengapa orang yang dulu merengek dan minta bantuan kepadanya bahkan telah dibantunya, ternyata hanyalah sekumpulan orang – orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih. Saat ia membutuhkan bantuan, maka dia diperlakukan seperti itu. Semakin memikirkan hal itu, maka semakin kecewa dan marahlah dia. Semua hal itu makin mengganggunya. Saudagar itu menjadi sulit tidur, gampang marah dan tidak bisa berpikir jernih. 

Sampai berhari – hari Saudagar itu menjalani kehidupan yang tidak bahagia seperti itu. Akhirnya dia mendatangi orang bijak. Setelah mendengar cerita Saudagar itu, Orang Bijak itu berkata bahwa kebaikan hati Saudagar itu kini berakibat buruk karena merasa tidak bahagia, kecewa dan marah. Ini semua karena Saudagar itu salah menilai orang lain. Saudagar itu terlalu berharap banyak kepada orang yang dibantunya. Bahwa orang yang dibantunya itu akan membalas budi. 

Tapi kenyataannya berbeda sekali. Lalu Orang Bijak itu berkata bahwa jika dia ingin mendapat imbalan atas bantuan yang diberikannya, maka  saat dia membantu berilah pelajaran kepada mereka bagaimana cara berterimakasih kepada Saudagar itu. Dan jika tidak ingin dikecewakan orang lain, maka berilah bantuan tanpa mengharap imbalan apapun. Karena perbuatan baik yang telah dilakukan jangan sampai dihilangkan dan dikotori maknanya dengan keinginan untuk dibalas. Karena jika kita tidak mendapatkan balasannya maka akan menimbulkan kekecewaan, kemarahan dan kebencian di hati. 

Saat orang lain memohon bantuan kita dan kita menolong mereka, ada keinginan bahwa usaha kita itu suatu hari nanti akan dibalas kala kita menemui kesulitan. Dan itu adalah hal yang wajar terjadi dalam kehidupan ini. Orang yang berjiwa besar akan berpikir bahwa membantu adalah membantu tanpa ada embel - embel dibelakangnya. Jika kita salah menolong orang yang kita bantu, maka instropeksi dan benahi diri kita sendiri. Masalah yang sedang kita hadapi adalah tanggungjawab kita sendiri. Jadi kita tidak perlu menyalahkan dan kecewa dengan orang yang tidak mau membantu kita.

Mimpi dan Berjuang

Tahun 1867 hidup seorang ahli tehnik kelahiran Jerman bernama Jhon Augustus Roebling. Ia bermimpi membangun jembatan yang bisa menghubungkan kota New York dan Long Island.

Impian Jhon tidak mendapat dukungan, bahkan ditertawakan oleh banyak temannya. Mereka menganggap proyek itu ide gila dan tidak mungkin diwujudkan di jaman itu. Jhon hanya bisa berbagi impian dengan anaknya Washington Roebling. Washington juga seorang ahli tehnik. Ayah dan anak itu berjuang bersama untuk mewujudkan impian. Namun ketika proyek itu baru berjalan beberapa bulan, kecelakaan merenggut nyawa Jhon Roebling. Sementara Washington, walaupun selamat tetapi mengalami cedera parah di kepala yang mempengaruhi motoriknya. Washington pun mengalami kelumpuhan total dan ketidakmampuan berbicara. Namun keinginan Jhon untuk membuat jembatan selalu berada dalam pikiran impian Washington. 

Suatu hari saat Washington berbaring tidak berdaya di tempat tidurnya, ia melihat cahaya matahari melalui jendela kamarnya. Sinar yang menyilaukan membuatnya memejamkan mata. Saat itu muncullah kesadaran bahwa hari ini ia masih bisa menikmati indahnya kilau mentari. Artinya Tuhan masih memberi waktu untuk berbuat sesuatu dan ia tidak boleh menyerah. Dengan sekuat tenaga ia berkonsentrasi penuh untuk menggerakan satu jarinya. Usaha yang dilakukannya berulang – ulang dengan penuh semagnat dan konsentrasi penuh itu ternyata tidak sia – sia. Washington berhasil menggerakkan jarinya perlahan – lahan. Gerakan jari – jarinya ini menghasilkan kode berkomunikasi dengan istri Washington - Emily. Perlahan – lahan Washington memberikan petunjuk kepada Emily untuk melanjutkan pembuatan jembatan. Semua instruksi diberikan kepada Emily yang dilanjutkan Emily kepada para pekerjanya yang setia membantu mewujudkan impiannya. Hal tersebut dilakukan berulang – ulang dan menghadapi kendala yang tidak sedikit jumlahnya. Butuh waktu panjang untuk berjuang dengan semua sisa kekuatan dan ketegaran. Dan membutuhkan waktu 13 tahun untuk mewudjukan impiannya. Akhirnya tahun 1883 jembatan Brooklyn berdiri megah di New York, Amerika. 

Cerita diatas merupakan contoh nyata tentang kekuatan pikiran positif dan perjuangan nyata. Mampu memegang erat mimpi dan berani mewujudkan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Betapa luar biasanya kekuatan pikiran manusia. Dan kekuatan pikiran manusia juga yang membuat hidup menjadi sengsara atau bahagia, gagal atau sukses, biasa – basa saja atau luar biasa. Kalau mengikuti pikiran negatif, maka kehidupan kita akan berisi hal yang negatif pula. Ini akan berimbas pada hidup yang penuh dengan kecemasan, pasif, ketakutan dan kekurangan. Namun jika kita mampu mengembangkan pikiran positif, optimis dan berpengharapan yang positif serta memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan segala impiannya. Maka hidup dengan pikiran positif seperti itu akan membuat kita hidup penuh gairah setiap hari. Kita juga menjadi mahluk penuh syukur, gembira dan membahagiakan. Pilihlah hidup dengan pola pikir positif. Dengan demikian kita bisa hidup dengan kualitas positif sehingga bisa berguna bagi hidup kita dan banyak orang.

Jangan Takut, Jangan Pernah Menyesal

Dalam hidup kita sering dihadapkan pada kondisi yang membuat kita takut untuk maju dan menyesali keadaan hidup kita. Semua ini menghambat kemajuan pada diri kita. Apa yang kita lakukan semua menjadi setengah – setengah. Ilustrasi di bawah ini akan mencerahkan kita untuk meraih kehidupan yang lebih baik lagi dimasa mendatang.Di sebuah dusun terpencil tinggallah seorang pemuda yang ingin pergi mengembara ke negeri orang untuk merubah nasib. Saat menjelang keberangkatan, muncul dihatinya perasaan takut, cemas dan ragu. Untuk memantapkan tekadnya, maka ia menghadap sesepuh marga untuk meminta petunjuk, meminta restu dan berpamitan.

Sesepuh itu gembira mendengar niat pemuda itu dan memberi petuah bahwa rahasia kehidupan n ini hanya terdiri dari dua kata. Dan untuk sekarang  sesepuh itu hanya akan memberikan dua kata pertama dulu yaitu Jangan Takut.

30 tahun telah berlalu. Banyak suka dan duka dijalaninya. Berbekal kata Jangan Takut, dia berjuang penuh totalitas. Dan akhirnya, dia berhasil mengubah nasib. Namun dalam keberhasilannya, dia merasa ada yang kurang sempurna dan disesalinya. Maka ia pun kembalike desa untuk meminta sisa rahasia hidup yang dijanjikan sesepuh kepadanya. Sayang sekali sesepuh itu sudah meninggal, tapi dia meninggalkan sepucuk surat wasiat kepada pemuda itu, karena dia tahu duatu hari nanti pemuda itu akan kembali untuk menagih tiga kata bijak lainnya. Dalam surat itu ada tiga kata lagi yaitu Jangan Pernah Menyesal. Selesai membaca itu spontan rasa menyesal yang membebaninya lepas begitu saja.

Perasaanya menjadi ringan, plong dan gembira. Sungguh berbobot kata Jangan Takut dan Jangan Pernah Menyesal itu.

Kita juga membutuhkan lima kata bijak tadi. Jika ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik, mau mengubah harapan menjadi kenyataan, maka kita membutuhkan kata bijak Jangan Takut. Kata bijak ini mengandung motivasi yang melahirkan kemampuan untuk bertindak. Jangan takut mempunyai cita – cita tinggi, jangan takut mencoba memulai, jangan takut menerima tantangan, jangan takut memeras keringat dan menanggung tanggung jawab yang lebih besar. Namun adakalanya hasil perjuangan tidak sesuai keinginan,  dimana perjuangan bisa gagal. Ini bisa membuat kita diliputi rasa menyesal. Maka pada saat seperti ini, tiga kata bijak lain Jangan Pernah Menyesal  bisa menjadi kunci kebangkitan kita. Buang jauh pikiran negatif. Penyesalan tidak akan mengubah apapun, malah hanya menghambat langkah kita ke depan. Mampu menerima hasil perjuangan apa adanya adalah Bijaksana, tapi mau tetap bangkit dengan apa adanya kita hari ini adalah Luar Biasa. Selama kita tetap berjuang memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, apapun hasilnya Sukses atau Gagal, yang pasti semangat berjuang itu memiliki nilai kesuksesan tersendiri.

Sebuah Kesabaran

Written by Arvan Pradiansyah 

Sabar adalah kata yang sangat kuat. Dengan kesabaran maka akan timbul kebajikan yang menjadi kunci kesuksesan, kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup.

Sabar adalah kata yang sangat kuat. Dengan kesabaran maka akan timbul kebajikan yang menjadi kunci kesuksesan, kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup. Namun kita harus mengetahui dan memahami terlebih dulu definisi dari SABAR sebelum kita dapat menerapkan kesabaran dalam hidup kita. Ada 7 definisi sabar yang dapat kita pahami, yaitu:

  1. Sabar adalah menunda respon. Ketika kita mendengar sesuatu yang memicu kemarahan, kita tidak langsung tersulut dengan hal itu. Kita coba untuk berhenti sejenak untuk memberikan waktu kepada diri kita berpikir dan melakukan langkah selanjutnya terkait dengan berita yang kita dengar atau hal yang kita alami. Ketika kemarahan sudah mulai keluar ingatlah rumus SPP – Stop Pikir Pilih.
  2. Sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat. Artinya kita fokus dengan apa yang kita lakukan saat ini dan sekarang juga. Karena seringnya yang kita alami adalah tubuh berada di satu tempat dan pikiran kita berada di tempat lain. Mulai sekarang cobalah untuk Be Here Now.
  3. Sabar adalah kata kerja aktif. Ketika kita mengalami kegagalan bersabar memainkan peranannya. Teruslah berusaha sampai berhasil. Agar tetap bisa bersabar, ketika kegagalan melanda maka lakukan suatu usaha dengan cara lain yang berbeda.
  4. Sabar adalah menyesuaikan kecepatan dan tempo berpikir kita dengan tempo orang lain. Ketika kita bicara dengan anak atau orang yang temponya lebih rendah dari kita misalnya, maka kita harus menyesuaikan dengan mereka. Tempo dan kecepatan kita pun harus diturunkan agar selevel dengan mereka.
  5. Sabar adalah menikmati prosesnya tanpa terganggu dengan hasil akhir. Atasan sering meminta hasil dengan cepat, kita diburu – buru untuk segera menyelesaikan tugas. Keadaan ini membuat kita menjadi tertekan. Ketertekanan itu bisa diminimalisir dan dihilangkan kala kita menjalani dan menikmati prosesnya. Bahkan hasilnya bisa lebih memuaskan.
  6. Sabar adalah hidup selaras dengan hukum alam. Orang sabar itu kriterianya ketika kita merasa tenang dan damai tapi dinamis.  Dimana kita bisa berjalan sesuai dengan ritme alam semesta. Ketika kita mengerjakan sesuatu dengan masih grasa grusu, maka kita harus hening sejenak dengan meditasi. Caranya adalah dengan fokus pada nafas kita. Dan saat kita bisa fokus pada nafas kita tanpa ada gangguan lain dalam pikiran kita, maka kita sudah masuk dalam tarian alam semesta.
  7. Sabar adalah melakukan satu hal di satu waktu. Sering kan ketika kita makan siang dengan teman, kita mendominasinya dengan obrolan dan mengabaikan rasa dari makanan kita. Padahal ketika kita merasakan makanan itu, maka kenikmatannya akan memberikan sensasi sabar yang luar biasa. Silakan mencoba.
Mengapa Harus Menunggu

Written by Andrie Wongso 

 Manusia selalu dihadapkan pada banyak kesempatan. Manusia juga selalu dipenuhi dengan banyak ide. Namun kenyataan hidup seringnya malah membatasi manusia untuk meraih mimpi yang akhirnya membuat manusia tidak bergerak kemana - mana. Padahal hidup adalah tindakan. Berikut adalah ilustrasi cerita yang bisa menginspirasi kita untuk meraih apa yang kita inginkan.Suatu hari seorang anak berusia 9 tahun membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal. Di tengah kegiatan itu terjadilah kecelakaan yang akhirnya mengubah kehidupannya. Kedua kaki anak itu terlindas kereta barang sehingga harus diamputasi. Penderitaan panjang mewarnai kehidupannya setelah kecelakaan itu. Berhari – hari bahkan berbulan – bulan dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya. Dan menghabiskan jam – jam yang sangat menyakitkan. Namun anak itu tidak pernah patah semangat. Dengan tegar anak itu menjalani semua rangakaian operasi itu, hingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan menggunakan kursi roda. 

Sekeluarnya dari rumah sakit, dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk air, dia tenggelam sampai kedasar kolam. Pelatihnya sendiri harus menggunakan jala untuk mengambilnya. Pelajaran mengapung terus dilakukannya setiap hari. Lima bulan kemudian dia bisa berenang 52 kali panjang kolam renang tanpa henti. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang bertubuh normal. Kegiatan fisiknya dilanjutkan dengan kegiatan menyetir mobil, mengikuti balapan dan berhasil menjadi atlet Gokart yang handal, terkenal dan disegani. 

Anak ini tinggal di dekat pantai. Karena alasan inilah maka ia terinspirasi untuk menjadi penjaga pantai atau Baywatch. Dan dia adalah satu – satunya manusia di dunia tanpa kaki yang menjadi Baywatch. Selain berenang dan menyetir, anak usia 9 tahun yang telah tumbuh menjadi pemuda ini juga belajar Taekwondo dan mendapat Dan 3. Olahraga atletik seperti lempar cakram, lempar lembing dan tolak peluru diikutinya dan berhasil mengalungkan 35 medali. 

Dengan semua prestasi yang diraihnya, maka pemuda ini makin percaya diri. Kepercayadirian inilah yang akhirnya membuatnya berani untuk membina hubungan dengan seorang wanita, yang kemudian menjadi istrinya. Bersama istrinya dia memperoleh 3 orang anak. Setelah menikah, pemuda ini bersama istrinya istrinya menjadi pengusaha yang sukses. Dan berkat prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, maka diapun menjadi seorang Motivator kelas dunia yang hebat. Pemuda itu adalah Tony Christianson. 

Tony mempunyai prinsip untuk bertindak sekarang juga. Kecelakaan yang dialaminya telah mengasah karakter serta hidupnya dalam beragam cara. Membantunya menyampaikan pesan kepada semua orang yang mau belajar dan mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. 

Hidup adalah tindakan. Sebuah cita – cita indah jika hanya menunggu tanpa bertindak nyata maka yang ada hanya mayat cita - cita. Sebuah perencanaan matang tanpa aksi hanya menyisakan coretan kosong. Tony memberikan pelajaran jelas bahwa bagaimanapun keadaan fisik kita atau betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa diubah. Nothing is impossible. Yang penting adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan mental maka manusia bisa memulai dari apa adanya dia. Dan semua perjuangannya diarahkan pada satu titik target besar yang punya bobot besar dan bernilai. Dengan cara hidup kaya mental seperti itu, maka kita pasti akan menyambut hari baru dengan penuh syukur, gembira dan optimisme serta menciptakan sukses yang luar biasa.

Nasib Ada Di Genggaman Kita Sendiri

 Dalam suatu masa, sering kita menyalahkan kondisi dan lingkungan atas kesialan dan kegagalan yang menimpa kita. Selalu saja ada alasan yang kita kemukakan, jika suatu keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Haruskah demikian ? Mari kita simak ilustrasi di bawah ini mengenai pengalaman dua orang pemuda yang mencari kebijakan hidup.Di sebuah desa, ada seorang tua yang sangat terkenal karena kebijakannya. Suatu ketika ada dua pemuda yang penasaran atas kebijakan orang tua tersebut. Mereka mendengar bahwa petuah dan wejangan orang tua tersebut selalu manjur untuk mengatasi berbagai macam persoalan hidup. Kedua pemuda itu selalu saling beradu argumentasi mengenai kebenaran kabar itu. 

Akhirnya mereka sepakat untuk membuktikan kebenaran berita tersebut dengan mendatangi kediamannya. Salah satu pemuda membawa sesuatu yang disembunyikan di belakang badannya. Pemuda itu tidak mau orang tua tersebut tahu apa yang dibawanya. 

Setelah kedua pemuda itu bertemu dengan orang tua tersebut, mereka mulai bertanya tentang hidup pada orang tua. Pertanyaan itu juga muncul sekaligus untuk menguji kebijakan orang tua itu. Ketika pertanyaan itu diajukan orang tua itu hanya tersenyum dan berkata bahwa dia hanyalah orang tua biasa dan tidak bisa mengajarkan apapun pada mereka berdua. Namun jika ada yang bertanya padanya, sebisa mungkin dia akan menjawab pertanyaan itu. 

Setelah mendengar jawaban itu, pemuda yang menyembunyikan sesuatu di balik badannya itu mulai bertanya kepada orangtua itu tentang kondisi burung yang ada dibalik badannya. Apakah burung itu masih hidup atau sudah mati ?

Sejenak orang tua itu menatap wajah pemuda itu dalam – dalam. Lalu orang tua itu mengatakan bahwa mati atau hidupnya burung itu ada ditangannya. Karena jika orang tua itu bilang bahwa burung itu hidup maka pemuda itu bisa saja dengan mudah membunuh burung itu hingga mati. Sedangkan jika orang tua itu bilang bahwa burung itu mati, maka pemuda itu akan dengan mudah melepaskannya diangkasa. Orang tua itu kemudian melanjutkan bahwa kehidupan manusia juga hampir sama dengan nasib burung itu. Nasib sebenarnya ada dalam genggaman tangan kita sendiri. Melalui tangan kita sendirilah nasib ini ditentukan.  

