Realtime Live Streaming

Smart Programs

Perubahan Adalah Peluang Bisnis

Wirausaha yang sukses umumnya tajam melihat peluang usaha. Pada artikel sebelumnya, penulis sudah membahas 3  cara menciptakan peluang bisnis. Kali ini penulis akan membahas menciptakan peluang bisnis dari suatu perubahan.

Kondisi yang stabil biasanya sangat disukai oleh perusahaan mapan. Mereka telah memiliki produk, jasa, dan operasi yang bagus yang cocok untuk kondisi ini. Model bisnisnya pun sudah terbukti berjalan dengan baik, punya pelanggan yang setia dan tim yang berpengalaman.

Perubahan, baik itu perubahan demografi, ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi, atau peraturan, bisa mengakibatkan pergeseran selera, struktur biaya, model bisnis, tenaga ahli yang dibutuhkan maupun cara menjual. Seringkali perusahaan baru bisa lebih lincah di dalam mengambil kesempatan pada perubahan ini. Karenanya perubahan memberikan kesempatan bagi pendatang  baru untuk bisa bersaing dengan lebih seimbang dengan pemain mapan.

Contoh pendatang baru yang memanfaatkan perubahan ekonomi sebagai peluang adalah pabrik mobil di Jepang. Krisis minyak di tahun 1973 menciptakan kebutuhan mobil hemat bahan bakar di seluruh dunia. Mobil-mobil Amerika yang ketika itu merajai pasar, bertahun-tahun berfokus pada mobil-mobil bertenaga tinggi dan mesin besar. Jepang ada di posisi yang lebih baik untuk  memanfaatkan perubahan ini dan bisa masuk ke pasar global, terutama Amerika Serikat, karena memiliki mesin-mesin yang lebih kecil yang didesain untuk menggunakan bahan bakar dengan lebih efisien. Karena mobil-mobil Jepang sudah ringan, mereka adalah yang pertama yang bisa menggunakan material  yang inovatif, seperti plastik dan lempeng baja tegangan (tarik)  tinggi, untuk mengurangi berat lebih jauh lagi. Sejak itu mobil-mobil Jepang mendominasi dunia.

Amazon.com adalah pendatang baru yang menjadi besar dengan memanfaatkan perubahan di bidang teknologi. Didirikan di tahun 1994, Jeff Bezos memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan  peningkatan jumlah pengguna internet untuk menjual buku secara online. Kini tidak hanya buku yang dijual di sana, melainkan juga CD, Firm, perangkat lunak, peralatan elektronik, video games, mainan anak dll. Lebih jauh lagi, Amazon.com lalu menarik perusahaan lain untuk memasarkan produknya secara online di Amazon.com. Perusahaan seperti Target, Toys R Us,  Old Navy dan masih banyak lagi menjual produknya di sana. Kini Amazon.com adalah salah satu retailer terbesar di Amerika.

Perubahan lain yang bisa menjadi peluang di antaranya adalah perubahan demografi, seperti median umur, rasio laki-laki dan perempuan, jumlah yang bekerja dibanding total penduduk, dan lain-lain. Kini, semakin banyak perempuan yang mempunyai karir yang menyebabkan waktu yang tersedia untuk memasak menjadi lebih singkat. Beberapa perusahaan memanfaatkan perubahan ini dengan menawarkan berbagai masakan instan, yang kini menjadi sahabat para perempuan sibuk.

Artikel ini sudah memberikan contoh perusahaan yang memanfaatkan perubahan ekonomi, teknologi dan demografi sebagai peluang. Bila mereka bisa, tentu kita pun bisa. Mari kita mulai mengamati perubahan yang terjadi disekitar kita dan melihat apakah ada peluang bisnis yang bisa kita manfaatkan di sana.

Selamat menciptakan peluang dari perubahan.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

 Tiga Cara Menciptakan Peluang Bisnis

Dalam diskusi yang di gelar KADIN Juli 2009, sejumlah pelaku industri mengaku tidak siap menjalani FTA ASEAN-China. FTA yang di implementasikan sejak 2005 ini  berpengaruh sangat signifikan terhadap surplus perdangangan Indonesia.  Apalagi dengan akan adanya penurunan atau penghapusan bea masuk menjadi 0% pada tahun 2010.

Jika FTA itu tetap direalisasikan, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Dalam Negeri Benny Soetrisno mengatakan, ada potensi pembengkakan defisit perdagangan lebih dari US$  7.6 Miliar. Melihat ketidakpastian pengusaha itu, kata Benny, pemerintah semestinya mendesak agar realisasi  FTA di 2010 ditunda. Di sisi lain, pemerintah bisa mengamankan kepentingan nasional , dengan memperketat lalu lintas masuk produk melalui standar labelisasi dan sertifikasi BPOM ( Badan Pengawan Obat dan Makanan) serta Standar Nasional Indonesia.

Bersaing melawan produk China memang sulit, apalagi pemerintah China tahu betul bagaimana cara mengamankan kepentingan nasionalnya. Seorang kawan merintis bisnis membuat mesin-mesin sederhana, akan tetapi dalam perhitungannya, ongkos membuat mesin-mesin tersebut ternyata sudah sama dengan harga jual produk  buatan China. Jadi dimana peluang kita?

Berdasarkan suatu studi yang saya lupa sumbernya dari mana, hanya 3-4 % wirausaha saja yang produknya benar-benar baru dan inovatif, selebihnya, yaitu 96 % adalah meniru atau memodifikasi dari produk yang sudah ada.

Ada tiga jenis modifikasi yang saya ketahui, yaitu :

●         Peningkatan dari produk yang sudak ada sekarang, misalnya perbaikan fitur. Beberapa membuat produk yang sama tetapi lebih murah, lebih baik, lebih cepat atau lebih mudah digunakan. Beberapa contoh produk dengan pendekatan peningkatan adalah jam mekanik yang ditingkatkan menjadi jam Quartz, atau modem konvensional yang ditingkatkan menjadi modem ADSL, yang bisa digunakan untuk data dan suara pada saat yang sama dan bisa jauh lebih cepat dibanding modem konvensional.

Ketika memberikan kuliah, saya minta salah satu mahasiswa memberikan contoh peluang dengan  pendekatan peningkatan. “Alat berat untuk mengeraskan jalan berukuran lebih kecil”,  jawabnya. Saya jadi teringat sebulan yang lalu, ketika QB Architects melakukan pemadatan jalan di  properti yang sedang kami kembangkan, kami harus mengganti pagar bangunan di sebelahnya, karena tersenggol alat berat yang rupanya berukuran terlalu besar untuk lahan yang sedang kami kembangkan. Jadi saya katakan pada mahasiswa tersebut bahwa ide dia bagus juga.

●         Penambahan fitur. Contoh pendekatan penambahan fitur adalah  apa yang terjadi di telepon genggam.  Dulu telepon genggam hanya bisa untuk teelpon dan SMS saja. Kini kita bisa menikmati telepon genggam yang  dilengkapi dengan kamera, radio FM dan MP3 player. Tambahan fitur ini rupanya mendapat sambutan yang baik di pasar. Contoh lain adalah pisau lipat Swiss Army yang melengkapi pisau lipat biasa dengan berbagai alat praktis seperti pembuka botol, obeng, korek kuping, gunting, dan lain-lainl. Pisau lipat Swiss Army ini mencapai sukses luar biasa .

Sebagai salah satu latihan melahirkan ide, saya meminta mereka yang hadir dalam kuliah saya untuk dalam waktu 1 menit menuliskan sebanyak mungkin ide untuk menambahkan fungsi tambahan pada sebuah pena. Salah seorang mahasiswi bisa menuliskan 13 ide fungsi tambahan dalam waktu 1 menit. Ide yang menarik di antaranya adalah pena ber -TipEx, pena beralat garuk, pena sekaligus alat rajut dan masih banyak ide lagi.

●         Spesialisasi, yaitu  produk yang ada difokuskan pada target market tertentu. Contohnya rumah sakit khusus   wanita dan anak, atau jasa pencarian eksekutif khusus eksekutif puncak , CEO, CFO, COO.

Berpartner dengan anak muda, saya membuat portal telepon genggam untuk remaja (QB Youth) dimana berbagai produk kreatif digital bisa diperjualbelikan. Suami saya melalui PinPoint Publication-nya  telah membuat 18  majalah untuk segmen market yang sangat spesifik, seperti majalah wanita muslim (Noor), majalah bagi kalangan atas (Indonesian Tattler), majalah komputer PC Media, dan masih banyak lagi.

Kita bisa memilih salah satu dari tiga pilihan cara  di atas didalam menciptakan peluang bagi bisnis kita, termasuk bila ingin menyaingi produk China. Dari pada pusing  membuat produk yang lebih murah dari produk China, cobalah membuat produk yang berbeda, bisa lebih canggih, atau fungsinya lebih lengkap atau  lebih fokus memenuhi kebutuhan  suatu segmen pasar tertentu dimana kita punya akses yang lebih baik.