Mendengar jawaban penuh makna yang dikeluarkan orang tua itu, pemuda tadi langsung melepaskan burung dalam genggamannya. Kemudian ia dan temannya segera meminta maaf, karena telah lancang mencoba mengujinya. Setelah meminta maaf, mereka juga meminta agar dapat belajar lebih banyak lagi mengenai ilmu tentang kehidupan pada orang tua bijak itu. 

Tuhan tidak akan menngubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubahnya. Ini adalah ajaran yang sangat mulia yang menjadi cermin bahwa sebenarnya kita sendirilah yang menentukan nasib baik - buruk, senang – susah serta gagal - sukses. Semua itu tergantung pada bagaimana kita menyikapi hidup dan kehidupan. Maka marilah kita perkaya mental kita dengan terus berjuang tanpa henti untuk menentukan nasib sendiri. Kita lepaskan belenggu keinginan bergantung kepada orang lain dan menggantikannya dengan tekad dan keyakinan diri, guna meraih sukses seperti yang diinginkan.

Aktualisasi Diri

Seorang pemuda merasa tidak puas dengan pekerjaannya, entah karena gajinya yang tidak sesuai keinginan atau karena karirnya yang jalan di tempat. Untuk mengatasi hal tersebut pemuda itu terus berpindah pekerjaan. Suatu hari pemuda itu bertemu dengan temannya yang kini sudah menjabat sebagai direktur. Lalu ia mengeluhkan nasibnya yang tidak juga berubah dan menanyakan resep sukses temannya hingga dapat menjadi direktur di usia yang masih muda.

Teman si pemuda itu lalu mengatakan bahwa dia tidak mempunyai rahasia sukses. Yang ada hanyalah mengaktualisasi diri dan fokus pada kekuatan diri dan berusaha mengurangi kelemahan yang ada. Kemudian dia juga menceritakan pengalamannya. Sebelum ia menjabat sebagai direktur, ia juga mengalami hal yang juga dirasakan oleh pemuda itu. Dia merasa jenuh dengan pekerjaannya yang itu – itu juga dan berusaha keras untuk menanggulangi rasa jenuh itu dengan berbagai cara. Sampai pada suatu hari, dia menyadari bahwa dia mempunyai kelebihan di bidang penjualan. Akhirnya dia memfokuskan diri pada bidang tersebut dengan terus belajar dan belajar.
Mengganti pekerjaan dan pindah tempat kerja adalah hal yang biasa terjadi, namun janganlah pindah kerja ini dijadikan suatu ajang pelarian diri suatu masalah. Jika kita belum berhasil, yakinkan diri bahwa itu bukan karena kita tidak mampu tapi karena kita belum memaksimalkan semua kekuatan yang kita miliki. Jika kita mau mengaktualisasikan diri dengan menggali kemampuan dalam diri terus menerus, maka karir dipastikan akan meningkat lebih pesat dan kesuksesan menanti kita disana. Manusia itu disadari atau tidak akan menuju ke aktualisasi diri. Tapi kalau kita sadar dan lebih tahu bahwa kita berproses pada aktualisasi diri maka kesadaran ini akan membawa pada kemajuan.

Aktualisasi diri adalah bagaimana kita mengembangkan kekuatan diri kita sendiri. Dan untuk mempraktekkan aktualisasi diri diperlukan kesehatan dan kekayaan mental (kepercayaan diri, disiplin, tanggung jawab, dan integritas), karena dengan ini semua maka kita tahu mengenai kelebihan kita dan mampu mencapai apa yang diinginkan.

Prasangka

Written by Andrie Wongso 

Berdasarkan wikipedia prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Sebagai manusia kita pasti suka berprasangka. Entah itu prasangka baik maupun buruk. Namun sangat dianjurkan agar kita selalu berprasangka baik, agar tercipta persahabatan dan perdamaian. Cuplikan cerita berikut ini adalah akibat dari berprasangka buruk yaitu penyesalan.

 Di suatu masa tinggalah seorang janda miskin bersama seorang putrinya yang berusia 9 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Ibu membuat kue dan menjualnya di pasar. Sementara sang anak, Putri, tidak pernah bermanja – manja kepada ibunya karena hidup yang kekurangan itu. 

Suatu hari pada musim dingin, saat sang Ibu selesai membuat kue, beliau baru tersadar ternyata keranjang yang biasa digunakannya untuk menjajakan kuenya rusak berat. Lalu pergi Ibu itu keluar rumah untuk membeli keranjang. Sebelumnya, Ibu meminta Putri untuk tetap tinggal di rumah karena cuaca dingin. Sepulangnya dari membeli keranjang, Ibu kaget karena pintu rumahnya terbuka tanpa ada Putri di dalamnya. Amarah Ibu spontan memuncak. Dikiranya Putri tengah bermain bersama teman - temannya. Setelah selesai menyusun kue di keranjang untuk dijual ke pasar, Ibu lalu pergi. Dinginnya salju tidak menyurutkan tekadnya. Namun kali ini Ibu mengunci pintu rumahnya. Itu dilakukannya sebagai hukuman kepada Putri yang tidak mematuhi pesannya. Ibu berharap Putri akan kapok setelah di hukum. 

Sepulang dari pasar, mata Ibu jadi nanar saat menemukan anaknya tergeletak kaku di depan pintu. Putri mati kedinginan. Sambil menjerit histeris dan dengan susah payah, dipindahkannya Putri kedalam rumah sambil berusaha membangunkannya. Diguncang – guncangkannya Putri. Putri tetap diam tak bergerak sama sekali. Tiba – tiba dari tangan Putri terjatuh sebuah bungkusan kecil berisi Biskuit dan secarik kertas yang sudah rusak. Dengan tergesa – gesa Ibu memungut biskuit dan tulisan Putri yang berantakan namun masih terbaca jelas. 

“ Ibuku tersayang...Ibu pasti lupa dengan hari istimewa ibu yah...Ini, Putri membelikan biskuit kesukaan Ibu...Tapi sayang, karena uangnya tidak cukup, jadi Putri belikan biskuitnya yang kecil saja...Putri juga minta maaf ya Bu karena Putri melanggar pesan Ibu untuk tetap di rumah..Selamat Ulang Tahun, Bu...Putri selalu sayang Ibu...”

Selesai membaca tulisan itu, meledaklah tangisan Ibu. 

Prasangka sering mendatangkan petaka. Kalimat ini nampaknya cocok untuk menggambarkan kisah di atas tadi. Penyesalan, biasanya datang menyusul di belakang. Begitu banyak masalah di dunia muncul karena prasangka negatif. Maka dibutuhkan kedewasaan dalam mengendalikan pikiran, agar kebiasaan berprasangka tidak kita layani begitu saja. Hilangkan saja prasangka buruk dan ganti dengan berpikir positif dan hati – hati. Dengan demikian maka dimungkinkan hubungan yang harmonis dan membahagiakan antara kita dan orang lain.

Daun di Musim Gugur

Setiap rutinitas yang kita kerjakan akan menghasilkan kejenuhan jika kita tidak menikmatinya.

Dan kita sering terjebak dalam situasi seperti itu, jenuh, bosan dan malas dengan pekerjaan yang itu – itu juga. Ilustrasi Andrie Wongso dibawah ini, semoga dapat kembali membangkitkan semangat kita untuk tetap bekerja dengan sepenuh hati. Suatu pagi di sebuah musim gugur, nampak seorang anak bekerja menyapu halaman luar sebuah asrama. Pohon rindang di sekitar halaman itu nampak berguguran daunnya. Setiap hari anak muda itu selalu bekerja rajin dan teliti untuk menyingkirkan dedaunan dari halaman asrama itu, namun dedaunan dan ranting pohon rindang itu tetap saja berguguran. Anak itu pun mengeluh dengan keadaan itu. Kemudian dia termenung demi mencari cara untuk masalahnya itu. Tiba – tiba Kepala Asrama yang melintas di depan halam itu menyapa anak muda tadi. 

Dengan santai dikatakanlah apa yang ada dalam benaknya mengenai dedaunan, ranting dan halaman asrama. Kepala Asrama itu tersenyum mendengar perkataan anak muda itu. Sekonyong – konyong Kepala Asrama memberikan ide untuk menggoyangkan setiap pohon, agar daunnya jatuh lebih banyak. Menurutnya dengan banyaknya daun yang gugur hari ini, maka besok halam akan relatif bersih dedaunan dan ranting kering. Ide itu diterimanya dengan semangat. Lalu dicobanyalah ide kepala asrama itu. Semua pohon digoyang – goyangkannya, berharap bahwa besok dia bisa beristirahat baeang sehari karena tidak perlu membersihkan halaman asrama. 

Malam harinya anak itu  tidur dengan nyenyak dan puas. Ketika bangun keesokan harinya, dengan cepat dia keluar kamar. Seketika harapannya berubah kecewa ketika melihat ada daun di halaman asrama. Kepala Asrama kebetulan ada disana dan melihat ulahnya. Kepala Asrama itu lalu berkata bahwa musim gugur adalah fenomena alam. Bagaimanapun daun disapu bersih, keesokan harinya akan tetap ada daun rontok untuk dibersihkan. 

Kita tidak bisa mengubah kondisi alam sesuai keinginan kita. Daun yang harus rontok tidak bisa ditahan atau dipaksa rontok. Karena itu jangan kecewa untuk harus bekerja setiap hari. Nikmatilah pekerjaan kita dengan hati senang. Petuah bijak dari Kepala Asrama menjadi pelajaran hidup berarti bagi anakitu. Segera setelah menyadari kekeliruan berpikirnya, anak itu lalu menuju sapunya untuk kembali melakukan tugasnya. Menyapu. 

Jika kita bekerja dengan suasana hati yang tidak gembira, maka semua pekerjaan yang kita lakukan akan terasa berat, mudah timbul perasaan jenuh dan bosan. Ini semua akan mempengaruhi sikap kita dalam bekerja yang hasilnya dalam pekerjaan kita akan mengecewakan. 

Pepatah Mandarin mengatakan “Selesaikan pekerjaan hari ini dengan sebaik – baiknya karena besok masih ada pekerjaan baru yang harus diselesainkan”. Kalau kita sudah mampu menikmati setiap pekerjaan dengan penuh kesabaran dan tanggungjwab, maka setiap hari pasti menjadi hari kerja yang menggembirakan. Dan setiap besok akan menjadi hari yang penuh harapan dan menggairahkan. Mari kita cintai dan nikmati setiap pekerjaan yang kita lakukan dengan semangat dan sukacita, maka hasil yang kita dapatkan akan maksimal dan memuaskan.

Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu

Sering dalam kehidupan, kita berkeinginan untuk mengerjakan pekerjaan sekaligus dan mengharapkan hasil memuaskan. Namun kenyataannya justru kekecewaan luar biasa yang kita rasa.

Untuk menghasilkan hal luar biasa kita harus fokus pada satu titik pekerjaan dulu dan fokus pada apa yang menjadi kelebihan kita. Jika kita melakukan pekerjaan dengan penuh cinta, konsentrasi dan keyakinan niscaya hasil yang kita kerjakan akan memuaskan. Bahkan dampaknya bisa mengejutkan.

Dibawah ini ada ilustrasi cerita yang akan memberikan pencerahan pada kita mengenai fokus pada sesuatu.

Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu

Ada seorang pianis yang sangat piawai bermain piano. Kejuaraan telah bnayak dimenangkannya, tanpa memperdulikan akan menang atau tidak. Pertunjukkan pun telah banyak dilakukannya, tanpa memperdulikan apakah penontonnya sedikit atau banyak.

Saat bermain piano wajahnya selalu tampak berseri dan menikmati permainannya. Seakan disanalah letak kebahagiannya. Suatu hari saat reuni dengan teman - temannya, seorang teman bertanya padanya mengenai kebahagiaan dan kesenangannya bermain piano tanpa sedih. Dia pun menjelaskan bahwa hidup harus dihadapi dengan bahagia, senang dan senyum. 
Lalu dia bernostalgia tentang masa remajanya yang mempunyai banyak kegiatan. Mulai dari olahraga sampai musik. Ambisinya saat itu hanyalah menang, menang dan menang. Karena itu pianis itu rajin berlatih dan berusaha. Tapi karena terlalu banyak kegiatan, maka dia tidak bisa berprestasi maksimal dan akhirnya gagal.  Kegagalan itu membuatnya kecewa dan frustasi pada  diri sendiri. Mulailah pianis itu kehilangan motivasi sehingga prestasi sekolah juga jatuh.

Pianis itu bisa fokus pada apa yang dilakukannya kini, berkat eksperimen sang ayah dengannya. Saat itu sang ayah mengajaknya untuk mengumpulkan segenggam jagung dan sebuah corong kecil. Telapak tangannya kemudian diminta untuk diletakkan dibawah corong. Lalu meminta pianis itu untuk menangkap jagung itu. Sang ayah menjatuhkan jagung itu satu persatu. Pianis itu pun menangkap jagung itu satu persatu. Kemudian sang ayah melepas semua jagung kedalam corong. Walhasil tidak ada satu jagung pun yang keluar dari corong karena lubang corong yang kecil.

Kehidupan pun seperti itu. Setiap pekerjaan harus dikerjakan satu – satu. Fokus dan konsentrasi. Sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan maksimal. Kepuasan dan kebahagiaan pun akan kita rasakan.

Saat Kita Harus Memilih

Sebagai manusia terkadang kita dihadapkan pada dua pilihan sulit. Padahal itu mungkin adalah pilihan – pilihan yang membuka jalan pada keinginan kita yang lain. Karena itu jangan sia –siakan pilihan dan kesempatan yang datang.

Ambillah pilihan yang benar – benar kita mampu lakukan dan paling dekat dengan  keinginan kita. Terutama dalam dunia pekerjaan kita harus berani memutuskan pekerjaan apa yang akan kita geluti karena kecintaan biar kita bisa fokus dan sukses.

Dibawah ini adalah ilustrasi cerita mengenai saat – saat kita memilih.
Suatu hari ada bencana banjir di sebuah kota yang menghancurkan kota tersebut. Banyak kerugian harta dan nyawa yang disebabkan olehnya. Diantara korban bencana terdapat pemuda yang berhasil menyelamatkan istrinya tapi tidak berhasil menyelamatkan anak balitanya terseret arus. Atas kejadian itu terjadi silang pendapat antara penduduk yang selamat bahwa tindakannya menyelamatkan istrinya terlebih dahulu adalah hebat dan benar, karena urusan anak bisa dibuat lagi. Namun di lain pihak pemuda itu disalahkan karena membiarkan anaknya terseret arus. Anak adalah titipan Tuhan yang harus dipelihara, sementara istri bisa dicari lagi.

Namun demikian masyarakat ingin tahu lebih jauh alasan mengapa pemuda tersebut menyelamatkan istrinya terlebih dulu. Lalu pemuda itu mengutarakan alasan penyelamatan istrinya terlebih dulu. Menurutnya saat itu air datang tiba – tiba dan pemuda itu terlempar arus air yang deras. Pemuda itu tidak mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan antara menolong istri atau anaknya terlebih dulu. Waktu itu posisi istrinya paling dekat dengannya, maka istrinya ditolong lebih dulu. Ketika menoleh ke arah anaknya berada, arus telah membawanya pergi dan sulit dijangkau.  Nah jika saat itu pemuda itu mencoba untuk menyelamatkan mereka berdua, kemungkinan malah pemuda itu akan kehilangan dua orang yang dicintainya.


Bersyukur dan Berjuang

Alkisah di beranda sebuah rumah mewah tampaklah seorang anak yang sedang berbincang dengan anaknya. Anak itu bercerita bahwa dulu kehidupan nenek dan kakeknya sangat miskin dan tidak punya uang untuk menyekolahkan ayah, sehingga ayah harus membantu meningkatkan ekonomi keluarga dengan berjualan kue ke pasar – pasar.

Lalu ia bertanya ’apakah ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan hidup dalam kesusahan?’ pada ayahnya.

Ayah anak itupun menjawab tidak menyesal dengan semua yang telah dialaminya dan tidak akan menukar masa lalu itu. Malah ayah bersyukur, karena dengan penderitaan maka ia punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi hingga bisa berhasil seperti saat ini.

Mendengar cerita ayahnya, anak itu lalu beranggapan bahwa dia tidak akan sesukses ayahnya, karena sekarang dia menjalani kehidupan yang menyenangkan dan tidak sesusah ayahnya. Malahan ayahnya meminta anak muda itu untuk meneruskan sekolah sampai tingkat S2 dan menguasai bahasa Inggris, Perancis, Mandarin dan IT.

Ayahnya berkata bahwa kita tidak bisa memilih hidup, karena itu apapun yang terjadi dalam kehidupan kita sekarang harus kita syukuri.

Dari penderitaan yang telah dilaluinya sang ayah belajar mengenai arti keindahan dan nilai kehidupan. Namun yang jelas dalam kehidupan ini ada hukum perubahan yang berlaku. Manusia bisa mengubah keadan jika mau belajar, berusaha dan berjuang habis – habisan.

Tuhan memberi kita segala kemampuan. Untuk itu gunakan sebaik - baiknya sekarang juga entah kondisi kita miskin atau kaya. Niscaya semua usaha kita diberkati dan kesuksesan pun akan datang. Doa diperkuat, dan perkeraslah berusaha dan belajar.

Pikiran manusia tidak mungkin menganalisa rahasia kebesaran Tuhan. Manusia tidak bisa memilih  kehidupannya. Jika kita lahir di keluarga kaya syukurilah dengan hidup penuh semangat dan bersahaja. Jika kita lahir di keluarga kurang mampu, tetaplah bersyukur dan belajar serta berikhtiar lebih keras untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Selama kita bisa bekerja dengan baik dan benar juga halal, yakinlah Tuhan beserta kita.

Rahasia Kesuksesan

Di suatu pedesaan tinggalah seorang petani jagung yang sukses mengelola perkebunan. Petani jagung ini bukan hanya menghasilkan butir jagung dengan kualitas prima tapi juga dengan hasil panen berlimpah. Atas apa yang dilakukannya itu, petani tersebut sering mendapatkan penghargaan tertinggi baik dari pemerintah maupun dari masyarakat.

Petani itu dianggap telah menjadi pelopor kemajuan ekonomi masyarakat setempat. Keberhasilan petani ini tidak hanya diperuntukkan bagi  keluarganya saja tapi juga untuk masyarakat sekitar. Ini terlihat dari apa yang sering dilakukannya yaitu dengan memberikan bibit jagung berkualitas dan mengajarkan mereka cara bercocok tanam yang baik. Hal itu membuat petani di lingkungan petani jagung itu hidup sejahtera. Akibatnya perekonomian daerah itu meningkat tajam dan berlimpah.

Jika dia ditanya mengenai resep kesuksesannya, petani itu akan berkata bahwa resepnya sederhana saja yaitu dengan hanya membagi – bagikan bibit jagung unggul kepada tetangga – tetangga sekitarnya. Ini dilakukannya untuk mengelola alam dengan sebaik – baiknya, yakni  berusaha terus menerus menghasilkan biji jagung yang unggul, manis, besar, sehat dan hasil panen berlimpah.

Ini dikaitkannya dengan pelajaran saat di SD dulu dimana pembuahan pada tanaman akan terjadi jika putik bertemu serbuk sari dengan perantara angin. Dan ini sesuai dengan hukum alam. Artinya sebaik apapun jagung di kebun kita baik tapi kalau jagung tetangga kita buruk kualitasnya maka akan berpengaruh pada hasil jagung di kebun sendiri. Jadi untuk hasil jagung yang baik maka berikanlah juga bibit jagung yang baik pada kebun sekitar. Menolong tetangga dan orang lain berarti juga menolong diri sendiri.

Tidak ada sukses sejati diraih tanpa keterlibatan orang lain yang membantu terjadinya sukses. Sebuah sukses membutuhkan orang lain dengan kemampuan memunculkan dan mengasah kepribadian yang menarik, jujur, tanggung jawab, toleran serta siap membina hubungan baik dengan orang lain. Sesungguhnya setiap orang adalah tanah yang subur yang perlu kita tanami dengan bibit yang juga unggul dan dipelihara

dengan baik layaknya bibit jagung yang ditanam di tanah yang subur. Jika yang kita tanam adalah perhatian, layanan, bantuan dan hal positif lainnya maka kita pasti akan memetik hasil yang positif pula. Jika kita menanam bibit yang baik minimal kita telah menjadi manusia yang baik dan maksimalnya kita mendapat timbal balik secara langsung ataupun tidak. Bahkan terkadang hasilnya bisa mengejutkan kita.

Kelinci Si Penakut

Manusia adalah mahluk sosial yang hidup saling bergantung satu sama lain. Walaupun ide hidup saling tolong menolong ini menyenangkan, namun sesungguhnya banyak konflik terjadi disana jika pengharapan kita tidak terpenuhi oleh lingkungan kita.

Setiap manusia mempunyai masalah. Masalah ini akan semakin besar kala kita mulai membandingkajn diri kita dengan hal yang jauh lebih besar.

Kita istimewa dan berhak mendapatkan kesuksesan apapun yang terjadi. Untuk itu mari kita simak ilustrasi cerita di bawah ini, agar kita tetap semangat menghadapi segala kemungkinan yang ada.
Sejak dulu kelinci dikenal sebagai hewan bernyali kecil. Mereka sering ketakutan tanpa sebab jelas. Seringkali mereka menyingkir sesegera mungkin jika keamanannya terancam. 
Suatu hari nampaklah sekelompok kelinci tengah berkumpul di tepian sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang selalu dibayangi marabahaya. Semakin dalam mereka mengobrol, mereka pun semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka sendiri. Alangkah malangnya terlahir sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang tidak punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan karena terganggu oleh telinga panjang mereka yang tajam pendengarannya. Sehingga matanya yang berwarna merahpun semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Daripada hidup menderita dan terus menerus dihantui ketakutan mereka pun berpikir untuk mati saja. 
Keputusan bunuh diri masal pun diambil. Mereka akan bersama – sama bunuh diri dengan melompat dari tebing tinggi yang curam. Namun ketika mereka melewati pinggir sungai, terlihat ada katak yang terkejut melihat kelinci yang berjumlah banyak. Katak ketakutan melihat pemandangan itu. Katak pun melarikan diri dengan melompat ke dalam sungai.
Kelinci sering sekali melihat katak melompat ke dalam air dan mereka tidak mempedulikannya. Tapi pemandangan yang baru dilihatnya sungguh lain. Diantara sejumlah kelinci itu ada seekor kelinci yang sadar. Akhirnya kelinci itu menghimbau rekan kelinci lainnya untuk menghentikan tindakan mereka untuk bunuh diri. Karena mereka  bukan satu – satunya jenis mahluk yang bernyali kecil. Masih ada katak yang nyalinya jauh lebih kecil dibanding mereka. Hal ini terbukti dengan larinya katak begitu melihat gerombolan kelinci. 
Mendengar perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain akhirnya terbuka pikirannya. Tiba – tiba seolah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Dengan riang gembira mereka pun saling membesarkan diri satu sama lain.  Kelompok kelinci itu pun kembali pulang dan melupakan niat untuk bunuh diri.

Saat keberuntungan tidak memihak kepada kita, janganlah kita suka meratapi nasib yang dirundung malang seakan kita mahluk paling menderita di bumi ini. Lihatlah sekeliling kita. Masih banyak yang nasibnya kurang beruntung dibanding kita. Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu menjalani semua itu dengan tegar dan tetap berjuang, lalu kenapa kita tidak. Apapun keadaan hidup kita hari ini, jalani dengan optimis dan aktif. Nasib tidak akan berubah tanpa manusia itu sendiri yang merubahnya. Karena sesungguhnya sukses adalah hak semua orang yang mau berjuang dengan sungguh – sungguh.

Manusia selalu berada dalam keadaan bergairah, senang, sedih dan susah. Namun semua itu tergantung kembali pada saluran mental itu sendiri. Daripada mati sebagai pengecut lebih baik hidup sebagai ksatria. Setiap orang sebenarnya punya kemampuan menghadapi masalah. Dan penyelesaian masalah itu bukanlah dengan mengeluh. Karena mengeluh bisa menyebabkan depresi yang akhirnya membuat kita lupa bahwa kita manusia mempunyai kekuatan mengubah hidup.


Kekuatan Memberi

Yang menjadikan kita manusia adalah sifat kita yang tidak bisa hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan orang lain dalam segala aspek kehidupan kita. Kadang kita harus dibantu jika kita sedang kesulitan, atau kita yang membantu orang lain jika mereka yang membutuhkan kita.

Masalah diatas bisa kita lihat pada kisah seorang saudagar yang sering sekali membantu teman dan saudaranya. Satu saat ketika dia menghadapi kesulitan tidak ada yang mau membantunya, padahal dia selalu membantu orang lain. Saudagar itu tidak terima dengan keadaan ini. Maka suatu hari dia mendatangi seorang bijak dan menceritakan pengalamannya.

Orang bijak itu lalu berkata bahwa ketika kita memberikan bantuan sebaiknya tidak mengharapkan pamrih. Bantu saja dengan ikhlas tanpa harus menanyakan akan bantuan yang kita berikan padanya. Bahkan sebaiknya kita harus memberi pelajaran kepara orang yang telah kita bantu agar dia mengerti. 
Namun demikian jika kita memberikan bantuan juga harus realistis, jangan terlalu memaksa karena nanti malah akan menyusahkan diri sendiri. Selain itu memberikan bantuan juga tidak harus selalu dalam bentuk materi. Bantuan dukungan dan doa juga bisa kita berikan. Satu hal yang harus diingat bahwa kekuatan memberi memiliki dampak yang sangat dahsyat bagi keberhasilan kita ke depan.

Yang Utama Adalah Praktek

Teori…teori dan teori nampaknya sudah menjadi santapan kita sehari – hari. Teori berbisnis, teori berbicara di muka umum, teori memenangkan hati mertua, dan banyak teori lainnya. Namun jika teori itu hanya untuk memenuhi otak kita maka itu semua tidak akan berguna. Teori akan menjadi berarti kala dipraktekkan.

Kisah dibawah ini akan menjadi inspirasi kita mengenai teori dan praktek yang seringkali tidak berimbang dalam kehidupan kita.

Suatu hari ada seorang pengusaha sabun yang baru pulang. Di tengah perjalanan pengusaha itu melihat seorang ibu yang sedang bersedih karena tasnya dijambret. Pengusaha itu lalu memandang sejenak dengan prihatin lalu melanjutkan perjalanannya.

Kemudian tak jauh dari kejadian tadi dia melihat sekelompok orang tengah memukuli pemuda yang hendak mencuri motor di tempat parkir. Melihat semua peristiwa tidak  menyenangkan itu pengusaha sabun itu pun merenung. Mengapa kejahatan ada dimana mana dan dari hari ke hari semakin banyak. Padahal sejak dulu ada agama, guru dan pemuka agama yang mengajarkan kebaikan dan nilai moral yang benar. Tapi mengapa masih begitu banyak kejahatan yang dilakukan seakan tidak ada agama dan guru agama.

Karena penasaran pengusaha itu langsung menemui pemuka agama yang sedang menonton bola di pinggir lapangan. Sambil turut memperhatikan pertandingan, pengusaha itu bertanya tentang apa yang baru saja dilihatnya yaitu penyiksaan, kejahatan, kekerasan, ketidakadilan dan berbagai kondisi jelek lainnya.

Terus untuk apa banyak agama dan guru agama yang mengajarkan kebaikan sejak dulu kala. Sebelum sempat menjawab dari lapangan terdengar suara anak – anak tertawa gembira sambil berguling – guling di kubangan lumpur yang kotor. Lalu pemuka agama itu menunjukkan padanya bahwa pengusaha yang membuat sabun juga percuma karena toh anak anak itu tetap kotor. Pengusaha membela diri dengan mengatakan bahwa kotornya anak – anak itu bukan salahnya.

Anak – anak itu akan bersih jika mandi dengan memakai sabun. Pemuka agama itu lalu berkata bahwa begitu jug dengan agama. Sebaik dan sebenar apapun pelajaran yang diberikan dari agama itu jika tidak dipraktekkan dan dimanfaatkan dengan baik dan benar oleh manusia maka akan sia – sia belaka. Jadi ajaran agama dan pemuka agama Tidak bisa disalahkan.

Hidup bukanlah teori. Hidup adalah praktek. Dalam pelajaran agama apapun dam dimanapun jika manusia tidak bisa mempraktekkan ajaran yang dianutnya apalagi menyimpang dalam prakteknya maka itu adalah kesalahan manusia itu sendiri dan akan mendatangkan kesulitan hidup untuk manusia itu sendiri serta merugikan orang lain. Sama halnya dalam dunia bisinis, jika hanya mengumpulkan teori sukses tapi tidak dipraktekkan maka hasilnya nihil. Jika kita belajar dan praktek terus menerus maka kita akan mendapat kemajuan seperti yang kita harapkan.

Pemimpin Tambur

Banyak orang ingin menjadi pemimpin. Karena anggapan orang mengenai pemimpin adalah tinggal perintah. Apakah benar demikian ? Mari kita simak ilustrasi cerita berikut ini mengenai seorang Pemimpin Tambur.

Suatu hari di suatu masa di satu daerah akan diadakan lomba Mendayung Perahu Naga. Tanpa diduga panitia, peserta lomba mendayung ini membludak. Akhirnya untuk mendapatkan anggota tim dayung perahu naga yang terbaik, maka panitia melakukan beberapa kali tes. Terpilihlah beberapa orang yang akan mewakili daerah itu ke berbagai kejuaraan Mendayung Perahu Naga. Mereka yang terpilih dilatih oleh pelatih nasional terbaik dengan tekun. Kemudian dipilihlah siapa yang mendayung dan siapa yang memukul tambur dan siapa yang menjadi cadangan.

Setelah semua anggota tim mendapatkan posisinya, ada seorang pemuda yang terpilih menjadi pemukul tambur kurang puas dengan tugas yang diberikan padanya. Pemuda itu bertanya pada diri sendiri mengapa dia malah dijadikan pemukul tambur dan bukannya pendayung seperti yang diinginkannya. Apakah kemampuannya mendayung tidak dianggap oleh pelatih atau pelatih tidak suka jika dirinya jadi mempermalukan pemuda itu.

Akibatnya pemuda itu setengah hati saja memukul tambur. Pelatih rupanya melihat kemunduran itu. Karena memang prestasi dan semangat anak didiknya mulai turun. Suatu sore pelatih mengajak ngobrol pemuda itu. Ditanyakanlah mengapa prestasi pemuda itu menurun. Lalu pemuda itu pun menceritakan apa yang menghimpit hatinya. Pemuda itu menceritakan ketidakpuasannya atas posisi pemukul tambur yang dipercayakan padanya.  Karena menurutnya dia bisa melakukan lebih dari sekedar memukul tambur untuk kemenangan timnya. Pelatih bijak itu lalu berkata bahwa pemukul tambur itu mempunyai dua tugas utama yaitu menyamakan waktu mendayung agar irama pukulan tambur tetap sehingga dapat menjaga kekompakan tim.

Kompak berarti perahu akan melaju dengan cepat diatas air. Tugas kedua adalah menyemangati anggota tim untuk mengayuh perahu dengan lebih kuat. Dan jika pendayung tampak lelah maka pemukul tambur harus lebih keras memukul tamburnya untuk memacu semangat pendayung. Setiap orang dalam perahu wajib mematuhi irama pukulan tambur. Karena itu seorang pemukul tambur disebut sebagai pemimpin.

Mendengar cerita itu terbukalah pandangan pemuda itu akan seorang pemukul tambur.

Demikian juga dalam kehidupan, tugas pemimpin adalah memberikan visi yang jelas dan mengarahkan, membimbing serta mendorong seluruh anggota yang dipimpinnya untuk mengikuti irama yang diciptakannya. Pemimpin adalah motivator. Jika dia melihat anak buahnya lelah menjalankan visinya, maka pemimpin akan mendorong semangat mereka agar kembali bergairah. Sesungguhnya setiap orang adalah pemimpin minimal bagi dirinya sendiri, karena jika kita tidak mampu memimpin diri kita sendiri bagaimana kita mungkin memimpin orang lain.

Mari kita pukul tambur kita masing – masing agar kita bisa menjadi manusia efektif luar biasa yang bisa berguna untuk orang lain juga.

Ilmu Memancing

Memberikan sesuatu untuk sebagian orang sangat sulit untuk dilakukan. Karena mereka beranggapan bahwa dengan memberi maka mereka akan semakin berkurang. Namun apakah demikian adanya ?

Mari kita simak kisah berikut ini untuk mengubah sudut pandang kita mengenai memberi dan kekurangan.

Alkisah di tepi sungai tampak beberapa orang yang sedang asyik memancing. Diantara sekian banyak orang yang sedang memancing ada dua orang yang terkenal karena kepandaiannya memancing. Penduduk sekitar pemancingan itu juga mengagumi mereka dan ingin berguru pada mereka.

Suatu hari sekelompok anak muda mendatangi kedua pemancing itu. Mereka ingin berguru pada mereka. Saat tahu maksud kedatangan pemuda itu, salah seorang pemancing itu diam – diam pergi sambil menggerutu. Intinya pemancing itu tidak ingin berbagi ilmu, dia merasa lebih baik berkonsentrasi untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak lagi. Namun pemancing lainnya dengan ramah membalas sapa anak muda itu dan dengan senang hati mengajarkan ilmu memancing pada pemuda itu. Akhirnya tiap hari mereka pun belajar tehnik memancing, berlatih konsentrasi dan lainnya.

Karena gembira dengan ilmu yang didapat maka mereka bersepakat untuk menyisihkan satu ekor ikan setiap mereka mendapatkan 10 ekor ikan untuk guru mereka sebagai tanda terima kasih berkat kemurahan hati karena telah mau berbagi ilmu.

Dengan pemberian murid – muridnya maka di kemudian hari pemancing tersebut tidak perlu lagi memancing setiap hari. Dan ikan yang disisihkan muridnya ternyata mampu menunjang kehidupannya di sepanjang sisa hidupnya. Namun berbeda dengan temannya yang menyingkir ketika ada sekelompok pemuda yang ingin belajar memancing, dia harus terus memancing untuk menghidupi dirinya sendiri.
Apa yang dilakukan oleh pemancing yang membagikan ilmunya adalah sama seperti nyala api lilin. Walau lilin memberi api pada lilin yang lain, sinar lilin pemberi tidak berkurang. Bahkan disaat sumbu lain menempel padanya maka saat itulah api menyala lebih terang.

Dengan memberi tidak ada sedikit pun yang berkurang. Guru memancing itu pun demikian, semakin dia memberi maka semakin banyak keuntungan yang didapatnya. 
Maka bahagialah bagi mereka yang mau memberi tanpa mengharap balasan karena hokum alam selalu memberi imbalan atas semua perbuatan baik tanpa kita memintanya. Karena itu jika kita mendapat kesempatan untuk memberi maka lakukanlah karena kita pasti akan mendapat sesuatu yang di luar dugaan kita. 
Hidup ini berproses jadi kita harus lentur karena tidak mungkin kita hidup sendiri. Kita harus memberi, menolong, dan melayani dengan ikhlas dan jadikan itu sebagai bagian hidup kita. Jika kita sudah bisa melakukan itu semua maka hidup kita akan menjadi lebih enak, nyaman dan bahagia.

SELAMAT MEMBERI

Cita-Cita dan Tindakan Nyata

Menunda adalah hal yang pastinya pernah kita lakukan. Dan gara – gara menunda ini maka kehidupan kita bisa kacau dibuatnya. Bisa – bisa apa yang kita impikan dan inginkan hanyalah sebatas khayalan saja. Tentunya kita tidak mau seperti itu bukan ?

Untuk itu marilah kita simak ilustrasi cerita berikut ini agar kita tergugah untuk mewujudkan cita – cita kita menjadi nyata.

Di sebuah tempat ada satu keluarga sederhana yang mempunyai anak laki – laki. Anak laki – laki ini mempunyai cita – cita tinggi, namun menunggu untuk mewujdukannya setelah selesai menempuh pendidikan. Anak laki – laki ini ingin mempunyai mobil mewah. Dan dia merasa ketika dia mempunyai mobil mewah itu maka hidupnya akan bahagia da dikagumi banyak orang. Cita – cita dan impiannya yang ketinggian ini membuat sikapnya jadi sombong, karena dia merasa akan kaya raya.