Seorang entrepreneur  harus bisa menciptakan suasana dimana orang bersemangat untuk menghasilkan ide-ide. Setelah itu, tantangannya adalah menyaring ide-ide itu untuk kemudian memilih peluang terbaik. Ada lima pertanyaan yang perlu kita jawab untuk menentukan apakah ide bisnis kita punya peluang sukses yang cukup tinggi. Kelima pertanyaan itu adalah:

1.      Masalah pelanggan apa yang kita pecahkan dengan produk kita ini? Apakah cukup penting sehingga akan membuat pelanggan membeli produk kita?

2.      Bagaimana kita akan menjalankan bisnis kita ini? Bagaimana model bisnisnya (produk, distribusi, lokasi, teknologi, layanan, brand)

3.      Berapa besar pasarnya? Berapa besar yang bersedia membeli dari kita? Siapa yang akan menjadi pelanggan pertama? Siapa yang akan menjadi pelanggan ke 100?

4.      Seberapa mudah orang lain meniru bisnis kita? Dimana keunikan kita ? Apa yang kita tawarkan yang orang lain tidak bisa?

5.      Bagaimana kita bisa memenangkan persaingan? Lokasi, brand, HaKI, layanan prima, cita rasa, desain?

Ada banyak peluang bisnis yang bisa kita gali dan kita garap asal kita siap untuk bekerja keras dan punya komitmen dan keteguhan yang tinggi untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk membuatnya berhasil.

Selamat menciptakan peluang bisnis dan meraih sukses.

Salam hangat penuh semangat.

Betti Alisjahbana

Sumber Pembiayaan dalam Memulai Bisnis

Setelah Anda selesai membuat rencana bisnis dan telah mendapat masukan dari entrepreneur yang lebih berpengalaman, kini Anda siap meneruskan langkah Anda memulai bisnis. Dari pro forma laporan keuangan seperti saya ilustrasikan pada artikel sebelumnya, Anda bisa melihat jumlah modal yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis Anda. Bergantung pada cakupan bisnis dan situasi tabungan, Anda mungkin mampu membiayai bisnis Anda dari uang sendiri. Bila tidak, tentunya Anda perlu mencarinya dari pihak lain.

Secara umum ada dua categori modal untuk memulai bisnis :
  • Melalui pinjaman yang harus dikembalikan berikut bunganya pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Melalui penyertaan saham dimana uang nya tidak perlu dikembalikan, tapi penanam modal mendapatkan porsi saham perusahaan Anda dan berhak mendapatkan porsi keuntungan (dividen).


Berikut ini adalah beberapa alternatif sumber pendanaan melalui pinjaman :

Teman dan Kerabat
Bila Anda mencari modal dalam jumlah tidak terlalu besar, kemungkinan Anda bisa pinjam teman atau kerabat.

Leasing
Membeli perlengkapan kantor dengan cara leasing mengurangi beban pembiayaan Anda diawal memulai usaha, sehingga secara tidak langsung merupakan jenis sumber pembiayaan juga. Perlengkapan kantor yang bisa dibeli secara leasing biasanya : Komputer, Mesin Fax, Mesin Foto Copy, Mobil dll.

Pinjaman Bank
Untuk kebutuhan dana yang lebih besar Anda bisa meminjam ke Bank. Bila Anda mempunyai aset yang bagus sebagai jaminannya, serta proposal penggunaan yang yang baik, biasanya Anda bisa mendapatkan pinjaman tersebut.

Pinjaman Dengan Jaminan Pemerintah
Belum lama ini, sebagai upaya mendukung tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia, Pemerintah meluncurkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pinjaman ini dijamin oleh pemerintah melalui asuransi Askrindo dan Jamkrundo, oleh karenanya debitor UMKM tidak perlu lagi memberikan jaminan untuk memperoleh KUR. Namun demikian ada sebagian Bank yang masih meminta jaminan. Saat ini KUR disalurkan melalui bank yang ditunjuk yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, PT BNI Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero), dan Bank Syariah Mandiri. Jumlah masing-masing pinjaman KUR bisa sampai Rp. 500 Juta. Sementara untuk Usaha Mikro, maksimum pinjamannya adalah Rp. 5 juta.

Pola Bagi Hasil
Adalah jenis pembiayaan dimana terlebih dahulu disepakati suatu prosentasi keuntungan setiap bulan, atau setiap periode tertentu, akan diberikan oleh Perusahaan kepada penyedia modal. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.

Obligasi Konversi
Dengan Obligasi Konversi, Perusahaan Anda menerbitkan surat Obligasi kepada Modal Ventura dengan perjanjian akan dapat dikonversikan/ditukar menjadi saham pada waktu yang akan ditetapkan. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.


Sumber Pembiayaan Modal Melalui Penyertaan Saham diantaranya adalah :

Mitra Usaha
Mempunyai mitra usaha yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis baru. Mitra ini bisa melengkapi ide, ketrampilan dan pengalaman Anda, sekaligus juga bisa menjadi sumber pendanaan awal. Pembagian kepemilikan saham penting dibicarakan di depan, untuk menghindari masalah di kemudian hari. Pada umumnya pembagian kepemilikan saham ini ditentukan oleh besarnya kontribusi masing-masing pihak didalam menentukan keberhasilan usaha tersebut. Kontribusi ini bisa dalam bentuk modal, ide, keahlian dll.

Angel Investor
Angel investor adalah sumber pendanaan yang sangat baik pada awal berdirinya perusahaan. Ketika Bank melihat bisnis Anda terlalu beresiko sementara Modal Ventura merasa potensi keuntungan Perusahaan Anda tidak cukup besar, maka Angel investor menjadi jawabannya. Angel Investor biasanya bersedia berinvestasi dalam bentuk penyertaan saham untuk jangka yang lebih panjang misalnya lima tahun atau lebih. Selain menanamkan modal, Angel Investor ini juga memberikan bimbingan intensif bagi pengusaha pemula didalam menjalankan bisnis. Dari segi jumlah pendanaan Angel Investor biasanya lebih kecil jumlahnya dibanding Moval Ventura. Suntikan Dana Angel Investor ini biasanya berkisar antara Rp. 200 juta sampai Rp. 2 Miliar.

Modal Ventura
Modal Ventura umumnya mempunyai kriteria yang lebih ketat dalam penyertaan modalnya. Umumnya mereka berspesialisasi pada suatu jenis industri tertentu yang pertumbuhannya sangat tinggi karena pada umumnya mereka menginginkan investasinya bisa kembali dalam waktu tiga sampai lima tahun. Umumnya mereka tidak ingin berinvestasi pada bisnis yang masih sangat baru. Jumlah investasinya biasanya masing-masing diatas Rp. 5 Miliar. Modal Ventura seringkali ingin mengawasi penggunaan modal dengan sangat ketat dan mengambil posisi aktif di dalam perusahaan misalnya duduk dalam jajaran direksi atau komisaris.

Pembiayaan bagi perusahaan baru memang bagaikan susu ibu bagi bayi yang baru lahir. Akses kepada pembiayaan menentukan apakah perusahaan bisa berhasil atau mati dalam usia dini. Oleh karenanya masalah pembiayaan ini perlu di rencanakan sejak awal, demikian juga kepandaian untuk mengelolanya agar tidak digunakan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan hal yang prinsip yang dibutuhkan perusahaan pada awal berdirinya. Memperkerjakan terlalu banyak pegawai terlalu awal, mengeluarkan uang terlalu banyak untuk kantor, mebel dan perlengkapannya, promosi biaya tinggi yang tidak memberikan hasil memadai adalah beberapa contoh kesalahan penggunaan modal awal yang menyebabkan perusahaan kehabisan modal sebelum menghasilkan alur tunai (cash flow) positif.

Semoga Anda berhasil menggalang dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha Anda dan mengelolanya dengan baik sehingga perusahaan Anda berhasil tumbuh dengan sehat.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

Memuaskan Pelanggan

Belum lama ini berita di berbagai media diramaikan oleh cerita tentang  Prita Mulyasari versus Rumah Sakit Omni International. Prita yang tidak puas dengan cara diagnosa dan pengobatan yang dialaminya di Rumah Sakit Omni International, menuliskan ketidakpuasannya tersebut dalam sebuah email yang di kirim kepada 10 orang kawan-kawannya. Email  berjudul “Penipuan Omni International Hospital Alam Sutera Tanggerang” ini rupanya beredar luas dan menuai tuntutan perdata dan pidana atas pencemaran nama baik dari pihak Rumah Sakit Omni International kepada Prita. Prita pun harus mendekam di rumah tahanan selama 3 minggu, sebelum kemudian mendapat penangguhan penahanan dan menjadi tahanan kota.

Kasus ini bisa di bahas dari berbagai sudut pandang, mulai dari Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasat 27 ayat 3 yang sangat lebar interpertasinya, jaksa yang diindikasi mendapat pesanan sampai dengan kebebasan berekpresi di dunia maya yang terasa terancam.