Selang waktu berlalu, anak laki – laki ini telah berubah menjadi pemuda dan telah juga menyelesaikan pendidikannya. Kemudian pemuda ini berjanji pada orangtuanya bahwa dia akan mewujudkan impiannya mempunyai mobil mewah jika sudah bekerja. Pekerjaan sudah didapat, orangtua pemuda itu pun menanyakan kapan cita – citanya itu akan diwujudkan ? Pemuda terus menunda dan memberikan alasan nanti jika dia sudah menemukan wanita yang bisa mendampinginya. Terus dan terus saja pemuda itu menunda. Sampai akhirnya pemuda itu pun berkata bahwa semua itu sudah terlambat dan semua itu hanya angan – angan belaka. Dia sudah cukup senang menikmati kehidupannya dengan angan dan khayalan kosong.

Cerita diatas mungkin saja kita alami yaitu bercita – cita tinggi tapi tidak bertindak dan terus menunda. Dan semua itu akan percuma saja. Kebiasaan menunda akan membuat seseorang kehilangan gairah, arah, tujuan dan berlari menjauh dari apa yang menjadi impiannya. Cita – cita hanya impian Jika tidak direncanakan. Dan hanya akan menjadi bualan jika tidak ada tindakan. Selama masih ada waktu gunakanlah untuk menyusun kehidupan. JIka berani bermimpi berani jugalah untuk mewujudkannya. Bertindak nyata berarti siap menghadapi apapun sampai impian kita terwujud nyata, manis, indah dan membanggakan. 
Kalo mimpi ga cepet ditindak maka akan jadi [penmyakit dan ini akan menganggau kehidupan kita. Penyalkit menunda bisa disembuhkan dengan kekuatan hati dan sikap tegas.

Keyakinan dan Keputusan

Hidup kadang digoda oleh kebuntuan hidup yang membuat kita merasa bahwa hidup ini datar saja dan hambar. Akibat dari rasa itu secara kita melihat hidup ini jadi berat sekali. Ini bisa jadi karena kita tidak mempunyai tujuan hidup.

Ilustrasi cerita mengenai keputusaasaan hidup akibat tidak adanya tujuan dapat kita baca dalam kisah beikut ini :

Ada seorang polisi muda yang masuk bagian kriminal. Suatu hari terlibatlah polisi muda itu dalam sebuah kejar mengejar dengan penjahat. Sialnya ketika hampir berhasil menangkap buronan yng sudah lama diincar polisi itu, penjahat tersebut berhasil memperdaya polisi dan merebut pistolnya kemudian melepas tembakan. Peluru itu kemudian mengenai kaki dan mata sebelah kanan polisi muda itu.

Dibawalah dia ke rumah sakit untuk segera dioperasi. Setelah menjalani operasi dalam waktu cukup lama, nyawanya pun berhasil diselamatkan. Namun sayang mata kanannya buta dan kakinya pincang.

Berkat keberanian, pengorbanan dan pengabdian yang luar biasa dia pun menerima bintang jasa. Dan atas permintaan khusus dari komandan dia bisa kembali bertugas. Dalam sebuah wawancara polisi muda itu ditanya mengenai tujuan hidupnya setelah mengalami trauma pasca operasi. Polisi muda itu mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah meringkus penjahat yang telah mencelakainya dan membuat beban masyarakat. Sampai kapanpun dia akan menangkap penjahat itu dengan kedua tangannya sendiri. Penjahat itu harus menanggung akibat dari ulah yang dibuatnya sendiri.

Tibalah masa penangkapan penjahat itu kembali. Setelah diintai dan berbagai usaha berat dilakukan maka penjahat itu berhasil diringkus dan dijebloskan ke penjara. Polisi muda itu kembali mendapat penghargaan. Tujuannya untuk menangkap penjahat itu telah dipenuhi.

Setelah sekian lama kemudian dia merasa ada kekosongan dalam hidupnya karena tujuan terbesar dalam hidupnya telah terpenuhi. Suatu malam polisi muda itu ditemukan telah tewas bunuh diri di kamarnya. Di sebelah jenazahnya terdapatlah sepucuk surat yang berisi :

”Tujuan terbesar hidupku sudah dipenuhi yaitu meringkus penjahat yang melukaiku. Untuk beberapa saat ke depan aku aku tidak bisa menghadapi kekosongan batin dan tidak bisa melanjutkan kehidupan dengan tubuh cacat seperti ini, karena itu dengan ucapan terima kasih dan permintaan maaf pada seluruh jajaran dan masyarakat, aku akhiri hidupku sampai disini ”.

Tekad itu sangat penting bagi kehidupan seseorang. Orang yang mempunyai tujuan dan hasrat yang menyala hidupnya akan lebih bergairah. Dan orang seperti ini juga akan mampu menghadapi segala tantangan, cobaan dan godaan. Sedangkan mereka yang kehilangan tujuan hidup akan lunglai pulalah gairah hidupnya karena putus asa sehingga merasa dunia datar, buntu dan gelap.
Maka itu mari kita songsong kehidupan dan buatlah tujuan hidup yang menggairahkan. Sehingga kita akan selalu mengisi hidup kita dengan optimis gembira dan penuh kesuksesan.

Bersyukurlah atas apa yang kita hadapi saat ini. Hidup ini adalah tanggungjawab yang harus kita jalani, jadi jalanilah dengan percikan indah yang berupa tujuan hidup.

Beri Layanan Terbaik

Banyak cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk memenangkan dunia bisnis. Cara – cara yang digunakan terkadang tidak sesuai dengan kaidah bisnis.

Mungkin kita bisa belajar pada pemilik toko dalam ilustrasi berikut ini mengenai persaingan sehat dan pelayanan.

Suatu hari di sebuah toko buku dan alat tulis yang sepi, datanglah pengunjung seorang ibu paruh baya dengan membawa catatan ditangan. Kedatangan ibu ini disambut ramah oleh karyawan toko. Ibu itupun membalas keramahan karyawan toko sambil memberikan catatan barang yang akan dibelinya. Karyawan itu lalu mencari barang dalam catatan sambil dibantu oleh ibu itu. Karena barang yang dibutuhkan oleh ibu itu cukup banyak maka pencarian pun memakan waktu lama.

Pemilik toko melihat hal itu. Lalu mendekati mereka dan bertanya lalu ikut mencari barang yang diperlukan dengan senang hati. Ternyata barang yang ada dalam catatan itu tidak begitu lengkap. Maka pemilik toko itu meminta maaf dan menyarankan agar ibu itu mencari sisa barangnya ke toko yang ada di ujung jalan. Dan jika disana juga tidak ada barangnya maka pemilik toko akan coba untuk memesankan barang yang diperlukan untuk sang ibu.

Ibu ini terkesan dengan keramahan pelayanan di toko itu dan berterimakasih atas pelayanan yang begitu baiknya. Sebelum meninggalkan toko, Ibu itu bertanya mengenai apa yang telah dilakukan oleh pemilik toko yang menyarankannya mencari barang di toko lain yang menjual barang yang sama. Apakah pemilik toko tidak takut tersaingi ?

Pemilik toko sama sekali tidak khawatir dengan hal itu karena yang penting baginya adalah bisa memberikan kepuasan pada pelanggan yang mencari barang di tokonya. Sementara itu mengenai rejeki, jika itu memang menjadi jatahnya maka tidak akan kemana – mana. Menurutnya jika pelanggan nyaman dengan pelayanannya maka suatu hari pelanggan pasti akan berkunjung lagi jika membutuhkan barang – barang yang ada di tokonya.

Bersaing secara sehat adalah bersanding dengan pesaing sebagai tempat berkaca untuk memperbaiki diri. Persaingan sebenarnya bukanlah dengan kompetitor tapi dengan standar yang telah kita tetapkan sendiri. Dimulai dengan keadaan yang ada sekarang ini dimana kita harus selalu berbenah dan memperbaiki diri agar lebih baik dan baik lagi setiap hari.

If better is possible good is not enough.

Apa yang paling besar

Di sebuah sekolah dasar sang Ibu Guru tengah memberikan suatu pelajaran kepada murid – murid kelas satu. Lalu Ibu Guru itu bertanya kepada murid – muridnya mengenai apa yang paling besar.

Jawaban dari murid – murid kecil itu beragam. Ada yang menjawab ayahnya, gajah, rumah mewah, gunung dan lain – lain. Suara murid – murid kelas satu itu terdengar riuh rendah menyuarakan jawabanya. Namun di tengah keriuhan itu ada seorang murid yang paling kecil di kelas itu yang hanya tersenyum saja.

Dengan penasaran Bu Guru bertanya padanya apakah yang paling besar menurutnya. Murid paling kecil itu menjawab dengan filosofis bahwa matanya lah yang paling besar. Karena matanya bisa melihat ayah-ibunya, gajah, gunung, rumah mewah dan banyak benda lain di dunia ini.

Setelah mendengarkan jawaban dari murid terkecilnya, Bu Guru itu pun mengatakan bahwa sebenarnya yang paling besar di dunia ini adalah pikiran kita. Karena pikiran kita sebenarnya bukan saja bisa melihat melalui mata tapi juga bisa melihat melampaui apa yang tidak nampak yang disebut imajinasi.

Pikiran dapat mengetahui adanya suara yang tidak terlihat mata, semua hal bisa masuk dalam pikiran kita baik bagus ataupun jelek. Karena itu pilihlah yang terbaik untuk dimasukkan ke dalam pikiran agar kelak besar tetap menjadi anak baik.

Kekuatan pikiran yang dimiliki oleh manusia memang luar biasa besar dan tidak terbatas. Pikiran juga yang membedakan manusia dan mahluk binatang. 
Makin kuat keyakinan kita pada Tuhan makin yakin pula kita untuk mengembangkan pikiran kearah yang lebih positif. Seringkali perbedaan dari sempit dan besarnya pola pikir manusia akan berpengaruh juga pada pencapaian hasil akhir.

Jika setiap manusia bisa mensyukuri dan mengarahkan pikiran dengan baik dan benar, maka kehidupan manusia akan berubah kearah yang lebih baik, lebih sukses dan bermutu luar biasa.
 
‘Be a small man who thinks big. Don’t be a big man who thinks small’ - Pepatah Inggris.

Memilih Hidup Sekali Lagi

Membandingkan diri dengan orang lain pastinya pernah dilakukan oleh kita semua. Kita selalu melihat bahwa kehidupan orang lain itu selalu lebih baik dari kehidupan kita. Pepatah orang Jawa bilang sawang sinawang atau rumput di halaman tetangga selalu lebih hijau dari rumput di halaman sendiri.

Kisah dibawah ini mungkin bisa memberikan inspirasi bahwa kita memang sudah berada di hidup yang tepat.

Setiap hari Tuhan hampir selalu mendengar keluhan dari manusia dan mahluk lain ciptaannya. Lalu Tuhan ingin tahu bagaimana reaksi mahluknya jika mereka diberikan kesempatan hidup sekali lagi. Ingin jadi apa sih mereka ?

Maka diberikanlah pertanyan kepada mereka semua. Yang pertama menjawab pertanyaan itu adalah Tikus. Tikus ingin menjadi kucing. Karena menurut pengamatannya kucing bisa bebas merdeka berkeliaran di dapur disediakan makanan dan dielus – elus manusia. Sebaliknya kucing ingin menjadi tikus. Menurutnya tikus mempunyai kepandaian mengelilingi lorong rumah dan mampu membuat orang rumah kewalahan. Selain itu tikus juga bisa mencuri makanan apa saja, hal yang tidak bisa dilakukannya.

Kemudian Ayam. Ayam ingin menjadi elang. Ayam melihat elang sangat perkasa saat mengepakkan sayapnya yang indah diangkasa luas dan membuat semua mahluk iri ingin menjadi dirinya. Tidak seperti dirinya yang selalu mengais makanan, terkurung dan tidak memiliki kebebasan. Begitu juga sebaliknya elang yang ingin menjadi ayam. Karena ayam tidak perlu terbang kesana sini hanya untuk mencari mangsa setiap hari. Ayam sudah disediakan makanan, kemudian diberikan vaksin anti penyakit dan terlindung di kandang, bebas dari hujan dan panas.

Lalu bagaimana dengan manusia ?

Manusia perempuan ingin menjadi laki – laki. Karena pemimpin besar dan hebat pasti ada di dunia laki - laki. Perempuan melihat dirinya menderita karena harus melayani dan bertarung nyawa melahirkan anak, kemudian membesarkan mereka. Itu semua adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Laki – laki juga demikian. Mereka ingin menjadi perempuan yang halus budi bahasa dan tidak perlu bekerja keras menghidupi keluarga. Selalu disayang, dilindungi dan dimanjakan. Ingat ! Tidak ada pahlawan yang lahir tanpa seorang perempuan. Surga juga ada di bawah telapak kaki ibu yang adalah wanita.

Setelah mendengar keluhan mahluknya, Tuhan mmutuskan untuk tidak memberi kesempatan memilih lagi alias setiap mahluk kembali menjadi mahluk yang sama.

Manusia selalu memikirkan kebahagiaan dan kesuksesan orang lain dan mengabaikan apa yang dimilikinya. Hal itu membuat hidup mereka menderita karena harus membandingkan diri terus menerus. Padahal orang yang kita pikirkan mungkin berpikir sebaliknya.

Mampu menerima dan bersyukur atas apa yang kita miliki adalah kebijaksanaan. Bisa ikut berbahagia ketika melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain adalah kekayaan mental. Jadilah diri kita sendiri. Dan cintailah apa yang kita miliki, maka hidup kita akan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Dan tidak ada kehidupan yang paling baik untuk kita selain kehidupan yang saat ini kita jalani.

Doa Untuk Anakku

Sebagai orangtua kita selalu mempunyai harapan tinggi untuk anak – anak kita. Karena itu doa yang meluncur dari mulut kita pastilah yang baik – baik. Dari mulai dimudahkan jalan rejekinya, kepintarannya dan lain sebagainya. Dan tanpa disadari segala kemudahan yang terucap dalam doa kita terkadang malah membuat anak kita menjadi manja.

Tidak demikian dengan Jenderal Douglas Mac Arthur yang selalu meminta agar anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi tantangan – tantangan. Agar anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi dunia dengan kepala tegak dan penuh kejujuran. Agar anaknya diberi kekuatan untuk dapat mengasihi sesama dan berhati.

Agar anaknya dapat menjadi insan yang tidak melupakan masa lalu. Agar anaknya mempunyai rasa humor untuk menikmati kehidupan yang terkadang menyakitkan. Agar anaknya dapat dengan berani berkata ‘Hidupku Tidaklah Sia – Sia’.

Puisi itu ditulis Jenderal Douglas Mac Arthur pada Perang Dunia II tepatnya bulan Mei tahun 1952 kepada putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun.
Dalam puisi itu sang jenderal memberikan pesan bahwa tidak ada jalan rata untuk menempuk kesukesan yang berkualitas. Seperti halnya kata mutiara yang selalu disampaikan oleh Andrie Wongso : kalau Anda lunak pada diri sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun jika Anda keras pada diri sendiri, maka kehidupan akan lunak kepada Anda.

Maka jangan kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif. Namun senantiasa belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang konstruktif demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang.

Sikap Mental Juara

Sejak tanggal 11 Mei 2008 kemarin ajang bulutangkis dunia Thomas dan Uber Cup digelar. Dalam sebuah pertandingan pasti juga akan ada kalah dan menang. Lalu bagaimana caranya agar kita mempunyai mental juara ?

Ilustrasi cerita berikut ini akan memberikan kita inspirasi mengenai sikap mental juara.

Di suatu pagi seorang ibu bertanya pada anak perempuannya yang seorang atlet bulutangkis, mengapa beberapa hari ini terlihat gelisah dan tegang. Anak perempuan yang bernama Ina itu lalu mengatakan bahwa dia tegang dan gelisah karena jadwal pertandingan bulutangkis dan undiannya sudah keluar. Dan jika bisa menang di babak awal maka dia akan bertemu dengan Sita yang pernah mengalahkannya pada pertandingan tahun lalu. Ina takut bagaimana jika nanti dia bermain jelek dan kalah ? Namun perbincangan itu terhenti karena Ina harus segera pergi sekolah.

Malam harinya ketika Ina menjelang tidur, Ibunya mengetuk pintu kamar Ina dan melanjutkan percakapan. Ibunya memberikan nasihat bahwa rasa tegang, gelisah dan takut itu adalah hal yang wajar ketika akan menghadapi suatu pertandingan. Dan seperti juga diketahui banyak orang bahwa dalam pertandingan itu ada kalah dan menang. Pilihannya kalau tidak menang ya kalah dan semua pilihan itu harus kita terima dengan legowo. Karena yang penting bagaimana kita bermain dan jangan mudah menyerah dan kalah sebelum bertanding.

Namun demikian kita pasti tidak mau menjadi pemain yang kalah, karena itu mumpung masih ada waktu satu minggu gunakan waktu untuk persiapan diri sebaik – baiknya. Latihlah fisik dan tehnik serta latih juga mental. Jika ingin menang bayangkan kemenangan itu hingga nampak jelas didepan mata. Tehnik ini biasa disebut sebagai tehnik visualisasi. Selesai melakukan visualisasi maka tutup dengan doa dan serahkan semua pada Tuhan dan istirahatlah dengan tenang. Ina mengikuti nasihat dari ibunya. Ina berlatih bulutangkis dan visualisasi kemenangan, dan dari hari ke hari makin jelas gambaran kemenangan itu.

Saat pertandingan telah tiba. Setiap babak dilalui Ina dengan semangat bertanding yang luar biasa. Dan kerja kerasnya berbuah hasil seperti apa yang divisualisasikannya. Terima kasih tuhan.

Sering kali seorang atlet tidak bisa sukses bukan karena tidak mempunyai kemampuan dan tehnik fisik, stamina dan kecerdasan tapi lebih karena mereka tidak punya mental juara.

Refleksi 100 Tahun Kebangkitan Nasional

Setiap tanggal 20 Mei bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun.

Masa ini diawali dengan dua peristiwa penting Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928).

Budi Utomo lahir dari pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu.

Para pejabat pangreh praja (sekarang pamong praja) kebanyakan hanya memikirkan kepentingan sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa Belanda. Para pemuda mahasiswa itu juga menyadari bahwa orang-orang lain mendirikan perkumpulan hanya untuk golongan sendiri dan tidak mau mengajak orang lain yang berada di luar golongannya. Mereka membuat eksklusifitas untuk perkumpulannya sendiri. Para pemuda itu akhirnya berkesimpulan bahwa merekalah yang harus mengambil prakarsa menolong rakyatnya sendiri. Pada waktu itulah muncul gagasan Soetomo untuk mendirikan sebuah perkumpulan yang akan mempersatukan semua orang Jawa, Sunda, dan Madura yang diharapkan bisa dan bersedia memikirkan serta memperbaiki nasib bangsanya. Perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif tetapi terbuka untuk siapa saja tanpa melihat kedudukan, kekayaan, atau pendidikannya.