Kali ini saya hendak membahasnya dari sudut yang lain, yaitu sudut pandang memuaskan pelanggan. Saga ini sebetulnya asal muasalnya adalah pelanggan yang tidak puas dengan layanan rumah sakit. Bila saja Rumah Sakit Omni International menangani ketidak puasan pleanggannya dengan baik, tentunya rentetan peristiwa yang ujung-ujungnya merugikan citra Omni International secara masif ini tidak perlu terjadi.

Kemampuan Melayani Pelanggan Salah Satu Kunci Sukses Wirausaha


Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan, mempertahankan pelanggan sangat penting bagi keberhasilan usaha. Bila kita tidak memberikan alasan yang kuat bagi pelanggan  untuk tetap setia, pesaing akan memberikan alasan pada mereka untuk meninggalkan kita.  Memuaskan dan mempertahankan pelanggan akan memicu keuntungan bisnis. Perusahaan yang memberikan kualitas layanan  yang secara konsisten baik memberikan keuntungan dua kali lebih besar.

Jauh lebih murah menjaga hubungan dengan  pelanggan yang ada dan menjual kepada mereka, dibandingkan dengan menjual kepada  pelanggan baru. Berbagai survei yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa mempertahankan pelanggan, 5 sampai 7 kali lebih murah dibandingkan dengan menarik pelanggan baru. Karenanya menjaga keluasan pelanggan sangat penting.

Penyebab utama perusahaan kehilangan pelanggan adalah ketika petugas kurang menunjukan perhatian dan kepedulian pada pelanggan.

Dalam sebuah survei, alasan ini menduduki peringkat pertama dengan 68%. Sementara tidak puas dengan produk ada dalam posisi ke dua dengan 14 %.



Komponen Kepuasan Pelanggan

Ada tiga komponen utama yang sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Komponen pertama adalah orang atau layanan personal.  Pengetahuan dan ketrampilan orang-orang yang kita pilih, kemampuan mereka untuk mengerti kebutuhan pelanggan dan melayani pelanggan dengan penuh perhatian, dan fokus yang tinggi pada pelanggan sangatlah penting.

Komponen penting yang kedua  adalah kualitas produk yang kita jual, yang meliputi fungsi, desain dan kesesuaian dengan target pasar yang kita tuju. Harga pun menentukan kepuasan pelanggan. Kita harus meyakinkan, harga yang kita patok sesuai dengan persepsi pelanggan tentang nilai yang dia dapatkan dari jasa dan produk kita berikan.

Komponen penting yang ketiga adalah proses dan sistem pendukung yang memungkinkan kita memberikan layanan yang prima secara konsisten dan berkesinambungan. Termasuk di dalamnya sistem administrasi pendukung yang efisien dan efektif, informasi pelanggan yang terjaga  kekiniannya, sistem pemantauan kepuasan pelanggan yang baik, serta sistem penanganan komplain yang baik.

Mengubah Komplain Menjadi Peluang

Banyak perusahaan tidak siap menangani komplain,  dan malah menyerang pelanggan karena melayangkan komplain. Tindakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Omni International adalah salah satunya. Perusahaan yang baik, selain meyakinkan layanannya baik, juga menyediakan jalur bagi pelanggannya untuk menyampaikan masukan termasuk komplain. Masukan dan komplain  harus tanggapi dengan baik, sehingga pelanggan tidak perlu mencari perhatian dengan  menggunakan jalur umum seperti surat pembaca di media, atau forum milis untuk menyampaikan keluhannya.

Langkah-langkah penanganan masukan ini urutannya sebaiknya adalah :
  • Permintaan maaf bila  pelanggan mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan. Meskipun perusahaan kita belum tentu bersalah, permintaan maaf ini lebih ditujukan untuk menunjukkan bahwa kita berempati pada pengalaman yang dirasakan oleh pelanggan.
  • Pahami akar masalahnya. Sering kali apa yang disampaikan pelanggan adalah suatu akibat dari suatu rangkaian proses. Kita perlu memahami akar masalahnya agar kita bisa memberikan pemecahan yang tepat.
  • Ambil tindakan yang diperlukan agar masalah yang dihadapi pelanggan dapat segera terpecahkan. Biasanya tindakan yang di ambil terdiri dari dua bagian, tindakan jangka pendek agar permasalahan pelanggan bisa segera teratasi, dan tindakan jangka panjang agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
  • Setelah tindakan diambil, dapatkan konfirmasi dari pelanggan bahwa tindakan yang kita ambil telah memuaskan pelanggan. Jangan sampai terjadi, kita merasa sudah memecahkan permasalahan, namun pelanggan merasa masalahnya belum selesai, sehingga mereka membawa komplain ini ke jalur lain.
  • Berikan penghargaan pada pelanggan karena mereka telah memberikan masukan.  Kenang-kenangan kecil yang menyampaikan pesan bahwa kita menghargai masukan mereka akan memberikan kesan yang positif bahwa kita adalah perusahaan yang tahu pentingnya kepuasan pelanggan dan memberikan fokus yang tinggi pada pelanggan.

Pengalaman menunjukkan, bila kita menangani komplain dengan baik, bukan saja kita bisa berhasil mempertahankan pelanggan, malah kita bisa mengubah komplain itu menjadi peluang bisnis baru.

Jadi, tunggu apa lagi, mari kita buat perusahaan kita yang terbaik dalam memuaskan pelanggan.

Salam hangat penuh semangat!
Betti Alisjahbana

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menjadi Entrepreneur?

Di acara QB Entrepreneurship Series berjudul “Business Plan & Funding” yang baru lalu, salah satu pertanyaan yang diajukan adalah, ”Kapan waktu yang tepat untuk menjadi entrepreneur?”Menjadi entrepreneur bisa di segala usia. Teman saya ada yang memulainya sejak kuliah. Yang lain memulainya segera setelah lulus. Sebagian memulainya setelah sekitar 10 tahun jadi pegawai.

Saya pribadi memulai nya setelah 24 tahun bekerja. Pak Teddy Rachmat (kebetulan saya baru saja bertemu beliau), menjadi entrepreneur setelah lebih dari 30 tahun menjadi profesional. Colonel Sanders memulai bisnis Kentucky Fried Chickens pada usia 65 tahun.

Menjadi entrepreneur bisa dimulai pada usia berapa pun. Keputusan untuk menjadi atau tidak menjadi entrepreneur sangat personal sifatnya. Demikian pula tentang waktu yang tepat untuk beralih jalur, dari pegawai menjadi entrepreneur. Keputusan ini perlu didiskusikan dengan keluarga dan sahabat. Keputusan ini akan sangat tergantung pada selera kita akan risiko. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, juga tidak ada waktu yang benar atau salah. Dasar-dasar pengambilan keputusan itu harus datang dari diri sendiri.

Yang sangat penting adalah, ketika memutuskan untuk beralih jalur, kita siap menghadapi tantangan-tantangan yang akan menghadang.  Menjadi pegawai, kita punya penghasilan tetap, ada jaminan kesehatan  dan berbagai fasilitas lainnya. Ketika kita memutuskan untuk menjadi entrepreneur, fasilitas ini langsung hilang. Menjadi entrepreneur memang penuh risiko. Sejalan dengan risiko yang tinggi, bila berhasil, manfaat yang diperoleh pun jauh lebih besar.

Karenanya, penting kita membangun pondasi yang kuat di atas mana kita akan membangun bisnis kita. Itu artinya kita perlu membereskan hidup kita terlebih dahulu. Biasakan untuk menyisihkan sebagian penghasilan  sebagai  pegawai, untuk diinvestasikan. Kombinasi antara investasi properti, reksadana, dan deposito bisa menjadi pilihan. Aset ini akan sangat berguna ketika kita beralih jalur.

Selain membangun aset materi, bangun pula aset yang lain : pengalaman kerja, jejaring dan mulai memikirkan ide-ide bisnis, dan segmen pasar yang akan dituju nantinya. Timbalah ilmu dari para entrepreneur yang sudah lebih dulu terjun. Pelajari sisi sukses dan gagalnya. Tuangkan ide bisnis dalam suatu business plan sederhana. Buatlah satu business plan untuk tiap ide bisnis utama. Lakukan sedikit riset tentang pasar yang akan dituju, buat proyeksi penjualan dan gambaran laba ruginya agar kita punya bayangan ide yang mana yang lebih menjanjikan.

Beberapa kawan langsung menjadi entrepreneur begitu lulus, bahkan sambil kuliah. Memulai bisnis sendiri dalam skala kecil dan ketika belum punya tanggungan, punya keuntungan tersendiri. Suatu bisnis biasanya mengalami beberapa kegagalan sebelum berhasil. Dari setiap kegagalan kita akan belajar banyak. Memulainya lebih awal memberikan kesempatan belajar secara lebih dini. Mengambil analogi tulang muda yang lebih mudah pulih ketika patah atau retak, gagal pada usia muda biasanya lebih mudah untuk bangun lagi.

Jalur yang mana yang paling tepat untuk kita?Jawabannya ada pada diri kita masing-masing, termasuk bila ternyata menjadi entrepreneur bukan merupakan pilihan.

Salam hangat penuh semangat.
Memilih Pasangan Bisnis

Beberapa teman menanyakan mengapa banyak perusahaan, sebelum sukses, hubungan dengan pasangan bisnisnya baik, namun ketika perusahaannya sudah sukses, sering terjadi pecah kongsi. Calon entrepreneur yang lain menanyakan, bagaimana cara mendapatkan pasangan bisnis yang tepat.

Menemukan orang kedua untuk membantu membangun ide bisnis kita menjadi bisnis yang berhasil memang bukan perkara mudah. Mitra bisnis yang baik mempunyai kesamaan visi dan antusiasme, dan mempunyai ketrampilan yang tidak kita miliki, sehingga bisa saling melengkapi. Mitra bisnis yang baik mengerti dan memenuhi tanggung jawab keuangan dan tanggung jawab legalnya sebagai mitra. Dan yang paling penting, mitra bisnis adalah orang yang cocok dengan kita.

Bagaimana Menemukannya ?

Mitra bisnis bukan seseorang yang dapat ditemukan dalam sekejap. Biasanya ia adalah teman yang sudah kita kenal sebelumnya, yang sudah saling percaya. Biasanya ia sudah bekerja untuk kita sebelumnya atau sudah bekerja sama sebelumnya.

Mempunyai mitra bisnis sangat menolong dalam banyak hal. Mitra dapat membantu pembiayaan, koneksi atau menjalankan peran dimana kita kurang berpengalaman. Pasangan bisnis bisa membuat pekerjaan bisa selesai dalam waktu yang lebih cepat dan memberikan suntikan motivasi yang kita butuhkan di saat-saat sulit.

Untuk menemukan pasangan usaha, kita harus mulai membangun jejaring. Bergabung di organisasi seperti Kadin atau asosiasi-asosiasi bisa sangat membantu. Bersuka rela lah menjadi panitia di sana. Bila masih mahasiswa, bergabunglah dalam perkumpulan-perkumpulan bisnis, atau bimbingan bisnis. Bicarakan ide bisnis kita ketika ada kesempatan.

Bagaimana Memulainya?

Seperti perkawinan, bermitra bisnis adalah suatu komitmen jangka panjang. Dan seperti juga perkawinan, suatu kemitraan ada juga yang berakhir dengan perceraian. Untuk mencegahnya, sebelum memulai suatu kemitraan, sebaiknya kenali calon pasangan bisnis ini. Cobalah melakukan kerja sama jangka pendek dulu, seperti mengerjakan suatu proyek komersial bersama. Dari situ bisa dilihat apakah kerja sama yang lebih mengikat seperti membuat perusahaan bersama merupakan sesuatu yang bisa dilakukan.

Selama kerja sama jangka pendek ini, perhatikan tindak tanduk calon mitra ini, dengarkan cerita-ceritanya, cari tahu apakah pernah ada kasus tuntutan atau masalah keuangan yang relevan. Perhatikan juga apakah ada kecocokan diantara kedua pihak.

Sebelum masuk ke dalam suatu kemitraan, lakukan beberapa "due diligence". Kita seringkali merasa tidak enak untuk melakukannya, akan tetapi, meskipun kita sangat cocok, kita perlu tahu lebih dalam. Hubungi pihak-pihak yang pernah bekerja sama dengan calon mitra ini.

Tentukan Tugas dan Bagian Masing-masing di Awal

Hal tersulit untuk di bicarakan adalah tentang porsi saham masing-masing pihak. Tetapi, diskusi seperti ini harus dilakukan di depan. Memang sering sulit menegosiasikan hal seperti ini dengan teman sendiri. Karena sulit tadi, seringkali diputuskan bahwa pembagian saham nya sama rata saja. Pada kenyataannya, biasanya kontribusi masing-masing pihak tidak sama. Bila hal-hal seperti ini tidak dibicarakan secara terbuka dengan baik di awal, bila salah satu pihak merasa bahwa pihak yang lain tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan bagiannya, pertemananan yang selama ini sudah terbangun bisa hancur.

Untuk menghindarinya, betapa pun sulitnya, kita harus membicarakan besarnya bagian masing-masing sebelum kemitraan di buat. Besarnya bagian itu, sebaiknya didasari oleh :

  • Pekerjaan yang sudah diselesaikankan sebelumnya (yang berkaitan dengan kerja sama ini).

  • Investasi modal dalam perusahaan.

  • Siapa yang akan menjalankan perusahaan.

  • Pengalaman dan jejaring yang relevan dengan perusahaan ini.

Membangun Hubungan Baik

Dalam bisnis dan dalam hidup, apa yang kita tahu, siapa yang kita kenal dan seberapa dalam kita kenal mereka, sangat menentukan peluang-peluang yang kita dapatkan dan kemampuan kita mewujudkan cita-cita kita. Karenanya, kita harus secara khusus membangun hubungan baik dengan banyak orang. Setiap orang yang kita temui, bisa jadi suatu saat akan menjadi mitra bisnis atau klien terbesar kita. Setiap orang yang kita temui, mengenal ratusan orang yang bisa direferensikan pada kita, bila saja kita mau meluangkan waktu untuk membangun hubungan baik.

Selamat membangun hubungan baik dan selamat mencari pasangan ideal bisnis Anda.

Salam hangat penuh semangat.

Betti Alisjahbana.

Agar Tetap Tegar di tengah Krisis

Seorang teman menyampaikan bahwa banyak pebisnis muda sudah mulai patah semangat menghadapi situasi ekonomi yang serba sulit saat ini. Para entrepreneur mungkin saat ini menghabiskan energinya untuk membuat perusahaannya tetap berjalan. Jangan lupa untuk membuat diri kita tetap tegar juga.

Dibawah ini adalah beberapa tips agar kita sebagai entrepreneur tetap tegar menghadapi krisis.

Bangun jejaring. Jejaring bagus untuk bisnis dan bagus pula secara psikologis. Mereka bisa memberikan nasihat yang bagus dan juga menjadi pendengar yang simpatik. Dukungan seperti ini akan menguntungkan keduanya.

Jangan melihat krisis sebagai masalah yang tidak bisa diatasi. Meskipun bisnis kita perlu dirampingkan atau kita perlu berganti segmen pasar untuk merespon situasi ekonomi yang sulit ini, tetaplah berpegang pada visi kita. Percayalah bahwa kemunduran ini hanya sementara.

Bergeraklah ke arah tujuan kita. Pebisnis umumnya sangat berorientasi pada tujuan, tetapi kadang-kadang pasar yang stagnan membuat mereka mati langkah. Buatlah tujuan yang realistik dan lakukan  sesuatu langkah maju secara teratur, meskipun langkah maju itu kelihatannya sangat kecil, tetapi langkah-langkah itu  akan mendekatkan kita pada tujuan kita.

Ambil keputusan dan jalankan. Situasi yang sulit seringkali membuat orang menghindari masalah dan tekanan yang ditimbulkannya, sambil berharap masalah itu akan hilang sendiri dengan berjalannya waktu. Memecahkan masalah adalah sesuatu kegiatan aktif yang akan berlangsung terus. Membiasakan diri untuk menghadapi masalah dan memecahkannya  akan meningkatkan ketegaran kita. Jangan biarkan masalah yang tadinya kecil menjadi  besar hanya karena kita menghindar.

Kembangkan gambaran yang positif tentang diri kita dan bisnis kita. Kita mungkin berpikir bahwa bisnis yang baru atau bisnis UKM terkena dampak besar pada situasi ekonomi yang sulit saat ini. Sebetulnya  kita justru bisa  lebih lincah, gesit dan fleksibel untuk bisa jeli melihat peluang baru dan meresponnya. Sesuatu yang lebih sulit dilakukan pada perusahaan besar.

Perhatikan diri kita juga. Pebisnis biasanya menghabiskan banyak sekali waktu  untuk merawat perusahaan dan pegawainya. Mereka seringkali lupa untuk memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri. Jangan lupa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kita sukai dan bisa membuat kita santai. Berolahraga lah secara teratur. Kondisi yang prima akan sangat membantu menghadapi situasi-situasi yang membutuhkan ketegaran.

Setiap entrepreneur bisa punya banyak cara untuk membangun ketegaran bagi dirinya dan bagi perusahaan yang di bangunnya. Kuncinya adalah menemukan cara yang paling efektif.  Jangan putus harapan. Pandangan yang optimis akan membantu kita berpikir jernih dan memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan demi tantangan.

Bila rencana bisnis kita memang bagus, kita pasti bisa melalui krisis ini dan kembali tumbuh sehat.