Dan sekarang tanpa terasa sudah 100 tahun kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, suatu hari yang sebenarnya mengingatkan kita akan cita – cita besar bangsa mempersatukan bangsa.

Namun demikian setelah 100 tahun kita juga menanyakan makna besar kebangkitan nasional, karena sampai sekarang cita – cita itu masih belum terwujud dan masih harus diperjuangkan. Seabad bukanlah waktu yang singkat dalam hitungan waktu, namun untuk sebuah perjuangan waktu seabad berlalu dengan cepat. Karena itulah tepat kiranya momen seratus tahun Kebangkitan Nasional dijadikan sebagai sarana refleksi diri dan bangsa. Ini saatnya kita kembali menghadirkan roh dan jiwa kebangsaan Indonesia dalam diri dan pribadi kita masing – masing.

Seperti yang dicita-citakan organisasi Budi Utomo yang ingin menyatukan pemuda dalam organisasi terbuka dan bukan bedasarkan kelompok tertentu, maka selayaknya kita perlu menjadikan persatuan sebagai penyemangat untuk bangkit sejajar dengan negara lain di dunia. Maka dengan adanya semboyan Adiluhung, Bhineka Tunggal Ika, Berbeda Tapi Satu Juga adalah sebuah simbol kekayaan bangsa yang perlu kita pupuk untuk menjadi solusi kebangkitan bersama. Hanya dengan persatuan dalam kebersamaan kita mampu membangun kembali harga diri bangsa. Dengan semangat tersebut kita bisa mengenali kelemahan dan kekurangan kita sehingga hal tersebut dapat kita jadikan sarana evaluasi untuk mengembalikan harkat dan martabat kita.

Mari secara tegas dan tuntas kita buang segala hal negatif seperti disintegrasi, tidak disiplin, malas, enggan belajar serta semua sifat dan sikap yang akan membelenggu kita pada keterpurukan. Tentu ini membutuhkan kerjasama semua pihak. Kita tumbuhkan kekayaan mental untuk membuktikan bahwa sukses juga hak bangsa kita. Success is Indonesian’s right !

Dengan semangat 100 tahun Kebangkitan Bangsa kita bangun kembali roh dan jiwa sebagai bangsa Indonesia yang satu. Dan mulailah kebangkitan positif itu dari diri sendiri dan lakukanlah tindakan nyata untuk kesejajaran bangsa kita dengan bangsa lain di dunia.

Rahasia Kesuksesan

Di suatu pedesaan tinggalah seorang petani jagung yang sukses mengelola perkebunan. Petani jagung ini bukan hanya menghasilkan butir jagung dengan kualitas prima tapi juga dengan hasil panen berlimpah. Atas apa yang dilakukannya itu, petani tersebut sering mendapatkan penghargaan tertinggi baik dari pemerintah maupun dari masyarakat.

Petani itu dianggap telah menjadi pelopor kemajuan ekonomi masyarakat setempat. Keberhasilan petani ini tidak hanya diperuntukkan bagi  keluarganya saja tapi juga untuk masyarakat sekitar. Ini terlihat dari apa yang sering dilakukannya yaitu dengan memberikan bibit jagung berkualitas dan mengajarkan mereka cara bercocok tanam yang baik. Hal itu membuat petani di lingkungan petani jagung itu hidup sejahtera. Akibatnya perekonomian daerah itu meningkat tajam dan berlimpah.

Jika dia ditanya mengenai resep kesuksesannya, petani itu akan berkata bahwa resepnya sederhana saja yaitu dengan hanya membagi – bagikan bibit jagung unggul kepada tetangga – tetangga sekitarnya. Ini dilakukannya untuk mengelola alam dengan sebaik – baiknya, yakni  berusaha terus menerus menghasilkan biji jagung yang unggul, manis, besar, sehat dan hasil panen berlimpah.

Ini dikaitkannya dengan pelajaran saat di SD dulu dimana pembuahan pada tanaman akan terjadi jika putik bertemu serbuk sari dengan perantara angin. Dan ini sesuai dengan hukum alam. Artinya sebaik apapun jagung di kebun kita baik tapi kalau jagung tetangga kita buruk kualitasnya maka akan berpengaruh pada hasil jagung di kebun sendiri. Jadi untuk hasil jagung yang baik maka berikanlah juga bibit jagung yang baik pada kebun sekitar. Menolong tetangga dan orang lain berarti juga menolong diri sendiri.

Tidak ada sukses sejati diraih tanpa keterlibatan orang lain yang membantu terjadinya sukses. Sebuah sukses membutuhkan orang lain dengan kemampuan memunculkan dan mengasah kepribadian yang menarik, jujur, tanggung jawab, toleran serta siap membina hubungan baik dengan orang lain. Sesungguhnya setiap orang adalah tanah yang subur yang perlu kita tanami dengan bibit yang juga unggul dan dipelihara

dengan baik layaknya bibit jagung yang ditanam di tanah yang subur. Jika yang kita tanam adalah perhatian, layanan, bantuan dan hal positif lainnya maka kita pasti akan memetik hasil yang positif pula. Jika kita menanam bibit yang baik minimal kita telah menjadi manusia yang baik dan maksimalnya kita mendapat timbal balik secara langsung ataupun tidak. Bahkan terkadang hasilnya bisa mengejutkan kita.

Nilai Sebuah Kepercayaan

Ada seorang pemuda yang dulunya hanya seorang Office Boy biasa di perusahaan Jepang. Namun selang tahun kemudian pemuda ini berhasil menjadi pengusaha sukses di bidang jasa. Kenapa itu terjadi ?

Pemuda yang hanya lulus SMP awalnya hanya mencari pekerjaan. Dan diterimalah dia bekerja di kota besar ini. Betapa senangnya pemuda itu. Itu terlihat dari kinerjanya yang selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas, selalu tersenyum ramah dan siap menolong teman yang membutuhkannya.

Bahkan kerja lembur dan tidur di kantor pun dijalaninya dengan senang. Tugas yang tadinya hanya jadi pesuruh, membereskan file, mengantar minuman di suatu hari meningkat menjadi pembantu administrasi.

Saat ada karyawan kantor yang mengalami musibah dan tidak dapat menyelesaikan tugasnya, pemuda itu mau belajar keras menggunakan komputer untuk membantu temannya mengetik tugas. 
Bos pemuda itu adalah orang Jepang. Dan pemuda itu sering sekali menemani dan membantu bosnya itu bekerja lembur. Walau perintah bos ini menggunakan bahasa Jepang, namun karena keinginan keras untuk belajar maka pemuda itupun menguasai bahasa Jepang sekaligus.

Dan penguasaannya terhadap bahasa Jepang juga tidak lepas dari bantuan karyawan Jepang yang ada diperusahaan itu yang sangat menghargai jika ada bangsa lain yang mau belajar bahasanya. Karena itu setiap teman Jepangnya pulang kampung pemuda itu selalu minta untuk dibawakan buku – buku.

Hasilnya terlihat empat tahun kemudian. Dari yang semula hanya pembantu administrasi naik menjadi asisten administrasi penghubung. Setiap ada tamu dari Jepang pemuda itu selalu yang diminta untuk menemani mereka. Menjadi penerjemah bagi mereka dan lama - lama pemuda itu dipercaya mengurus banyak hal seperti menghadap pejabat dan menyampaikan pesan penting antar departemen.

Sekian tahun kemudian atas persetujuan dan bantuan bosnya serta kepercayaan yang terbentuk selama ini, pemuda itu meminta ijin mengundurkan diri untuk membuka usaha di bidang jasa, yaitu mengurus berbagai perijinan dan perekrutan karyawan, khususnya untuk perusahaan Jepang yang akan berinvestasi di Indonesia. Pemuda itu merasa bersyukur dengan apa yang telah dialami dan didapatkannya. Dan berjanji akan terus belajar.

Kisah diatas adalah sebuah contoh proses perjuangan seorang karyawan biasa sampai akhirnya bisa membangun usahanya sendiri. Apa yang dicapainya saat ini tidak dibangun dalam sekejap, tapi dengan kerja keras, kejujuran, dapat dipercaya dan penuh tanggung jawab, mau belajar serta tahu menempatkan diri.

Dan kualitas karakter positif itulah yang mengubah hidupnya. Karena itu jika kita ingin berhasil sepertinya maka kita bisa memulainya dari dimana kita berada saat ini dengan belajar, bekerja sungguh – sungguh, dan mampu menjaga kepercayaan yang diberikan. Begitu integritas kita terbangun maka apapun yang kita tekuni lambat atau cepat pasti akan mendapat tempat dan pasti kesuksesan demi kesuksesan akan datang menyusul.

Perhatian dan Komunikasi

Jika terjadi sesuatu pada anak – anak kita, maka kitalah yang bertanggungjawab atasnya. Banyak sekali cerita anak – anak yang tumbuh melenceng dari apa yang kita harapkan. Bahkan ada orangtua yang tidak tahu sama sekali perkembangan anaknya sudah sampai sejauh mana dengan alas an terlalu sibuk bekerja untuk keluarga.

Ilustrasi di bawah ini mungkin bisa memberikan pencerahan kepada kita sebagai orangtua, bahwa menyediakan sedikit waktu untuk berkomunikasi dan memberikan perhatian akan memberikan rasa bahagia bagi kedua belah pihak.

Dikisahkan ada seorang anak remaja berusia 18 tahunan. Kedua orangtuanya sibuk bekerja sehingga mereka jarang bertemu. Anak itu punya banyak sekali kegiatan seperti menjadi anggota OSIS, masuk tim basket dan sepakbola, sampai bergabung dalam sebuah band.

Suatu hari sepulang latihan basket, anak itu mengalami kecelakaan. Motornya terpeleset, badannya terpental dan membentur trotoar. Walau begitu baik motor dan tubuh anak itu tidak mengalami kerusakan yang berarti. Anak itu hanya mengalami luka memar saja. Saat pulang ke rumah sang Ibu menanyakan kondisinya yang tidak biasanya. Anak itu hanya menjawab tidak apa – apa. Namun sebagai seorang Ibu secara naluriah beliau langsung mengambil obat oles dan mengobati luka memar anaknya. Tiga bulan setelah kecelakaan itu sang Ibu sering melihat anaknya meringis kesakitan diselingi demam. Kalau ditanyai sang Ibu, jawabnya selalu sama – ‘ngga apa – apa kok Bu, paling cuma masuk angin karena kecapean. Minum obat warung juga sembuh kok’.

Suatu hari sang Ayah melihat anaknya itu terduduk lesu. Diperhatikannya secara seksama sekujur tubuh anaknya, maka terlihatlah warna kuning di semua kulitnya dan suhu tubuhnya pun meninggi. Tak perlu menunggu lama maka dibawalah anak itu ke rumah sakit. Pihak rumah sakit mendiagnosa anak itu terkena penyakit liver diiringi dengan membesarnya ginjal dan penyebaran sel kanker stadium akhir. Mendengar hal itu kedua orangtua anak itupun mengupayakan pengobatan ke luar negeri. Namun rupanya memang sudah tidak ada harapan bagi anak itu.

Di saat - saat terakhir hidupnya, anak itu meminta maaf kepada kedua orangtuanya yang sedang bersedih. Anak itu merasa di hidupnya yang singkat ini ternyata hanya mendatangkan kesedihan saja. Anak itu merasa belum sempat berbakti pada kedua orangtuanya, karenanya anak itu meminta kedua orangtuanya mendoakannya agar segala dosanya diampuni Tuhan.

Anak itu pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya dan mereka pun harus mengikhlaskan kepergian putra mereka. Ada penyesalan mendalam dengan kepergian anaknya itu. Seandainya dulu mereka dapat berkomunikasi dengan baik, menyediakan waktu untuk anak mereka dan membangun kebersamaan maka penyakit anak itu pasti akan diketahui sejak dini sehingga bisa diupayakan pengobatan lebih awal.

Sebagai orangtua terkadang kita memang diperbudak pekerjaan. Padahal anak – anak kita lebih memerlukan kita. Kurangnya perhatian membuat anak mencari pelarian ke hal – hal lain seperti narkoba, pergaulan bebas, main game tak terbatas hingga banyak kasus lain yang seharusnya bisa dicegah.

Maka itu bagaimanapun sibuknya, kita harus bisa menyediakan waktu bersama – sama dengan anak kita dan memelihara komunikasi antar anggota keluarga dengan efektif. Dengan perhatian dan komunikasi secukupnya kita mampu membangun dan memelihara keluarga penuh sukacita dan berbahagia.

Bersyukur dan Berjuang

Alkisah di beranda sebuah rumah mewah tampaklah seorang anak yang sedang berbincang dengan anaknya. Anak itu bercerita bahwa dulu kehidupan nenek dan kakeknya sangat miskin dan tidak punya uang untuk menyekolahkan ayah, sehingga ayah harus membantu meningkatkan ekonomi keluarga dengan berjualan kue ke pasar – pasar.

Lalu ia bertanya ’apakah ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan hidup dalam kesusahan?’ pada ayahnya.

Ayah anak itupun menjawab tidak menyesal dengan semua yang telah dialaminya dan tidak akan menukar masa lalu itu. Malah ayah bersyukur, karena dengan penderitaan maka ia punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi hingga bisa berhasil seperti saat ini.

Mendengar cerita ayahnya, anak itu lalu beranggapan bahwa dia tidak akan sesukses ayahnya, karena sekarang dia menjalani kehidupan yang menyenangkan dan tidak sesusah ayahnya. Malahan ayahnya meminta anak muda itu untuk meneruskan sekolah sampai tingkat S2 dan menguasai bahasa Inggris, Perancis, Mandarin dan IT.

Ayahnya berkata bahwa kita tidak bisa memilih hidup, karena itu apapun yang terjadi dalam kehidupan kita sekarang harus kita syukuri.

Dari penderitaan yang telah dilaluinya sang ayah belajar mengenai arti keindahan dan nilai kehidupan. Namun yang jelas dalam kehidupan ini ada hukum perubahan yang berlaku. Manusia bisa mengubah keadan jika mau belajar, berusaha dan berjuang habis – habisan.

Tuhan memberi kita segala kemampuan. Untuk itu gunakan sebaik - baiknya sekarang juga entah kondisi kita miskin atau kaya. Niscaya semua usaha kita diberkati dan kesuksesan pun akan datang. Doa diperkuat, dan perkeraslah berusaha dan belajar.

Pikiran manusia tidak mungkin menganalisa rahasia kebesaran Tuhan. Manusia tidak bisa memilih  kehidupannya. Jika kita lahir di keluarga kaya syukurilah dengan hidup penuh semangat dan bersahaja. Jika kita lahir di keluarga kurang mampu, tetaplah bersyukur dan belajar serta berikhtiar lebih keras untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Selama kita bisa bekerja dengan baik dan benar juga halal, yakinlah Tuhan beserta kita.
 
 

Saat Kita Harus Memilih

Sebagai manusia terkadang kita dihadapkan pada dua pilihan sulit. Padahal itu mungkin adalah pilihan – pilihan yang membuka jalan pada keinginan kita yang lain. Karena itu jangan sia –siakan pilihan dan kesempatan yang datang.

Ambillah pilihan yang benar – benar kita mampu lakukan dan paling dekat dengan  keinginan kita. Terutama dalam dunia pekerjaan kita harus berani memutuskan pekerjaan apa yang akan kita geluti karena kecintaan biar kita bisa fokus dan sukses.

Dibawah ini adalah ilustrasi cerita mengenai saat – saat kita memilih.
Suatu hari ada bencana banjir di sebuah kota yang menghancurkan kota tersebut. Banyak kerugian harta dan nyawa yang disebabkan olehnya. Diantara korban bencana terdapat pemuda yang berhasil menyelamatkan istrinya tapi tidak berhasil menyelamatkan anak balitanya terseret arus. Atas kejadian itu terjadi silang pendapat antara penduduk yang selamat bahwa tindakannya menyelamatkan istrinya terlebih dahulu adalah hebat dan benar, karena urusan anak bisa dibuat lagi. Namun di lain pihak pemuda itu disalahkan karena membiarkan anaknya terseret arus. Anak adalah titipan Tuhan yang harus dipelihara, sementara istri bisa dicari lagi.

Namun demikian masyarakat ingin tahu lebih jauh alasan mengapa pemuda tersebut menyelamatkan istrinya terlebih dulu. Lalu pemuda itu mengutarakan alasan penyelamatan istrinya terlebih dulu. Menurutnya saat itu air datang tiba – tiba dan pemuda itu terlempar arus air yang deras. Pemuda itu tidak mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan antara menolong istri atau anaknya terlebih dulu. Waktu itu posisi istrinya paling dekat dengannya, maka istrinya ditolong lebih dulu. Ketika menoleh ke arah anaknya berada, arus telah membawanya pergi dan sulit dijangkau.  Nah jika saat itu pemuda itu mencoba untuk menyelamatkan mereka berdua, kemungkinan malah pemuda itu akan kehilangan dua orang yang dicintainya.

Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu

Sering dalam kehidupan, kita berkeinginan untuk mengerjakan pekerjaan sekaligus dan mengharapkan hasil memuaskan. Namun kenyataannya justru kekecewaan luar biasa yang kita rasa.

Untuk menghasilkan hal luar biasa kita harus fokus pada satu titik pekerjaan dulu dan fokus pada apa yang menjadi kelebihan kita. Jika kita melakukan pekerjaan dengan penuh cinta, konsentrasi dan keyakinan niscaya hasil yang kita kerjakan akan memuaskan. Bahkan dampaknya bisa mengejutkan.

Dibawah ini ada ilustrasi cerita yang akan memberikan pencerahan pada kita mengenai fokus pada sesuatu.

Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu

Ada seorang pianis yang sangat piawai bermain piano. Kejuaraan telah bnayak dimenangkannya, tanpa memperdulikan akan menang atau tidak. Pertunjukkan pun telah banyak dilakukannya, tanpa memperdulikan apakah penontonnya sedikit atau banyak.

Saat bermain piano wajahnya selalu tampak berseri dan menikmati permainannya. Seakan disanalah letak kebahagiannya. Suatu hari saat reuni dengan teman - temannya, seorang teman bertanya padanya mengenai kebahagiaan dan kesenangannya bermain piano tanpa sedih. Dia pun menjelaskan bahwa hidup harus dihadapi dengan bahagia, senang dan senyum. 
Lalu dia bernostalgia tentang masa remajanya yang mempunyai banyak kegiatan. Mulai dari olahraga sampai musik. Ambisinya saat itu hanyalah menang, menang dan menang. Karena itu pianis itu rajin berlatih dan berusaha. Tapi karena terlalu banyak kegiatan, maka dia tidak bisa berprestasi maksimal dan akhirnya gagal.  Kegagalan itu membuatnya kecewa dan frustasi pada  diri sendiri. Mulailah pianis itu kehilangan motivasi sehingga prestasi sekolah juga jatuh.

Pianis itu bisa fokus pada apa yang dilakukannya kini, berkat eksperimen sang ayah dengannya. Saat itu sang ayah mengajaknya untuk mengumpulkan segenggam jagung dan sebuah corong kecil. Telapak tangannya kemudian diminta untuk diletakkan dibawah corong. Lalu meminta pianis itu untuk menangkap jagung itu. Sang ayah menjatuhkan jagung itu satu persatu. Pianis itu pun menangkap jagung itu satu persatu. Kemudian sang ayah melepas semua jagung kedalam corong. Walhasil tidak ada satu jagung pun yang keluar dari corong karena lubang corong yang kecil.

Kehidupan pun seperti itu. Setiap pekerjaan harus dikerjakan satu – satu. Fokus dan konsentrasi. Sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan maksimal. Kepuasan dan kebahagiaan pun akan kita rasakan.

Aktualisasi Diri

Seorang pemuda merasa tidak puas dengan pekerjaannya, entah karena gajinya yang tidak sesuai keinginan atau karena karirnya yang jalan di tempat. Untuk mengatasi hal tersebut pemuda itu terus berpindah pekerjaan. Suatu hari pemuda itu bertemu dengan temannya yang kini sudah menjabat sebagai direktur. Lalu ia mengeluhkan nasibnya yang tidak juga berubah dan menanyakan resep sukses temannya hingga dapat menjadi direktur di usia yang masih muda.

Teman si pemuda itu lalu mengatakan bahwa dia tidak mempunyai rahasia sukses. Yang ada hanyalah mengaktualisasi diri dan fokus pada kekuatan diri dan berusaha mengurangi kelemahan yang ada. Kemudian dia juga menceritakan pengalamannya. Sebelum ia menjabat sebagai direktur, ia juga mengalami hal yang juga dirasakan oleh pemuda itu. Dia merasa jenuh dengan pekerjaannya yang itu – itu juga dan berusaha keras untuk menanggulangi rasa jenuh itu dengan berbagai cara. Sampai pada suatu hari, dia menyadari bahwa dia mempunyai kelebihan di bidang penjualan. Akhirnya dia memfokuskan diri pada bidang tersebut dengan terus belajar dan belajar.
Mengganti pekerjaan dan pindah tempat kerja adalah hal yang biasa terjadi, namun janganlah pindah kerja ini dijadikan suatu ajang pelarian diri suatu masalah. Jika kita belum berhasil, yakinkan diri bahwa itu bukan karena kita tidak mampu tapi karena kita belum memaksimalkan semua kekuatan yang kita miliki. Jika kita mau mengaktualisasikan diri dengan menggali kemampuan dalam diri terus menerus, maka karir dipastikan akan meningkat lebih pesat dan kesuksesan menanti kita disana. Manusia itu disadari atau tidak akan menuju ke aktualisasi diri. Tapi kalau kita sadar dan lebih tahu bahwa kita berproses pada aktualisasi diri maka kesadaran ini akan membawa pada kemajuan.

Aktualisasi diri adalah bagaimana kita mengembangkan kekuatan diri kita sendiri. Dan untuk mempraktekkan aktualisasi diri diperlukan kesehatan dan kekayaan mental (kepercayaan diri, disiplin, tanggung jawab, dan integritas), karena dengan ini semua maka kita tahu mengenai kelebihan kita dan mampu mencapai apa yang diinginkan.

Sungai dan Empang

Di sebuah hutan yang rindang dan nyaman adalah sebuah empang yang berair tenang. Suatu hari empang mengajak sungai di sebelahnya untuk mengobrol. Empang mulai menanyakan mengenai kehidupannya yang selalu mengalirkan airnya ke segala penjuru, mendorong kapal yang berat tanpa merasa bosan dan lelah. 

Empang membandingkan sungai dengan dirinya sendiri yang pasti akan merasa bosan dan lelah jika menjadi sungai. Empang merasa beruntung walaupun tidak setenar sungai yang gambarnya tercetak di peta. Namun dia bisa santai untuk menikmati kedamaian dan keindahan alam setiap saat, tanpa perlu terganggu oleh kapal dan perahu yang kotor dan berisik. Sungai coba untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang dijalaninya selama ini.

Sungai mempunyai kewajiban untuk mengikuti hukum alam yang mengalir tiap hari untuk melayani kebutuhan manusia dan alam dengan bantuan air dan tanah. Karena itulah maka orang menyanjungnya. Dan demikianlah sungai terus mengalir dan melakukan kewajibannya untuk keseimbangan dunia, sedangkan empang tetap seperti dulu sehingga makin mengering dan akhirnya dilupakan orang.

Empang dan sungai adalah kiasan manusia. Empang berkias sebagai insan yang cukup puas berdiam diri dengan keberadaannya tanpa berbuat apa –apa. Empang egois dan hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Sedangkan sungai adalah sosok pribadi yang menghargai jatidirinya yang siap melayani dan membantu orang lain dan bisa menikmati kehidupannya dengan selalu bersahaja dan berbahagia.

Dalam hidup ini kita harus ringan tangan kepada sesama manusia agar hidup kita menjadi lebih berarti bagi orang lain.

Koleksi Kalender

Kesibukan dalam kehidupan terkadang membuat kita enggan untuk membantu sesama. Kesan elu – elu...gue – gue sangat kental sekarang ini. Kondisi seperti ini kadang membuat frustasi. Dan jika kita membutuhkan bantuan seseorang terkadang harus ada harga yang dibayar.

Padahal sejatinya hidup manusia adalah saling tolong menolong dan bantu membantu. Dengan memberikan bantuan yang tulus tanpa mengharapkan imbalan, maka hidup bisa menjadi lebih nikmat.

Berikut ini adalah ilustrasi cerita mengenai keiklasan menolong sesama.

Suatu masa ada seorang pemuda berusia menjelang 30 tahun, tapi mempunyai kemampuan layaknya anak berusia di bawah 10 tahun, yang sederhana dan apa adanya. Ibunya memelihara dan mendidiknya dengan penuh kasih agar kelak bisa mandiri dengan baik, mengingat kemampuan berpikirnya sangat minim.

Anak yang sangat mencintai ibunya itu akan bahagia sekali jika melihat ibunya tertawa. Karena jika ibunya tertawa maka wajah ibunya terlihat lebih cantik dan bersinar. Lalu dia menanyakan bagaimana caranya agar membuat ibunya senang setiap hari.

Ternyata kesenangan ibunya mudah saja, yaitu jika anaknya bisa berbuat baik setiap hari. Dan berbuat baik adalah dengan bekerja secara bersungguh – sungguh. Selain itu membantu para orang tua yang perlu dibantu, sakit atau kesepian kamu. Bantuan yang diberikan tidak perlu macam – macam, bisa hanya sekedar menemani atau membantu meringankan pekerjaan mereka. Perlakukanlah para orangtua itu sama seperti ketika membantu ibu. Dan satu pesan yang harus diingat adalah janganlah meminta upah jika selesai membantu, tapi mintalah sobekan kalender, dan kumpulkan sesuai urutan nomor. Jika nomornya urut berarti perbuatan baik telah dilakukan setiap hari. Dengan demikian maka ibu akan senang dan tertawa.

Sejak ibunya meninggal, demi kenangan sang ibu yang ingin dibuatnya senang, maka sepulang kerja dia selalu berkeliling kampung dan melaksanakan amanat ibunya untuk menyenangkan orang lain khususnya para orangtua. Anak muda itu membantu mereka dengan memijat mereka, menimbakan air sampai memasakkan obat mereka dengan senang dan ikhlas. Karena anak muda itu selalu meminta sobekan kertas sebagai balas jasanya maka warga desa yang dibantunya mempertanyakan hal tersebut. Maka diapun menceritakan pesan sang ibu. Dan dengan begitu maka dia bisa melihat ibunya tersenyum dan tertawa bahagia.

Apa yang dilakukan anak itu membuat warga desa bahagia dan menjadi sahabat warga desa. Karena kebaikan hatinya maka warga desa mengusulkan agar memberinya bintang kehormatan dan dana pensiun selama hidup untuk menjamin tekadnya membantu orang lain disisa hidupnya.

Membantu orang lain bukan hal yang mudah jika kita tidak mempunyai kesadaran. Karena itu berlatihlah selalu untuk membantu orang lain. Latihan yang terus menerus akan menjadi suatu kebiasaan.

Dan Smart Listener marilah kita membuat satu kebaikan setiap hari !

Pola Pikir Yang Berbeda

Sering kita menghadapi masalah yang pelik. Namun ketika kita enceritakan hal tersebut pada orang lain, malahan orang lain itu mengatakan bahwa itu adalah sebuah tantangan untuk membuka hidup ke jalan yang baru. Ini adalah masalah cara pandang kita terhadap suatu masalah. Dan mengenai hal ini bisa kita lihat dalam ilustrasi cerita dibawah ini.

Alkisah ada sebuah keluarga petani sederhana. Suatu hari panen mereka gagal. Akibat kegagalan panen ini, sang ayah merasa marah, kecewa dan frustasi. Dan untuk menghilangkan kesedihan, stres dan waktu yang terasa lama, sebagai pelarian maka sang ayah jadi suka minum dan mabok. Ditambah lagi dengan keadaan alam yang tidak kunjung membaik, membuat kondisi sang ayah semakin memburuk.

Suatu hari sang ayah diketemukan terjatuh dalam keadaan mabok. Tak lama kemudian sang ayah meninggal dalam keadaan yang mengenaskan.

15 tahun kemudian dua anak yang ditinggal sang ayah tumbuh dewasa dengan kepribadian berbeda. Si bungsu masuk penjara karena kasus perampokan. Saat ditemui sahabatnya dia tertunduk lesu dan menyalahkan ayahnya yang mabok dan penjudi yang membuatnya menjadi seperti ini.

Sementara si sulung berhasil dengan usahanya. Si sulung berkata bahwa dia hanya bertekad untuk mengakhiri dan bebas dari kemiskinan. Apalagi melihat ayahnya meninggal dengan cara yang mengenaskan. Selain itu dia juga ingin membahagiakan ibunya. Jadi si sulung berusaha mati – matian agar bisa berhasil seperti ini. Sayangnya si bungsu berpikir lain, walaupun tak kurang dia sering mengajak adiknya untuk bergabung bersama melakukan hal positif.

Hidup adalah pilihan. Walaupun kakak beradik punya latar belakang sama tapi mereka akan menyikapi sesuatu dengan cara yang berbeda, dan mereka juga memutuskan cara yang juga berbeda. Maka hasil akhirnya juga berbeda. You Are What You Think. Jika seseorang mampu memimpin dirinya dengan sikap mental yang positif dan benar – benar mau berusaha keras, mau mengubah nasibnya maka kehidupan sukses dapat diciptakan.

Batu Sandungan

Orang sukses jumlahnya jauh lebih sedikit dari orang gagal, dimana orang sukses mempunyai kelebihan ekstra. Mereka selalu memberikan yang terbaik dan mampu berjuang keras dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Berikut adalah ilustrasi cerita mengenai batu sandungan yang bisa menginspirasi kita untuk menghadapi tahun 2008 ini.

Di sebuah kota tinggalah anak muda yang temperamen. Anak muda itu gampang marah dan tersinggung hanya karena alasan sepele, bahkan sering mengajak orang lain berkelahi jika dianggap orang itu menghinanya. Tak jarang orang tua anak muda tadi memberikan nasihat agar anaknya itu lebih bersabar. Tapi si anak tidak menggubris hal itu dan menganggapnya sebagai angin lalu.

Suatu hari ketika dia mengendarai motor bersama temannya, sifat marahnya muncul tatkala motornya dibalap oleh orang lain. Dengan kesal motor itu dikejar dan di pepetnya dengan sikap sok jagoan. Orang yang dikejarnya akhirnya meminggirkan motornya, dan demi melihat itu merasa menanglah anak muda itu. Setelah itu dia langsung tancap gas meninggalkan orang yang membalapnya tadi. Tidak lama kemudian terdengar teriakan nyaring dan suara benda terjatuh. Ternyata anak muda itu mengalami kecelakaan karena kurang konsentrasi mengemudi. Akibat kecelakaan itu bagi dirinya memang tidak terlalu gawat karena dia hanya mengalami luka ringan. Tapi tidak demikian halnya dengan teman yang diboncengnya dan motor yang dikendarainya. Temannya mengalami luka – luka yang cukup parah, demikian juga kondisi motornya rusak berat.

Saat menengok temannya dia bertemu dengan orang tua temannya itu dan meminta maaf sekaligus mengakui kesalahannya. Anak muda itu akan minta orang tuanya untuk membantu biaya perbaikan motor dan pengobatan. Namun orang tua temannya itu tidak terlalu memedulikan biaya perbaikan dan pengobatan anaknya, karena yang penting menurutnya anak muda dan anaknya itu masih bisa selamat dari kecelakaan itu. Orang tua temannya itu akhirnya mengingatkan kepada anak muda itu, bahwa hidup adalah berkah yang tidak boleh disia - siakan oleh siapapun, karena itu usahakanlah untuk bermanfaat bagi diri sendiri. Karena jika belum bisa menjadi berkat bagi orang lain paling tidak cobalah tidak jadi batu sandungan bagi orang lain.

Contoh nyata adalah ketika anak muda dan temannya itu bermotor ria. Mereka naik motor dengan ugal – ugalan hanya karena di kebut orang lain. Sikap seperti itu selain tidak menghormati berkat yang diberikan Tuhan, juga menjadi halangan bagi orang lain. Dan itu sungguh hidup yang sia – sia.

Himpitan beban kehidupan sering membuat manusia gampang tersinggung dan mengumbar emosi. Dan merasa makin hebat jika bisa menindas orang lain. Dan itu adalah penyakit mental yang tidak perlu dipelihara.

Tahun 2008 adalah tahun penuh tantangan, karena itu usahakan agar berpikir dan bertindak. Kita harus memikirkan bagaimana cara untuk mengembangkan kekuatan kita, membuang kelemahan kita, dan mencari tahu apa yang bisa kita berikan pada orang lain. Dan wujudkan itu.

Di dunia ini kita hidup dengan orang lain, maka kita harus menjaga keharmonisan dengan orang lain dan menjadi berkat bagi mereka.

Bayangan Si Kera

Hidup bagai roda berputar. Kadang di bawah kadang di atas. Dan kadang kita hidup dalam dunia impian yang dibuai bayangan indah dilingkupi pikiran sempit dan naïf.

Apalagi jika kita sedikit maju dibandingkan dengan yang lain, langsung saja kita merasa istimewa dan memandang remeh orang lain. Keistimewaan yang berbuah sombong inilah sebenarnya yang membuat kita seperti katak dalam tempurung.

Ilustrasi cerita di bawah ini menjelaskan semuanya mengenai kesombongan karena bayangan kita sendiri.

Alkisah di sebuah hutan ada sebuah Kera yang sangat bergerak, melompat kesana kemari. Tidak jauh dari tempatnya bermain, tinggallah Si Raja Hutan – Harimau dengan kelompoknya. Semua penghuni hutan hormat dan takut kepada Harimau. Suatu hari saat Kera minum di sungai tengah hutan, dia melihat bayangannya di permukaan air. Bayangan yang dipantulkan oleh air itu menampilkan sosoknya yang besar dan perkasa. Demi melihat bayangannya yang besar dan perkasa, maka diapun mulai besar kepala.

Dalam pikirannya dia akan menantang Harimau untuk tidak mengganggu penghuni hutan lainnya.

Datanglah Kera itu ke kediaman Harimau yang kala itu sedang tidur. Dengan gagah berani Kera itu berteriak – teriak memanggil Harimau dan menantangnya. Mendengar teriakan yang memekakan telinga itu, Harimau terbangun. Melihat bahwa Kera lah yang membangunkannya, maka ia pun meminta Kera untuk pergi saja daripada nanti diterkamnya. Harimau tidak mempedulikan omongan besar Kera yang mengatakan bahwa badannya kini seimbang dengan Harimau yang besar dan perkasa. Harimau malah mengatakan bahwa badan Kera masih sama seperti dulu, tetap kecil.

Mendengar itu akhirnya Kera pun pergi meninggalkan Harimau.

Saat kita maju sebaiknya kita tidak usah sombong. Kita harus tetap rendah hati dan terus menerus memoles diri agar kualitas sukses kita semakin baik. Dan biarkan orang lain yang menilai kinerja kita dan kualitas diri kita.

Kekuatan Pikiran

Dengan banyaknya media yang mengisahkan mengenai penculikan anak, seorang yang sangat menyayangi anaknya ketakutan mendengar berita itu. Sehingga akhirnya ibu itu selalu memberikan nasihat – nasihat kepada anaknya agar jangan keluar, jika malam menjelang dan lebih baik belajar.

Si anak pun menurut saja atas apa yang dinasihatkan ibunya. Hari berganti hari dan waktu pun berlalu. Si anak beranjak remaja. Namun anak itu tumbuh menjadi remaja yang penakut dan pengecut. Ketakutannya yang berlebihan sering terbawa dalam tidur dan menjadi mimpi buruk. Kedua orangtua remaja itu pun menjadi khawatir dengan kondisi anaknya. Segala nasihat dan penghiburan yang diberikan tidak lagi bermanfaat bagi anak itu. Bahkan anak tersebut menganggap orangtua-nya berniat untuk mencelakainya.

Berita mengenai kepenakutan anak itu sampai juga ke telinga sang kakek. Lalu kakek itupun pergi untuk menengok anak dan cucunya. Setelah memikirkan dengan seksama, sang kakek membawa cucunya itu berjalan – jalan ke pasar malam bersama beberapa teman – teman si cucu. Di pasar malam mereka bermain dengan gembira dan melihat pertunjukkan hingga malam hari. 
Ketika sampai di rumah, sang kakek mengajak cucu itu untuk berbincang – bincang. Kakek itu lalu mengatakan bahwa terang dan gelap adalah sifat alam dan tidak ada hubungannya dengan roh jahat dan kejahatan. Dan itu sudah dibuktikan sendiri dengan berjalan di malam hari dan tidak ada roh jahat yang mengganggu mereka. Lalu kakek itu mengatakan bahwa roh jahat itu ada dalam pikiran kita sendiri, maka itu usirlah semua itu dan sejak itu takkan ada roh jahat di muka bumi ini.