Salam hangat penuh semangat
Meraih Sukses di Dunia Online

“Bisnis merupakan sebuah proses, kita harus memiliki passion dan benar-benar fokus menekuni bidang tersebut dengan benar,” Iim Fahima Jachja, Founder, Director, online Strategist Virus Communication

QB Headlines.com – Hampir seluruh perjalanan karirnya berada di jalur komunikasi dan advertising. Iim Fahima Jachja memulai karirnya pada tahun 1999 sebagai Junior copywriter di Metro Publicist Advertising. Setahun berselang ia pindah ke McCann Erickson WorldWide. Kemudian di tahun 2002, Ia pindah ke Matari Advertising sebagai Senior copywriter dan langsung dipercaya mengelola klien-klien besar, seperti Garuda Indonesia, Telkom Indonesia dan Wings Group. Saat ini, Iim adalah director Virtual Consuting, sebuah perusahaan konsultan online marketing yang dipimpin Nukman Luthfie (pakar online marketing). Ia pun adalah founder, director dan online strategist Virus Communications. Di tahun 2008, Iim menjadi salah satu finalis International Young Creative Entrepreneur of The Year (IYCE) Award yang diselanggarakan British Council serta masuk dalam jajaran 25 Asia's Best Young Entrepreneur 2009 versi majalah BusinessWeek.

Beralih dari Profesional ke Entrepreneur
    Pada tahun 2005, di usia yang terbilang cukup muda, baru 27 tahun, Iim bersama suaminya Adhitya Sofyan, meninggalkan pekerjaan mereka yang saat itu sudah terbilang mapan, untuk membuka lembaran baru sebagai entrepreneur. Dengan mantap mereka mendirikan Virus Communications, sebuah perusahaan jasa konsultasi marketing dan komunikasi online di bawah bendera PT Virtual Media Nusantara. Kenapa online? Karena layanan internet semakin digandrungi oleh masyarakat Indonesia dan peminatnya semakin bertambah dari hari ke hari. Bahkan menurut riset dari perusahaan search engine ternama Google, pengguna jaringan internet di Indonesia mencapai sekitar 30 juta, angka tertinggi di Asia Tenggara. Iim pun jeli melihat peluang. Ia melihat kecenderungan perubahan perilaku konsumen dalam pola konsumsi media komunikasi. Konsumen cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya pada internet, dibanding media televisi, radio, atau pun media cetak. Dan menurutnya, saat itu belum banyak pebisnis yang memiliki minat yang sama dengannya. Karena itu dengan sedikitnya kompetitor, Ia percaya bisnis ini dapat menjadi bisnis yang menjanjikan di masa depan.

   Keputusan berwirausaha diambil tidak hanya bermodal kenekatan, melainkan dengan pertimbangan yang matang. Semua resiko telah ia perhitungkan, termasuk dalam hal finance. Iim bahkan sudah bersiap-siap andai Ia tidak gajian selama setahun. Memulai suatu usaha dari nol memang bukan hal mudah. Iim harus belajar lagi berbagai hal, seperti mencari dan mengurus klien, membangun kemitraan, mengurus keuangan, memasarkan perusahaan, mengelola dan menggaji karyawan, dan sebagainya. Bahkan untuk mendapatkan portfolio, Ia sempat berencana untuk menawarkan ide dan eksekusi gratis (walau hal ini akhirnya  tidak terjadi). Ia juga rutin melakukan presentasi door to door ke sejumlah relasi bisnisnya. Usahanya membuahkan hasil, baru sebulan berjalan ia sudah mendapatkan klien penting. Dan hanya dalam waktu sekitar setahun, beberapa klien telah mempercayakan strateginya kepada Virus, diantaranya Telkom (Flexi Home dan Speedy), Toyota, Unilever (Close Up), Lippo dan Blitz Megaplex.

    Menurut Iim, tantangan pemasaran via online lebih besar dengan pemasaran cara konvensional. Ia membandingkan sebuah iklan televisi yang besarnya memenuhi satu layar, dengan satu layar situs internet yang bisa dipenuhi berbagai macam iklan online. Diperlukan strategi khusus agar iklannya menang bersaing dengan iklan-iklan lain dan dilirik konsumen. Jika tidak paham benar ilmunya, iklan malah akan menjadi tidak efektif. Karena itu seorang konsultan iklan online yang baik, tidak hanya harus mengerti ilmu komunikasi marketing secara umum, tapi juga harus menguasai berbagai hal, mulai dari konsep komunikasi online marketing, perilaku konsumen online, sampai ilmu teknologi informasi, plus kreativitas yang tinggi. Tantangan lainnya adalah dinamika virtual yang sangat dinamis. Dibutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi untuk mengikutinya dan Iim tahu benar akan hal itu. Karena itulah Ia membiasakan diri dan selalu meluangkan waktu satu jam sehari untuk meng-update pengetahuannya di bidang ini.

Virus Communications
    Yang membedakan cara bisnis Iim dengan advertising konvensional adalah medium (perantara) komunikasi. Iim dan suaminya memilih online advertising sebagai line bisnis mereka karena mereka memiliki background yang solid di media iklan konvensional, seperti TV, print ad dan radio. Hanya saja sekarang mereka fokus pada digital advertising di dunia online (internet). Menurut Iim, online merupakan media yang tepat, tidak hanya untuk menebar awareness, tetapi juga bisa untuk membangun engagement dengan konsumen, menarik direct sales, bahkan membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen, jika dimanfaatkan secara strategis.  

    Virus Communications adalah konsultan marketing dan komunikasi online yang memiliki kompetensi di bidang marketing communication, pemahaman online media dan online user behavior serta penguasaaan teknologi informasi. Jasa yang diberikan Virus Communications kepada pelanggannya mencakup bebarapa hal, mulai dari creative online communication, yakni membantu menemukan strategi dan bentuk kreatif mana yang cocok dari bentuk-bentuk media online yang ada, seperti kreatif website, kreatif banner, email atau blog. Tidak hanya membuat strategi dan mengeksekusi, Virus juga memantau dan mengelola online campaign, memastikan komunikasi online mendapat respon yang baik dari target audiens, kunjungan ke situs meningkat dan mudah diakses. Melakukan content updating, site analysis yang berupa insight konsumen dan customer support. Selain itu, melakukan proses seeding ke audiens yang tepat, online media planning yang tepat sasaran dan cost effective, supervisi efektivitas tiap media agar memberi hasil yang maksimal, serta melakukan SEO (search engine optimizations).

Mengembangkan Diri dan Beramal 
     Lulusan Program Studi Manajemen Penyiaran (Broadcasting), Akademi Media Radio dan Televisi, Jakarta. Ini, berwirausaha agar bisa lebih mengembangkan diri sendiri dan membuka peluang untuk orang lain. Menurutnya, kelebihan menjadi seorang wirausahawan adalah dapat beramal lebih banyak. “Pahalanya banyak dan tidak ada kekurangannya,” tutur Iim. Meskipun keluarganya memiliki background bisnis, namun menurut Iim hal tersebut bukanlah yang utama. “Yang utama adalah passion,” jelasnya. Iim menuturkan bahwa tidak ada batasan umur dan pengalaman untuk seorang berwirausaha. Seseorang dapat memulainya kapan saja Ia merasa siap. “Kita harus melihat ke diri kita sendiri, apakah kita sudah siap untuk itu. Yang paling penting, mental harus siap,” jelasnya. Iim melihat pengalaman-pengalaman yang dialaminya serta kejadian-kejadian yang terjadi dalam berbisnis, merupakan suatu proses. “Bisnis itu adalah sebuah proses. Kita harus betul-betul fokus di satu bidang dan menekuni bidang itu dengan benar, serta kita harus punya passion disana. Kejadian dan pengalaman dalam berbisnis pun merupakan sebuah proses. Dan saya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang sulit,” tuturnya. Saran Iim untuk pangusaha-pengusaha muda yang ingin sukses, hanya satu, Fokus ! (Yudhi Yogaswara)

Kreatif Mengolah Bahan Lokal

“Segala sesuatu yang dilakukan dengan perjuangan dan atas nama Allah SWT, Insya Allah akan terwujud. Maka jangan sia-siakan hdup kita untuk segala sesuatu yang tidak berguna,” Malariantika Yulianggi, founder of Shoyu Pia Cake

QB Headlines.com - Malariantika Yulianggi (19) atau Anggi, panggilan akrabnya, adalah mahasiswi angkatan 2008, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Di usianya yang masih sangat muda, Anggi sudah memiliki bisnis di bidang pangan. Produknya adalah shoyu pia cake (shoyu adalah singkong dalam bahasa Jepang). Dari modal awal sebesar 1 juta rupiah dan hanya dalam kurun waktu sekitar setahun, Anggi mengembangkan usahanya hingga kini mampu memproduksi sekitar 1000 kue pia dan mencapai omzet sekitar 7 sampai 11 juta rupiah setiap bulannya. Anggi juga merupakan salah satu nominator 25 Asia's Best Young Entrepreneur 2009  versi majalah BusinessWeek.   