Ketakutan hanya ada di pikiran kita, maka itu gunakan pikiran kita untuk hal – hal yang baik saja. Niscaya kita akan membuat segalanya menjadi lebih baik, indah dan membahagiakan. Berkat nasihat si kakek, lewat proses waktu, remaja itupun akhirnya mampu mengubah pola pikirnya dan mempunyai kesehatan mental yang positif.

Mendidik anak dengan ancaman dan menakuti walau untuk tujuan baik, akan berdampak buruk dan merusak kesehatan mental kalau tidak disertai dengan pengertian yang benar. Pikiran mempunyai hukum yang universal, dan berlaku bagi siapa saja.

You are what you think and You are what you believe. Apa yang anda pikirkan dan percayai maka itulah yang akan terjadi. Jika kita menanam hal negatif maka dampaknya akan destruktif. Sebaliknya jika kita menanam hal yang positif dan baik, maka kita pun akan menghasilkan hal yang positif dan konstruktif.

Dan untuk mengatasi ketakutan karena pikiran maka hindarilah sumber yang membuat ketakutan itu terjadi, dan tetap percaya pada diri sendiri. Namun jangan lupa kita memahami konsekwensi dari hasil keputusan untuk keberanian dalam menghadapi ketakutan.

Kita hari ini adalah hasil dari tindakan dan pemikiran kita dimasa sebelumnya, dan kita dimasa yang akan datang adalah hasil dari tindakan dan pemikiran kita dimasa kini. Maka mudah sekali untuk menentukan seperti apa kita besok pagi ? bahkan satu jam kedepan ? You are what you think !!!!

creative brain

Seringkali kita berdecak kagum melihat kiprah dan karya orang-orang kreatif. Betapa hebatnya mereka. Terbesit di benak kita, mungkinkah setiap orang mengembangkan potensi kreatifnya sehingga meraih pencapaian-pencapaian luar biasa? Ataukah kreatifitas hanyalah milik segelintir orang tertentu saja?

 

I. KECANGGIHAN OTAK MANUSIA

            Suatu kali, grandmaster Garry Kasparov ditandingkan dengan sebuah komputer yang dirancang khusus untuk bermain catur dengan canggih. Deep Blue, demikian nama komputer itu, mempunyai kemampuan yang luar biasa. Sekalipun Kasparov sempat kalah, ia mampu bermain seri atau sama kuat (draw) dengan Deep Blue. Bahkan, Kasparov sempat bisa mengunggulinya. Secara teknis, kapasitas Deep Blue jauh lebih unggul (lihat tabel). Mengapa Kasparov bisa menang? Para ahli mengatakan bahwa ada satu hal yang tidak dipunyai oleh komputer, yaitu ”intuisi”.


Perbandingan Kapasitas otak Kasparov dan komputer Deep Blue

 

Unsur

Garry Kasparov

Deep Blue

Elo rating

2.775

2.450

Prosesor

100 milyar syaraf otak

256 co-processor

Evaluasi posisi

2 langkah per detik

100 juta langkah per detik

Teknik

Rasio dan intuisi

Mekanisme mesin

  

            Otak manusia sangat luar biasa. Dengan 100 milyar sel syaraf, otak kita bisa menggunakan sekitar 100 milyar bit informasi atau setara dengan 500 ensiklopedia. Pikiran manusia normal, bila diasah, sesungguhnya dapat bergerak dengan kecepatan lebih dari 300 mil per jam. Dalam 24 jam, manusia bisa mengembangkan 4.000 pikiran. Karena itu, banyak ungkapan yang diberikan untuk menggambarkan otak manusia, misalnya ”raksasa yang sedang tidur”, ”seperangkat mesin kompleks di jagad raya”, ”wilayah terbesar di dunia yang belum tergali”, dan ”superkomputer biologis”.

            Otak manusia bahkan dapat memperbaiki dirinya sendiri. Selama Perang Dunia II, 10.000 tentara tertembak di bagian kepala sehingga otaknya mengalami kerusakan. Mereka dirawat di Inggris. Para dokter menemukan fakta bahwa manusia bisa memprogram kembali bagian sisa otak yang sehat agar bisa mengambil alih tugas bagian otak yang rusak atau hilang.

           

Jauh di Atas Reptil dan Mamalia

             Menurut Dr. Paul Mac Lean, mantan direktur Laboratorium Otak dan Perilaku pada Institut Kesehatan Mental Amerika Serikat, otak manusia merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari 3 bagian. Pertama, batang otak, berada di bagian dasar kepala manusia. Fungsinya adalah untuk mengontrol instink-instink primitif seperti pernafasan, detak jantung, respon reflektif seperti ”lawan dan lari” saat menghadapi bahaya, dan kemarahan. Otak jenis ini terdapat juga pada hewan-hewan seperti kadal dan buaya. Karena itu, Mac Lean menyebutnya sebagai otak reptil.

            Kedua, sistem limbik, yaitu bagian tengah otak yang membungkus otak reptil. Bagian otak ini dijumpai juga dalam hewan-hewan mamalia sehingga Mac Lean menyebutnya otak mamalia. Bagian otak ini mengendalikan emosi (rasa senang, rasa marah, dan lain-lain) dan menjaga stabilitas dalam tubuh manusia (dinamika hormonal, rasa lapar dan haus, nafsu seks, dan kekebalan tubuh).

            Ketiga, neokorteks atau otak berpikir. Inilah bagian otak yang membedakan manusia dengan hewan. Neokorteks berhubungan dengan kemampuan melihat, mendengar, mencipta, berbicara, berpikir. Dengan otak ini, manusia menjadi makhluk cerdas yang tiada duanya di alam semesta ini.

 

Otak Kiri dan Otak Kanan

            Otak manusia terdiri dari dua belahan, kanan dan kiri. Kebenaran mengenai hal ini sebenarnya sudah dipahami oleh orang Mesir kuno, yaitu ketika mereka mengetahui bahwa otak kiri mengendalikan dan menerima sensasi dari sisi kanan tubuh kita dan demikian pula sebaliknya. Menurut riset, kedua bagian otak itu terhubung dengan jaringan super kompleks yang terdiri dari 300 juta neuron.

            Profesor Roger Sperry dari Universitas California melakukan penelitian mendalam mengenai otak kanan dan otak kiri manusia. Menurutnya, otak kiri memampukan manusia berpikir logis, runtut, analitis, matematis, dan sistematis. Dengan otak kiri, manusia mengembangkan pemikiran-pemikiran secara bertahap dan akumulatif. Ini disebut sebagai proses berpikir linear.

            Sedangkan otak kanan memampukan manusia berpikir kreatif. Otak kanan memampukan manusia berpikir tentang ide-ide abstrak seperti etika dan estetika. Otak kanan berproses kreatif dengan menggunakan irama, musik, kesan visual, warna, dan gambar. Otak kanan memampukan manusia berpikir secara menyeluruh sehingga disebut sebagai proses berpikir global.

            Komputer hanya bisa bekerja seperti otak kiri manusia, tetapi tidak bisa bekerja seperti otak kanan manusia. Itulah sebabnya Garry Kasparov bisa mengalahkan komputer super canggih Deep Blue. Otak kanan memungkinkan manusia berpikir kreatif secara intuitif tanpa melalui proses-proses berpikir logis yang sistematis. Sebagai contoh, adalah pada pemain bulu tangkis yang hebat. Taufik Hidayat dapat bereaksi cepat dan benar dalam hitungan detik. Terkadang, langkah-langkahnya tidak logis, tetapi cermat dan tepat. Dalam hal ini, ia berpikir intuitif dengan kekuatan otak kanannya. Orang yang kreatif adalah orang yang mengembangkan kedua belah otaknya. Kemampuan setiap belahan untuk melakukan fungsinya sendiri disebut ”laterialization”.

            Stanley Heath mengatakan bahwa Alkitab juga memberi petunjuk tentang dua kemampuan manusia seperti itu. Rasul Yohanes menyebut adanya dua macam pengetahuan. Pertama, oida, yaitu pengetahuan yang bersifat intuitif. Kedua, gnosis, yaitu pengetahuan yang bersifat ilmiah dan obyektif yang berkembang dari pikiran logis. Dengan demikian, manusia bisa mengembangkan pikiran logis dan intuitif sekaligus.

  

Multi Inteligensi

             Otak yang multi dimensional mempunyai kemampuan untuk menghasilkan beragam jenis kecerdasan. Howard Gardner dalam bukunya berjudul Frames of Mind menjelaskan teori tentang multi-kecerdasan. Menurut Gardner, minimal ada 8 jenis kecerdasan. Pertama, kecerdasan linguistik (bahasa). Charles Dickens, Abraham Lincoln, dan Sir Winston Churchil adalah orang-orang yang cerdas dalam berbahasa.

Kedua, kecerdasan logis-matematis, yaitu kecerdasan dalam berpikir logis dan sistematis. Contohnya adalah Albert Einstein dan John Dewey.

Ketiga, kecerdasan visual-spasial. Ini adalah kecerdasan untuk berpikir dengan visualisasi seperti pada seorang arsitek, seniman, pemahat, fotografer, dan perencana masa depan. Picasso, Columbus, dan Frank Lloyd adalah contoh-contohnya.

Keempat, kecerdasan musikal. Tidak semua orang bisa bermain musik, apalagi mencipta lagu dan menggubah komposisi musik. Kalau kita ikuti kompetisi American Idol, kita akan tahu betapa menyanyi itu sangat sulit. Kemampuan musik bukan sekedar skill, tetapi inteligensi.

Kelima, kecerdasan kinestetik, yaitu kemampuan menggerakkan tubuh. Para atlet, penari, pemain pantomim, dan pemain sirkus adalah orang-orang cerdas. Tidak semua orang bisa seperti Charlie Chaplin, Michael Jordan, dan Rudolf Nureyev.

Keenam, kecerdasan interpersonal, yaitu kecerdasan dalam melakukan hubungan dan membangun kerjasama dengan orang lain. Ini lebih dari sekedar berjiwa sosial, tetapi sebuah kecerdasan. Mahatma Gandhi, bunda Theresa, dan Oprah Winfrey adalah orang-orang yang hebat dalam bidang ini.

Ketujuh, kecerdasan intrapersonal, yaitu kecerdasan untuk menganalisa diri sendiri. Para filosof, pertapa, ahli meditasi, dan ahli jiwa mempunyai kecerdasan semacam ini. Plato, Sigmund Freud, dan Eleanor Roosevelt adalah beberapa contoh yang terkenal.

Kedelapan, kecerdasan naturalis, yaitu kecerdasan untuk memahami kehidupan alam. Para pendaki gunung, pecinta alam, ahli pertanian, dan ahli biologi adalah orang-orang naturalis. Charles Darwin menciptakan teori evolusi yang spektakuler, yang tak terpikirkan orang sebelumnya, karena memiliki kepekaan naturalistik.

 

Daya Ingat yang Luar Biasa

             Mark Gluck, Ph.D. mengatakan bahwa bagian otak yang bernama hippocampus berfungsi mengembangkan daya ingat. Menurut Dr. Murray Grossman dari Pusat Medis Universitas Pennsylvania, ada 5 jenis memori. Pertama, memori kerja, yaitu ingatan jangka pendek. Kedua, memori implisit, yaitu ingatan untuk melakukan sesuatu seperti mengemudi mobil dan berenang. Ketiga, memori remote, yaitu ingatan jangka panjang mengenai berbagai topik yang luas. Keempat, memori episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi yang khusus. Kelima, memori semantik, ingatan tentang kata-kata dan simbol-simbol. 

 

Never Say Old!

             Musa memimpin Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian ketika ia sudah menjadi tua. Kitab Suci mencatat bagaimana Musa memimpin dengan kecerdasan yang luar biasa. Sampai matinya di usia 120 tahun, Musa tidak mengalami penurunan kapasitas. Demikian juga Yosua dan Kaleb, mereka memimpin Israel memasuki Kanaan ketika keduanya tidak lagi muda.

            Ternyata, riset membuktikan bahwa kemampuan otak manusia masih bisa hebat sampai pada usia renta. Suatu kali, Douglas  Powell dari universitas Harvard meneliti kemampuan matematika dan bahasa dari 1.500 orang  yang berusia 25 sampai 92 tahun. Ternyata, 33% dari mereka yang berusia 80 tahun bisa mendapatkan skor yang tidak berbeda dengan mereka yang masih muda.

            Penelitian lain menyimpulkan bahwa kapasitas otak tidak akan merosot ditelan usia. Pandangan lama mengatakan bahwa 100.000 neuron otak mengalami kerusakan setiap tahunnya. Prof. Robert D. Terry melakukan penelitian dan menyatakan pandangan baru yang benar. Katanya, ”Jumlah neuron besar memang menurun seiring dengan meningkatnya usia, tetapi jumlah neuron kecil justru terus meningkat dengan percepatan yang sama.”

            Pandangan yang mengatakan bahwa setelah kita berusia 50 tahun maka kemampuan otak akan merosot ternyata salah. Para pakar seperti Robert Onstein dan Charles Swencionis menyatakan bahwa otak tidak selalu akan kehilangan sel-selnya. Bahkan, meskipun sudah sangat lanjut usia, otak manusia masih dapat mengembangkan dendrit-dendrit baru. Sel-sel otak para lansia juga masih bisa menumbuhkan sambungan-sambungan baru. Itu  lebih penting ketimbang banyaknya sel-sel otak itu sendiri.

            Kenyataannya, banyak orang meraih prestasi hebat ketika mereka sudah lanjut umur. Marry Baker Edy mendirikan surat kabar ketika berusia 87 tahun. Bertrand Russel tampil menjadi tokoh perdamaian dunia ketika berusia 94 tahun. Picasso menghasilkan karya-karya hebat saat menginjak usia 90 tahun. Luella Tyra memenangkan kompetisi dalam lima kategori dalam U.S. Swimming Nationals di Mission Viejo (California) pada usia  92 tahun. Sampai usia 78 tahun, Lloyd Lambert dikenal sebagai pemain ski andal. George Bernard Shaw menulis Farfetched Fables pada usia 93 tahun. Mildred Wirt Benson tetap menulis pada Toledo Blade sampai meninggalnya pada usia 97 tahun. Henry Matisse menjadi ilustrator terkenal saat berusia 80 tahun. Pada usia 76 tahun, Alexander von Humbolt menulis The Kosmos dan tetap menulis sampai usia 90 tahun. Pada usia 39 tahun, George Abbott menghasilkan karya besar Broadway. Ia tetap menjadi penulis, aktor, director, dan produser produktif sampai usia lanjut. Saat berumur 75 tahun, Abbott memproduksi A Funny Thing Happened on the Way to the Forum.

 

II. KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS DAN KREATIF

             Kombinasi antara berpikir analitis dan berpikir kreatif menyebabkan seseorang menjadi luar biasa. Da Vinci, Einstein, Newton, Bill Gates, dan Stephen Hawking adalah orang-orang yang unggul dalam analisa dan kreatifitas. Theodore Roosevelt mengatakan bahwa semua sumber daya yang kita butuhkan ada dalam pikiran kita.

 

Berpikir Analitis

             Melakukan analisa pada dasarnya adalah melakukan pemeriksaan atas sesuatu hal sehingga dapat menemukan unsur-unsur di dalamnya dan keterkaitan antar unsur-unsur itu. Ini merupakan kemampuan logis manusia untuk memahami sesuatu secara terinci. Sebagai contoh adalah dalam ilmu kimia. Jika bahan kapur dianalisis, kita akan menemukan unsur-unsur sebagai berikut, 1 atom kalsium, 1 atom karbonium, dan 3 atom oksigenium. Jika kebudayaan manusia dianalisis, kita akan menemukan 7 unsur kebudayaan universal, yaitu bahasa, seni, agama, sistem sosial, sistem mata pencaharian, sistem teknologi, dan sistem pengetahuan. 

            Colin Rose dan Malcolm J. Nichol mendefinisikan berpikir analitis sebagai usaha menundukkan suatu masalah, masalah, subyek, atau keputusan pada pemeriksaan yang ketat yang dilakukan selangkah demi selangkah secara logis. Pada intinya adalah melakukan pemeriksaan mendetil secara logis. Lawan dari berpikir analitis adalah berpikir awam, samar, tidak akurat, tidak logis, sempit, dangkal, dan tumpul.

            Dengan demikian, dalam berpikir analitis, kita harus mengajukan banyak pertanyaan yang berhubungan dengan masalah apa (what), siapa (who), di mana (where), kapan (when), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jangan melihat persoalan secara dangkal. Kita harus menggali seluk beluk dan dimensi-dimensi yang terkandung di dalamnya. Seorang wartawan jurnalistik-investigatif atau seorang peneliti harus mempunyai ketekunan dalam melakukan penyelidikan seperti itu.

            Jangan puas dengan jawaban atas pernyataan ”apa” yang kita lontarkan. Pengertian ”apa” itu sendiri sangat luas. Sayangnya, anak-anak IPS di SMU hanya disuruh menghafal definisi-definisi, istilah-istilah, dan konsep-konsep. Kita tidak terlatih untuk menggali lebih dalam dan mengkomparasikan lebih luas pengertian-pengertian itu.

            Ketika mengkaji sebuah masalah, kita harus terampil dalam menggunakan pertanyaan ”mengapa”. Pertanyaan ini akan membawa kita kepada analisa tentang sebab-akibat. Dalam hal ini, seorang analis akan menyelidiki banyak faktor penyebab dan proses sebab-akibat itu sendiri. Anak-anak IPS di SMU bisa hafal tentang peristiwa G 30 S PKI karena memang dituntut untuk menghafalkannya. Tetapi, anak-anak IPS di SMU tidak dilatih berpikir kritis tentang mengapa peristiwa itu terjadi. Yang mereka terima hanyalah sebuah indoktrinasi bahwa peristiwa itu disebabkan oleh PKI. Apakah benar begitu? Seorang analis tidak akan puas dengan jawaban seperti itu. Kita hanya disuruh berpikir bahwa ”pokoknya, negaraku, entah itu benar atau salah” (my country right or wrong).

            Pada masa Orde Baru, pelajar dan mahasiswa Indonesia tidak dilatih untuk berpikir kritis. Akibatnya, masyarakat kita tidak mampu melakukan analisa kritis. Mudah dibodohi. Mereka hanya menerima begitu saja. Padahal, modal berpikir kreatif adalah bertanya, meragukan segala sesuatu, dan mencari jawaban-jawaban secara kritis.

            Berpikir analitis adalah berpikir argumentatif. Dengan alur logika deduktif maupun alur logika induktif, kita berusaha menjelaskan gagasan-gagasan secara mendalam. Bertahun-tahun, Alexander Graham Bell menjelaskan pentingnya pesawat telepon. Saat menemukan mesin fotokopi, Xerox tidak mendapat dukungan selama 4 tahun. Selama masa itu, Xerox mengajukan pemikiran-pemikiran analitis tentang pentingnya mesin fotokopi. Christopher Columbus membutuhkan waktu 14 tahun untuk bisa meyakinkan istana Spanyol tentang pentingnya penjelajahan keliling dunia.

 

Awas! Paralysis by Analysis

             Dengan berpikir analitis, manusia menciptakan ilmu pengetahuan. Dulu, filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Karena hasil-hasil pemikiran analitis semakin banyak maka tumbuhlah berbagai ilmu dan cabang-cabangnya. Filsafat sosial menumbuhkan sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu politik, ilmu hukum dan sebagainya. Sosiologi sendiri berkembang, ada sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi industri, sosiologi pendidikan, sosiologi politik, sosiologi agama, dan sebagainya,

            Namun, dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih membutuhkan pemikiran praktis namun brilyan. Terlalu banyak analisa seringkali membuat kita justru tidak bisa dan tidak berani berbuat apa-apa. Para bisnisman menghindari apa yang disebut sebagai paralysis by analysys (lumpuh karena terlalu banyak melakukan analisa). Seringkali kita harus mengambil keputusan dengan cepat, namun juga tepat. Kita dituntut untuk melakukan manufer, tetapi juga tidak ngawur. Dalam hal ini, kita bukan hanya harus berpikir analitis, tetapi juga berpikir kreatif.

            Dengan demikian, kita harus menggunakan otak kanan di samping otak kiri kita. Berpikir analitis adalah kapasitas otak kiri manusia.  Dalam bab 3 telah dibahas bahwa otak kiri memampukan manusia berpikir logis, runtut, analitis, matematis, dan sistematis. Dengan otak kiri, manusia mengembangkan pemikiran-pemikiran logis secara bertahap dan akumulatif. Sedangkan otak kanan, memampukan manusia berpikir kreatif. Otak kanan memampukan manusia berpikir tentang ide-ide baru secara intuitif.

 

Berpikir Kreatif

             Colin Rose dan Malcolm J. Nichol mendefinisikan berpikir kreatif sebagai usaha untuk menghasilkan gagasan dan produk baru. Kata kuncinya adalah ”gagasan baru”. Dengan berpikir kreatif, kita menemukan hubungan-hubungan baru yang semula tidak tampak. Dengan berpikir kreatif, kita menciptakan cara-cara baru. Berpikir kreatif membuat manusia bisa melakukan inovasi.

            Semua penemuan baru adalah hasil berpikir kreatif. Dengan demikian, sejarah mencatat betapa kreatifnya manusia. Betapa penemuan ”roda” telah membawa revolusi dalam sistem transportasi manusia. Betapa penemuan ”listrik” telah merubahkan gaya hidup manusia dan mengembangkan teknologi-teknologi berikutnya.

            Pendidikan di Indonesia tertinggal jauh karena kurang mendorong para pelajar untuk berpikir kreatif. Di jurusan IPS, para murid hanya disuruh menghafal dan menghafal. Di jurusan IPA pun kurang dinamis. Cara mendidik ilmu Fisika di Indonesia masih bersifat klasik, abstrak, dan bukannya berbasis penelitian di laboratorium. Padahal, Fisika seharusnya bersifat Physics in Contact. Artinya, teori-teori Fisika dan fenomena-fenomena Fisika harus disajikan dalam wujud yang relevan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati langsung oleh para peserta didik. Kalaupun anak-anak Indonesia berjaya di Olimpiade Fisika internasional, itu adalah hasil kerja keras anggota-anggota HIFI (Himpunan Fisikawan Indonesia) yang belajar di Amerika Serikat. 

            Pendidikan kita kurang mendorong kreatifitas berpikir karena hanya teoritis saja. Anak didik tidak mendapat kesempatan untuk mengalami sendiri teori-teori itu. Mereka juga kurang melakukan eksperimen untuk mencoba dan mempraktekkan hal-hal baru. Padahal, pemikir kreatif bernama Benjamin Franklin mengatakan bahwa satu ons pengalaman sama dengan satu ton teori!

  

III. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

             Pada dasarnya, berpikir kreatif adalah menciptakan gagasan-gagasan baru secara brilyan. Orang yang pintar belum tentu kreatif. Mungkin, orang itu bisa berhitung dengan cermat atau menghafal dengan fasih. Tetapi, belum tentu ia bisa membuat terobosan-terobosan baru yang tidak seperti biasanya.

            Semua orang bisa berpikir kreatif. Pada bab 3 sudah dijelaskan tentang kecanggihan otak manusia, khususnya mengenai otak kiri dan otak kanan serta fungsi-fungsinya. Dengan modal anugerah seperti itu, setiap orang dimungkinkan untuk mampu berpikir kreatif. Kalau ada yang tidak kreatif, itu karena dia salah strategi dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Karena itu, sama seperti kemampuan berpikir logis dan sistematis, berpikir kreatif dapat dipelajari dan dikembangkan.

 

Belajar Keras

             Meskipun kreatifitas berhubungan dengan ilham, berpikir kreatif tetap memerlukan proses belajar yang keras. Itulah sebabnya seorang Thomas Alfa Edison berkata, ”Jenius adalah 99% usaha keras dan 1% bakat.” Soichiro Honda, pendiri dan pemimpin pabrik motor Honda, berkata, ”Kesuksesan saya hanya 1% dari keseluruhan hidup saya, yang 99% adalah kegagalan.” Artinya, meskipun menemukan atau menciptakan sesuatu yang baru berkaitan dengan ilham, keseluruhan prosesnya membutuhkan fondasi pengetahuan dan pengalaman yang kuat.

            Menjadi kreator ilmiah bukan berarti tidak perlu sekolah. Bisa saja seseorang tiba-tiba mendapat semacam kilatan ilham. Namun, tanpa pemikiran yang siap dan lengkap, ilham itu tidak dapat ditangkap dan dikembangkannya dengan baik. Louis Pasteur berkata, ”Peluang akan berpihak kepada pikiran yang siap.”

            Proses penulisan kreatif juga menunjukkan pentingnya kesiapan akademis seorang penulis. Seorang penulis bisa saja mendapat ilham secara tiba-tiba. Tetapi, meskipun penuh ilham,  penulis tidak akan bisa berbuat banyak jika tidak memiliki kapasitas yang memadai. Menurut riset, faktor ilham dalam penulisan kreatif hanya 20%, sedangkan riset memberi kontribusi sebesar 40% dan revisi juga memberikan kontribusi sebesar 40%. Jadi, belajar keras memberikan fondasi untuk membangun kemampuan berpikir kreatif.

            Edwin Herbert Land adalah seorang penemu yang berhasil menciptakan banyak inovasi karena tekun melakukan riset. Saat berumur 20 tahun, Land berhasil menciptakan, memproduksi, dan mendapat hak paten atas sebuah alat filter modern untuk membedakann cahaya. Selama bertahun-tahun ia melakukan banyak sekali riset dalam bidang optik dan menghasilkan 500-an hak paten. Karena itu, ia dianugerahi  Medal of Freedom, sebuah penghargaan tertinggi untuk warga Amerika Serikat.

 

Mental Kreatif

             Berpikir kreatif adalah masalah sikap mental. Orang yang kolot atau tradisional tidak akan pernah menjadi kreatif. Orang yang takut mecoba dan takut gagal juga tidak akan pernah menjadi kreatif, Orang yang tidak bisa menghargai perbedaan dan hanya memegang suatu pikiran secara fanatis juga tidak akan pernah menjadi kreatif.

            Berpikir kreatif membutuhkan mental yang berani mencoba hal-hal baru. Dua bersaudara Orville Wright dan Wilbur Wright adalah pedagang sepeda. Kalau tidak pernah berani mencoba hal baru, mereka tidak pernah dikenal sampai hari ini. Wright bersaudara tidak puas dengan sepada, mereka ingin terbang. Pada tahun 1903, mereka berhasil merancang pesawat udara bermesin pertama yang bisa melayang di udara. Pada tahun 1906, mereka berhasil terbang selama 1 jam. Pada tahun 1909, mereka mendirikan The American Wright Company untuk pembuatan pesawat terbang.

            Berpikir kreatif harus berani mencoba dan gagal. Kolonel Sanders baru mengalami sukses pada usia 65 tahun. Sebelumnya, dengan modal US $ 105, ia membuat resep makanan ayam goreng dan ia berkeliling Amerika Serikat untuk menawarkannya ke berbagai rumah makan dan investor. Sanders ditolak sebanyak 1.009 kali sebelum akhirnya mendirikan Kentucky Fried Chicken yang sekarang mendunia.

            Berpikir kreatif harus berani mencoba hal-hal baru yang aneh yang tidak lazim. Orang yang tidak kreatif akan puas dengan pikiran-pikiran konvensional yang biasa dialaminya. Kita harus berani keluar dari bidang ilmu dan bidang kerja kita untuk mencoba hal-hal baru. Banyak penemu brilyan adalah orang-orang yang berani bereksperimen dengan hal-hal diluar bidang spesialisasinya. John Boyd Dunlop adalah penemu ban udara, padahal ia seorang ahli bedah hewan. Samuel Morse adalah seorang pekukis yang berhasil menciptakan telegraf. Kodachrome, Leopold Mannes, dan Leopold Godowsky adalah para musisi yang berhasil menciptakan film berwarna. King Camp Gillete adalah seorang penjual tutup botol kelilig yang berhasil menciptakan silet cukur. Pencipta kapal uap adalah seorang seniman bernama Fullerton.

 

Melihat secara Kreatif

             Untuk dapat menjadi kreatif, kita harus bisa melihat suatu masalah secara luas, tidak secara sempit. Kita berusaha melihat dari banyak sudut pandang (multi perspektif). Dengan demikian, kita akan mempunyai banyak ide, banyak alternatif, dan banyak solusi. Kita pun bisa membuat kombinasi solusi-solusi.

            Untuk dapat berpikir kreatif, kita perlu keluar dari persoalan dan melihat dari sisi luar masalah itu. Sebagai contoh adalah pada saat bermain catur. Sebelum menemukan langkah, kita harus melihat situasi secara menyeluruh, baik posisi kita maupun posisi lawan. Seolah-olah kita berada di atas papan catur itu dan melihat dari sudut luar permainan itu.

            Untuk dapat berpikir kreatif, kita perlu berpikir secara komparatif. Membandingkan kasus yang satu dengan yang lain itu sangat penting untuk menemukan gagasan baru. Edward Jenner menemukan solusi untuk mengatasi penyakit cacar. Ia mulai dengan memperbandingkan kasus manusia dan sapi. Mengapa manusia terjangkit cacar dan mengapa sapi perah tidak terjangkit cacar? Ternyata, sapi-sapi perah itu sudah terkena cacar, suatu penyakit yang lebih ringan yang membuat hewan-hewan itu kebal tehadap cacar yang lebih serius. Dari situ, Jenner menangkap ide bahwa manusia dapat melindungi dirinya dari suatu jenis penyakit infeksi dengan menyuntikkan ke dalam tubuhnya bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Ini akan memicu kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit yang sebenarnya.

            Untuk memacu kreatifitas berpikir, cara terbaik menurut Colin Rose adalah melakukan teknik ”curah gagasan” (brainstorming). Untuk itu, Alex Osborn mengembangkan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, mendapatkan penjelasan singkat mengenai fakta-fakta. Kedua, munculkan ide-ide ”aneh” yang tidak lazim. Ketiga, setiap orang diberi kesempatan untuk melontarkan apa saja idenya. Keempat, mengembangkan lebih banyak ide itu lebih baik. Kelima, jangan mudah mengkritik sebuah gagasan. Keenam, carilah kombinasi ide-ide. Ketujuh, diskusi untuk melihat kemungkinan-kemungkinan solusi.

            Ide-ide kreatif seringkali muncul pada saat kita mengkombinasikan gagasan-gagasan. Ide tentang mesin faks sebenarnya adalah penggabungan ide tentang fotokopi dan telepon. Mesin cetak Gutenberg menggabungkan proses pencelupan untuk membuat mata uang dan proses penggencetan untuk membuat anggur. Resep makanan yang baru sebenarnya adalah gabungan resep-resep makanan yang sudah ada.

  

Faktor Ilham

             Ilham merupakan kunci pembuka bagi kreatifitas berpikir. Hal itu diselidiki oleh Dr. Mir Aneesuddin, M.Sc., seorang peneliti pada Indian Institute of Chemical  Technology di Heideradab, India. Ia menyimpulkan bahwa 99% temuan ilmiah sepanjang peradaban manusia merupakan temuan yang tidak disengaja. Ketika Newton menemukan teori gravitasi, ide itu muncul sebagai sebuah ilham ketika ia sedang duduk termenung dan ada buah apel jatuh tiba-tiba di depannya. Bethoven, Wagner, Coleridge, dan Robert Louis Stevenson sengaha menggunakan mimpi untuk mendapatkan ilham ide-ide kreatif. Ahli kimia Jerman Freidrich August Kekule menemukan struktur molekul ”benena” ketika ia sedang ”tidur-tidur ayam” di depan perapian. Wordsworth berkata, ”Tidur adalah inkubator ide-ide yang paling dahsyat, induk dari pikiran yang segar.”

            Dengan demikian, berpikir kreatif berkaitan erat dengan imajinasi, fantasi, lamunan, mimpi, dan intuisi. Albert Einstein adalah seorang yang suka melamun. Katanya, ”Ketika aku mengkaji diriku dan metode pemikiranku, aku berkesimpulan bahwa bakatku yang suka berfantasi jauh lebih berarti bagiku daripada bakatku dalam menyerap pengetahuan positif.”

            Ide-ide kreatif justru muncul pada saat kita bersantai dan bukannya sedang berpikir keras. Goethe berjalan-jalan untuk menemukan ide-ide. Rousseau menemukan gagasan-gagasan brilyan ketika sedang pergi dengan kendaraan. Nietsczhe menukan ide-ide gila saat mendengarkan musik. Back menemukan komposisi melodi-melodinya saat bangun pagi. Saat melamun, Benjamin Franklin membayangkan layang-layang yang kemudian membawanya pada penemuan-penemuan ilmiah. Mozart mendapatkan ide-ide kreatif ketika  makan enak dan bepergian dengan kereta kuda. Pemenang Nobel Melvin Calvin menemukan ide tentang photosintesis pada saat bermalas-malasan di mobil sambil menunggu istrinya antre memesan makanan.

            Jadi, untuk mengembangkan pemikiran kreatif, kita harus mengkondisikan jiwa kita sedemikian rupa sehingga terbuka bagi segala ilham. Berfantasi, berkhayal, melamun, tidur, bersantai, bertamasya, dan sebagainya ternyata membuka jiwa kita bagi ilham-ilham yang kreatif.

 

Gelombang Alfa, Pikiran Kreatif, dan Meditasi

             Ternyata, otak manusia memancarkan beberapa jenis gelombang. Itu adalah semacam impuls-impuls listrik lemah yang dapat diukur dengan jelas oleh alat berupa electro-encephalograph machine (EEG). Ada 4 jenis gelombang otak (lihat tabel).

 

Karakteristik Keempat Gelombang Otak

 

Nama

Ciri

Siklus

Fungsi

Alfa

Relaksasi dan meditasi

8-12 siklus

Berkhayal

Beta

Pikiran sadar

13-25 siklus

Berpikir, berbicara, beraktifitas

Delta

Tidur lelap tanpa mimpi

0,5-3 siklus

Istirahat

Teta

Lamunan saat akan tidur

4-7 siklus

Memproses informasi hari itu dan menggali inspirasi

 

             Data tentang gelombang di atas menunjukkan bahwa otak manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir kreatif. Saat bersantai atau bermeditasi, gelombang Alfa membawa kita berkhayal, berfantasi, dan akhirnya menemukan atau mencipta ide-ide kreatif. Pada saat hendak tidur, gelombang Teta mengalir sehingga kita bisa melakukan evaluasi dan menangkap inspirasi-inspirasi baru.

            Menurut penelitian, doa dan meditasi bisa meningkatkan aliran gelombang Alfa dalam otak kita. Dr. A. Kasamatsu dan T. Hirai dari Universitas Tokyo menemukan bahwa pendeta-pendeta Zen yang bermeditasi dengan mata setengah terbuka mampu mengembangkan gelombang Alfa dalam otak mereka. Penelitian electroencephalogram yang dilakukan Universitas Harvard  juga menyimpulkan bahwa meditasi yang digabung dengan teknik ”sugestologi” dapat mengembangkan kemampuan kreatif dalam otak. Teknik ”sugertologi” adalah teknik berpikir dan berkata-kata positif sambil memusatkan pikiran (fokus).

            Karena itu, masyarakat modern yang dituntut untuk berpikir kreatif, berminat pada meditasi dan spiritualisme. Teknik-teknik meditasi Yoga sangat disukai. Demikian juga dengan spiritualisme lainnya, termasuk kegiatan-kegiatan rohani yang bersifat okultisme.

  

IV. PENUTUP

             Manusia adalah mahluk kreatif. Itulah kodratnya yang membedakan dengan mahkluk hidup ciptaan Tuhan lainya (hewan, tumbuhan). Otak yang dikaruniakan Tuhan mempunyai kapasitas bukan hanya untuk berpikir analitis, tetapi untuk berpikir secara kreatif. Persoalannya adalah sejauh mana kita menggali potensi-potensi alamiah tersebut. Berpikir kreatif, sama dengan berpikir analitis, dapat dikembangkan melalui proses belajar. Sayangnya, tak semua orang belajar berpikir kreatif dan tak semua sistem pendidikan melatih cara berpikir kreatif. Karena itu jangan heran jika hanya segelitir orang saja yang tampil menjadi kreator-kreator mumpuni.

  

*) Haryadi Baskoro, S.Sos, MA, M.Hum, Th.D (cand) adalah aktivis Pelangi Institute, penulis dan peneliti bidang kebudayaan.


Make a Free Website with Yola.