Memanfaatkan Bahan Lokal
    Di tengah penelitiannya tentang bahan makanan lokal, Anggi menyadari bahwa singkong (cassava) belum banyak dimanfaatkan, padahal bahan makanan ini jumlahnya berlimpah di Indonesia dan banyak disukai oleh masyarakatnya. Ia kemudian menciptakan mocaf atau modified cassava flour, sebagai bahan alternatif pengganti tepung terigu, yang Ia gunakan untuk membuat kulit pia. “Jika dibuat dari terigu biasanya kulit pia mudah pecah,” ujarnya. Alasan Anggi membuat kue pia adalah karena makanan ini cukup digemari, cara membuatnya sederhana dan mudah dimodifikasi, serta biaya produksinya murah. “Shoyu pia tersedia dalam dua jenis, yaitu shoyu pia kering dan hot shoyu pia. Shoyu pia merupakan produk dengan berbahan baku lokal yaitu mocaf, umbi bunga dahlia (inulin) dan ipomea batata (ubi jalar),” jelas wanita yang memproduksi shoyu pia di daerah Mertojoyo Malang dan telah memiliki 6 karyawan ini.
    Shoyu pia merupakan produk pertama yang Anggi ikutkan dalam sebuah competition business plan sewaktu Ia duduk di bangku kuliah semester 2. “Alhamdulillah itu merupakan kejuaraan pertama saya di bangku kuliah dan sampai saat ini masih bertahan,” tuturnya. Shoyu pia pun sering Ia ikutkan dalam beberapa competition dan reward, serta dijadikan sumber modal, termasuk dalam Shell Live-wire yang diadakan beberapa bulan yang lalu. “Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada kami,” lanjut Anggi.

Tidak Bermaksud Menjadi Entrepreneur
    Anggi mengakui awalnya Ia tidak mempunyai maksud untuk terjun ke dunia entrepreneur. Tapi Ia memang sejak lama berkeinginan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menolong sesama. Namun setelah terjun menjalaninya, menurutnya dunia entrepreneur adalah dunia yang mengasyikan dan penuh permainan. “Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan sebagai generasi penerus dari dulu saya berkeinginan untuk menolong sesama,” tutur wanita kelahiran 1 Juli 1990 ini. Menurut Anggi, dengan menjadi entrepreneur, apapun ide atau pikiran dapat diwujudkan ke dalam bisnis yang sedang dijalani. Ia juga dapat memiliki kebebasan waktu. Namun, menurutnya seorang entrepreneur harus pintar dalam memanage waktunya. Karena seorang entrepreneur harus meluangkan waktu untuk bisnisnya dalam keadaan apapun. Berikut pendapat Anggi tentang nilai berharga yang Ia petik berdasarkan pengalamannya, “segala sesuatu jika dilakukan dengan perjuangan dan atas nama Allah SWT, Insya Allah akan terwujud. Maka jangan sia-siakan hdup kita untuk segala sesuatu yang tidak berguna. Dan jangan lupa melihat orang di sekeliling kita yang kiranya tidak mempunyai keberuntungan seperti kita,” tutur mahasiswi asal Trenggalek ini. (Yudhi Yogaswara)

Bermodal Kreativitas, Kerja Keras dan Peduli Lingkungan

“Saya percaya dengan 99% kerja keras dan 1% bakat pemberian Tuhan, serta start everything secara baik dan benar,” Johansen Samsoedin, Co-Principal Architect, Aboday Design

QB Headlines.com - Johansen Samsoedin adalah Co-Founder dan Co-Principal Architect dari Aboday Design, sebuah konsultan arsitektur dan interior, yang didirikannya bersama Rafael David dan Ary Indra sejak 4 Februari 2006. Aboday memiliki kantor utama yang berlokasi di Jakarta serta kantor representatif di Bali dan Singapura. Dan dalam waktu yang relatif singkat - sekitar 3 tahun - Aboday telah melahirkan sejumlah karya dengan range kategori proyek yang cukup luas, mulai dari low rise residential, high rise residential, commercial, institution, hospitality, interior dan proyek-proyek sayembara (competition). Selain itu, Johansen adalah pemenang IYCE Award tahun ini yang diselenggarakan British Council dan mewakili Indonesia ke ajang serupa tingkat internasional di London.  

Obsesi Berwirausaha
    Pria kelahiran Jakarta tahun 1975 ini, memilih berwirausaha karena sejak awal memiliki mimpi untuk mempunyai kantor praktek arsitekturnya sendiri. Pada akhir 2005, kesempatan itu datang, kemudian Ia dan kedua rekannya memutuskan untuk mendirikan PT. Aboday Design. “Obsesi dari setiap arsitek adalah memiliki kantor praktek sendiri. Saya dan kedua rekan, kebetulan memang memiliki kemauan dan bertujuan untuk itu," tuturnya. Tapi menurut Johansen, tidak semua arsitek harus menjadi entrepreneur, Ia bisa saja tetap menjadi profesional. “Prinsipnya, jika ingin menjadi profesional, be the best professional. Jika ingin menjadi entrepreneur, be the best entrepreneur,” tutur arsitek lulusan Universitas Tarumanegara ini. Johansen berpendapat, kelebihan menjadi entrepreneur adalah keuntungan yang diperoleh dapat dimiliki sendiri. “Dalam suatu proyek, jika kita bekerja keras dan berhasil, hasilnya untuk diri kita sendiri. Namun jika sudah menjadi entrepreneur, berarti lebih banyak lagi tugas-tugas yang harus dipikirkan,” ujarnya. Selain mengerjakan proyek-proyek yang ada, seorang entrepreneur juga harus memikirkan berbagai hal, seperti urusan keuangan, cash flow, human resource,  legal dan manajemen. Seorang entrepreneur juga harus berpikir jauh ke depan dan berkesinambungan, tidak hanya untuk tujuan jangka pendek, tapi juga tujuan 5 sampai 10 tahun ke depan. “Dan itu bukan suatu pekerjaan yang mudah,” sambungnya.
    Johansen dan kedua rekannya di Aboday sama sekali tidak punya background di bidang bisnis. “Kami bertiga adalah sarjana arsitektur dan sampai sekarang pun kami masih belajar. Kami learning by doing, tapi kami tahu pasti apa yang kami tuju ke depan,” jelasnya. Selain terus belajar, Johansen juga menyarankan untuk memulai sesuatu dengan benar. Ketika pertama kali didirikan, Aboday sudah berbadan hukum jelas sebagai PT. Ia pun melihat pajak, sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Menurutnya, dengan berbadan hukum jelas perusahaannya akan memiliki kesempatan-kesempatan yang jauh lebih banyak dibanding perusahaan yang tidak berbadan hukum. Selain itu, Aboday juga membina karyawan-karyawannya untuk memiliki spirit kerja yang baik. “Sejak awal kami berusaha membina agar karyawan bekerja dengan passion dan bangga akan hasil kerja mereka, juga agar di lingkungan kerja tercipta esprit de corps yang baik,” jelasnya

IYCE Award 2009
    Belum lama ini sekitar bulan Agustus lalu, Johansen meraih juara pertama International Young Creative Entrepreneur Award (IYCE) 2009. Ia menjadi wakil Indonesia dan meraih juara ke-2 dalam kompetisi yang sama tingkat internasional di London. Disana Ia bersaing dengan entrepreneur kreatif lainnya dari 8 negara, yakni China, India, Malaysia, Slovania, Slovekia, Afrika Selatan, Taiwan, dan Turki. Kompetisi IYCE telah digelar British Council sejak 2004, yang bertujuan untuk mempromosikan entrepreneur industri kreatif paling berbakat dari negara berkembang. Lebih dari 3.000 entrepreneur kreatif dari 47 negara telah bersaing di sembilan sektor kreatif (musik, desain, film, fesyen, interaktif, komunikasi, penerbitan, seni panggung, dan seni rupa). Pemenang IYCE Award dipilih karena keberhasilannya sebagai entrepreneur sekaligus misi sosial dan kepeduliannya terhadap lingkungan.

Peduli Lingkungan
    Usaha biro arsitek yang dibangun Johansen dan kedua rekannya dengan modal sekitar 54 juta bisa tumbuh hingga mencapai 7 miliar. Hal ini tidak semata-mata berkat keunggulan desain, tapi juga karena kerja keras dan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan. Seperti karya Johansen yang menjadi highlight dalam IYCE Award 2009, yakni Paddy Box. Paddy Box adalah serangkaian vila yang atapnya ditumbuhi padi, berlokasi di Jimbaran, Bali. Kehadiran padi bertujuan memperlembut bagian atap vila yang posisi tanahnya miring dan bertingkat. Selain untuk melembutkan atap dan membuat rumah berkesan lebih adem, petak sawah di atas atap villa ini bisa menghasilkan panen sebanyak satu setengah ton setahun. Proyek komersial yang peka terhadap lingkungan ini direncanakan akan selesai pada tahun 2011. Saran Johansen untuk para pengusaha muda adalah harus terus bekerja keras. "Saya percaya dengan 99% kerja keras dan 1% bakat pemberian Tuhan,” tuturnya. Selain itu, Ia juga menyarankan untuk start everything secara baik dan benar. “Semua orang pasti bekerja keras, namun tidak semuanya baik,” tuturnya lagi. (Yudhi Yogaswara)  
Pembangunan Industri berbasis Riset dan Teknologi
A creation by design and not by default


Sub judul tersebut di atas adalah ungkapan dari Prof. Dr. Koentjaraningrat yang dikutip oleh Jakob Utama dalam bukunya "Bersyukur dan menggugat diri", yang membahas masalah pembangunan Demokrasi dan Kebudayaan.

Dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa sudah saatnya Bangsa Indonesia menyadari perlunya membuat rancangan kehidupan berdemokrasi dan berbudaya berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dengan tujuan membangun sebuah budaya (kultur) bangsa yang kompetitif. Sehingga tidak sebagaimana apa yang terjadi selama ini, terombang-ambing dalam arus globalisasi, yang pada akhirnya nanti, sebagaimana saat ini, akan kita sadari bahwa selama ini kita jalan di tempat.

Kondisi Industri di Indonesia

Dari pengalaman dan pengamatan penulis yang dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun menekuni bidang Industri, penulis melihat jelas bahwa keterombang-ambingan arah gerak pengembangan Industri juga mengalami hal yang kurang-lebih sama. Industri tidak dibangun dengan perencanaan (by design) berdasarkan kompetensi atau Teknologi yang dikuasai, namun lebih didasarkan pada pertimbangan kebutuhan mendesak sesaat (by default). Dengan demikian, Industri yang ada di Indonesia sifatnya dangkal dan tidak berakar pada kompetensi (Teknologi) yang semestinya dijadikan dasar pembangunan sebuah Industri. Industri semacam itu tidak kompetitif sehingga memerlukan proteksi yang terus-mnerus karena sulit bersaing dengan Industri sejenis dari negara lain, terutama dalam era globalisasi saat ini.

Melihat keadaan tersebut di atas, penulis berpendapat bahwa sudah saatnya kita memikirkan pengembangan Industri yang dibangun berdasar pada Teknologi yang kita kembangkan sendiri dengan mempertimbangkan kompetensi dan kebutuhan nyata dalam Dunia Industri. Namun demikian, menyadari kondisi masyarakat Indonesia saat ini, kita tidak mungkin mengharapkan Dunia Industri bisa mengembangkan sendiri Teknologi tersebut karena kemampuan Dunia Industri dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IpTek) sangatlah terbatas.

 

Peran Lembaga Penelitian

Salah satu lembaga yang semestinya dapat berperan besar dalam pembangunan Industri yang berbasis pada Iptek adalah lembaga-lembaga penelitian yang sudah ada tersebar di seantero tanah air, baik yang ada di bawah naungan Perguruan Tinggi, LIPI maupun Menristek. Dari pengalaman dan pengamatan penulis dalam membangun hubungan dengan lembaga-lembaga Riset dan beberapa Perguruan Tinggi sejak tahun 1998 terdapat banyak sekali kendala yang dihadapi. Salah satu kendala yang paling mendasar adalah tidak adanya pemahaman tentang sebuah siklus Industri, sehingga masing-masing pihak (peneliti dan pengusaha) tidak memahami peran dan domain (lingkup kerja) masing-masing sehingga sulit sekali terjadi sebuah sinergy.

Siklus Industri

Penggambaran siklus Industri di bawah ini menjelaskan bahwa baik pengusaha maupun peneliti mempunyai peran dan lingkup kerja yang berbeda dan tidak mungkin untuk dicampur-adukan.

Siklus di atas menggambarkan sebuah proses spiral yang makin membesar, dimana Ilmu Pengetahuan ditransformasikan (didaya-gunakan) menjadi Teknologi (penggunaan praktis) oleh para Peneliti dan kemudian bersama-sama dengan Pengusaha (Industri) ditransformasikan lebih lanjut sehingga layak untuk difabrikasi (Industri) sehingga bisa dikomesialkan menjadi sebuah Bisnis yang selanjutnya, sebagian keuntungannya menjadi feed back untuk mengembangkan Industri dengan Teknologi yang lebih canggih.

Hubungan Lembaga Penelitian dengan Industri

Dari siklus di atas terlihat jelas bahwa hubungan langsung antara Lembaga Penelitian dengan Dunia Industri adalah dalam proses menjadikan sebuah (konsep) Teknologi menjadi sebuah produk yang bernilai komersial. Dalam proses ini sedikitnya ada 3 tahapan yang harus dilalui, yaitu:

  1. Pembuatan prototype fungsional,
  2. Pembuatan prototype komersial
  3. dan akhirnya,
  4. Pembuatan prototype produksi.

Kemampuan dan semangat dari masing-masing pihak dalam melalui tahapan-tahapan tersebut akan sangat menentukan apakah komersialisasi sebuah Teknologi (hasil penelitian) dapat diwujudkan. Sebagus apapun sebuah hasil penelitian tidak akan membawa manfaat ekonomi apabila tidak ada Industri yang mampu dan mau mengkomersialkannya.

 

Kondisi obyektif di Indonesia

Minimnya pemahaman akan siklus tersebut di atas mengakibatkan hampir seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian menumpuk dalam bentuk kertas kerja. Hasil penelitian tidak dapat diimplementasikan karena dilakukan tanpa terlebih dahulu meneliti kebutuhan obyektif dari dunia Industri. Hal lucu yang kerap terjadi adalah sikap para peneliti yang menganggap hasil penelitiannya sebagai harta karun yang bernilai tinggi sehingga mereka cenderung untuk merahasiakannya serta menjaganya dari kemungkinan usaha pencurian oleh para pengusaha Industri. Sikap seperti itu tentu saja membuat para pengusaha Industri enggan berhubungan dengan Lembaga - lembaga Penelitian. Mereka lebih senang membeli industri secara turn-key pada para provider industri di Jepang, Taiwan, Korea Selatan maupun Cina. Dengan demikian, Siklus industri tidak pernah terbentuk di Indonesia. Mata rantainya terputus, bagian Ilmu Pengetahuan & Teknologi digantikan oleh Industri Provider dari luar negeri.

Peran Dewan Riset

Kondisi terputusnya hubungan antara Lembaga Penelitian dengan Dunia Industri sebetulnya telah disadari sejak lama oleh Pemerintah. Berbagai program Riset yang berdasarkan "link and match" telah dilakukan sejak jaman Orde Baru. Namun sayangnya keikut-sertaan Industri dalam setiap usulan Riset hanya sebatas pemenuhan persyaratan saja. Dalam prakteknya tidak ada bukti nyata bahwa dunia Industri dilibatkan. Nyatanya hampir tidak ada Industri atau produk (hasil industri) yang dihasilkan dari hasil Riset. Menyadari kenyataan tersebut Dewan Riset (Nasional maupun Daerah) semestinya bisa berperan sebagai lembaga yang mampu menjadi jembatan ataupun katalisator sehingga memungkinkan terjadinya interaksi positip antara lembaga-lembaga riset dan pengusaha (industri) dalam upaya pengembangan Industri berbasis Iptek.

Buntoro adalah Chairman dari PT. Mega Andalan Kalasan (MAK), sebuah perusahaan engineering & manufacturing yang bergerak di bidang industri furnitur dan peralatan rumah sakit yang didirikannya pada tahun 1988. PT. MAK merupakan salah satu perusahaan industri peralatan rumah sakit terbesar di Asia Tenggara yang menguasai lebih dari 60% pangsa pasar peralatan rumah sakit nasional dan produknya telah diekspor ke 18 negara. PT. MAK juga telah memperoleh sertifikat standar internasional ISO 9001, ISO 13485 dan CE Mark. Belum lama ini lewat anak perusahaannya PT. Mega Andalan Motor Industri (MAMI), Buntoro meluncurkan produk motor nasional berupa 2 varian motor bebek dengan merk MAK (Motor Andalan Kita).

Jakarta, 28 Nopember 2009.
Ditulis oleh Buntoro atas permintaan Ibu Betti Alisjahbana untuk QB Headlines

Tak Gentar Melawan Perusahaan Asing

 

"Kunci keberhasilannya adalah ketekunan dan komitmen. Perusahaannya harus memiliki kapabilitas yang sama dengan perusahaan asing, namun dengan harga yang lebih murah, begitulah kiat Boyke . Ia juga aktif menghimbau lembaga pemerintah untuk mendukung perusahaan lokal"

QB Headlines.com - Boyke Minarno adalah Chairman dari PT. Reka Patria Ekaguna (RPE), perusahaan yang bergerak dibidang Engineering & Project Management , yang didirikannya pada tahun 1991, dan PT. Raga Perkasa Ekaguna (RGA), perusahaan yang bergerak di bidang Construction, yang didirikannya di tahun 1996. Sejak didirikan, kedua perusahaan ini telah memberikan dan mengkontribusikan jasanya kepada pembangunan industri di Indonesia, khususnya untuk industri oil & gas di lepas pantai (offshore). Sampai saat ini RPE dan RGA telah mengerjakan berbagai proyek dengan klien-klien diantaranya : Amerada Hess, BP Indonesia, Premier Oil, Gulf resources, Kodeco Energy, Pertamina/Santa Fe Tuban, PT Monagro Kimia, PT Chabot Chemical Indonesia, Vico Indonesia, YPF Maksus/CNOOC, PT Arian Eka Catra dan PT Palwa Minatama Jaladri

RPE dan RGA

Engineering merupakan core business RPE sejak perusahaan tersebut didirikan. Sampai saat ini RPE telah mengembangkan dan membangun kompetensinya dalam memberikan solusi menyeluruh untuk jasa Engineering. Mulai dari sketsa ide sampai produk komprehensif yang memenuhi kebutuhan klien akan suatu fasilitas, baik itu fasilitas greenfield, brownfield, maupun onshore atau offshore. RPE pun telah terlibat di sejumlah proyek dan memberikan kualitas prima dengan harga yang kompetitif kepada sejumlah perusahaan oil & gas yang beroperasi di Indonesia. Sedangkan PT. Raga Perkasa Ekaguna atau RGA, adalah perusahaan jasa konstruksi yang berkembang menjadi perusahaan jasa EPCI (Engineering, Procurement, Construction & Installation) yang terintegrasi, baik untuk proyek offshore maupun onshore. RGA juga memberikan jasa cost effective strategy yang sesuai dengan kualitas internasional tanpa mengorbankan faktor-faktor HSE (Health, Safety & Environmental). Menurut Boyke, keberhasilan dari suatu proyek EPCI bergantung pada tim manajemen proyek. Para tim engineers bekerja sama dengan tim procurement untuk memberikan dukungan kepada tim fabrikasi di lapangan. Dan selama proses instalasi berlangsung, harus dijaga dan diawasi agar tetap sesuai dengan jadwal untuk menghindari segala kerugian. "Kerena itu, peran semua personil diperhitungkan dalam kesuksesan suatu proyek," ujarnya.

Boyke menceritakan, kunci keberhasilan yang telah dia peroleh selama ini adalah karena ketekunan dan komitmen. Perusahaannya harus memiliki kapabilitas yang sama dengan perusahaan asing, namun dengan harga yang lebih murah, begitulah kiat Boyke. Karena itulah RPE dan RGA memberikan pelayanan jasa Engineering & Construction yang menyeluruh, mulai dari konsep, design & drafting, Front End Engineering Design (FEED), Detailed Engineering, Project Management Services sampai Construction Services. Menurut Boyke, semua proyek yang telah dikerjakan, baik proyek kecil maupun besar, merupakan prestasi yang membanggakan. "Yang paling besar adalah EPCI Hess project, membangun/memasang 4 kaki anjungan dimana terdapat process facilitynya dan offshore pipeline kurang lebih 41 km di Selat Madura," jelasnya.

Tantangan dan Cara untuk Meningkatkan Daya Saing

Perusahaan asing memilki kecenderungan untuk memakai jasa perusahaan asal negaranya sendiri yang berada di Indonesia. Hal inilah yang menyulitkan sekaligus menjadi tantangan bagi perusahaan lokal untuk bersaing. Karena itu untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan lokal harus memperhatikan konten lokal sebagai suatu faktor yang sangat penting. Tantangan lain adalah permasalahan dalam pengiriman material dan peralatan di lapangan yang dapat menyebabkan penundaan proyek yang berakibat serius dan berdampak pada kerugian finansial, baik bagi pemilik maupun kontraktor. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pengetahuan tentang spesifikasi lokal seperti supplier, agen-agen peralatan, logistik, peraturan dan undang-undang, pajak dan bea cukai, serta ketersediaan material, peralatan dan infrastruktur lokal, adalah faktor yang sangat menunjang akan keberhasilan suatu proyek.

Secara singkat, penyelesaian proyek yang sukses tergantung pada manajemen tim proyek yang profesional, fasilitas yang mendukung, serta database vendor dan sub-kontraktor yang lengkap. Selain itu, memiliki kemampuan untuk memenuhi harapan dan keinginan klien dengan kualitas pelayanan yang baik tanpa melebihi anggaran yang ada, merupakan nilai tambah bagi klien. Hal inilah yang menghantarkan RPE menjadi salah satu perusahaan Project Management Consultant terbaik di bidangnya. "Usaha lain untuk meningkatkan daya saing dengan perusahaan asing, adalah menghimbau lembaga pemerintah untuk mendukung perusahaan lokal," tutur Boyke yang juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT. Reka Raga Resources ini.

Saran Boyke untuk para usahawan Indonesia agar mampu bersaing dengan perusahaan asing :

    * Tekuni bidang usaha yang digeluti
    * Tingkatkan kemampuan dan kualitas
    * Perluas jejaring usaha
    * Tertibkan administrasi secara baik dan benar (Yudhi Yogaswara)
Perlu Keberpihakan pada UMKM


"Keberpihakan yang diperlukan adalah ruang gerak, pola kredit mikro dan dukungan peningkatan SDM. Untuk berkembang UMKM perlu fokus pada satu bisnis dulu, kenali pasar dengan baik dan terus kreatif dan inovatif."

QB Headlines.com - Nama Sandiaga Salahuddin Uno, yang akrab dipanggil Sandi, tentu sudah tak asing lagi terutama di kalangan dunia usaha. Pada tahun 2007, pria kelahiran Rumbai, 28 Juni 1969 ini, dinobatkan sebagai salah satu pengusaha muda terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe. Di tahun 2008, Ia pun dinobatkan menjadi Entrepreneur of The Year dari Enterprise Asia untuk predikat pengusaha terbaik. Meskipun Sandi adalah seorang pengusaha dan entrepreneur besar, Ia aktif dalam mendukung UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Disini kami akan menceritakan, bagaimana awal mula serta sepak terjang Sandi dalam mendukung dan mengembangkan UMKM di Indonesia.

Awal Mula tertarik pada sektor UMKM
Ketika Sandi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum BPP HIPMI di tahun 2005, Ia mendapati bahwa sebagian besar pengusaha Indonesia saat itu, kelas usahanya adalah UMKM. Ia juga mendapati bahwa sektor UMKM selama ini dibiarkan tumbuh sendiri oleh pemerintah, tanpa kebijakan yang berpihak. Namun, sektor ini mampu bertahan pada saat krisis, bahkan menjadi penopang perekonomian negara selama 10 tahun terakhir. "Atas dasar itulah saya mulai tergerak untuk ikut mendukung sektor ini," ujarnya. Ada 3 hal mendasar yang membuatnya ingin mengembangkan sektor UMKM. Pertama, UMKM menyerap tenaga kerja paling banyak. Kedua, berperan besar dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi, dan ketiga, adanya ketimpangan yang lebar antara pemain kecil dan besar dalam ekonomi Indonesia. Keprihatinan terbesarnya adalah nasib pengusaha kaki lima yang sering mengalami penggusuran hingga sulit meningkatkan kualitas SDM. "Kebijakan yang diperlukan sebenarnya adalah memberi ruang bagi UMKM, upaya menolong mereka bukan dengan menggusur, melainkan membuat pasar baru untuk berusaha dan membuka akses pasar," tutur Pria lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cumlaude ini

Kekuatan, Kendala, Tantangan dan Peluang
UMKM jelas terbukti mampu survive melalui krisis, karena ukurannya kecil dan fleksibel, sehingga kenyal jika berbenturan. Lain halnya dengan korporasi yang strukturnya besar. Namun UMKM memiliki beberapa kelamahan, pertama, UMKM umumnya dikelola oleh perorangan (pemilik sekaligus pengelola), sehingga pembagian tugas administrasi dan operasinya tidak jelas. Kedua, cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber lain (keluarga, rentenir atau pedagang perantara). Ketiga, mayoritas UMKM merupakan perusahaan perorangan yang tidak berakta notaris, keempat, mahalnya harga bahan baku, terbatasnya ketersediaan, dan jarak yang relatif jauh. Kemudian masalah lain yang dihadapi adalah dari sisi SDM dan akses pasar. "Tidak terampil dan mahalnya tenaga kerja masih menjadi kendala utama dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja," ujar Sandi.
UMKM kini menghadapi tantangan persaingan yang makin ketat. Di dalam negeri UMKM bersaing dengan barang impor dan selundupan, sedangkan di pasar global mereka sulit menembus pasar dikarenakan banyaknya pesaing dan minimnya kemampuan berbahasa asing. Namun Sandi optimis peluang bagi UMKM masih lebar. Dengan sektor industri kreatif, agrobisnis dan pariwisata yang berkembang baik beberapa tahun terakhir, serta indonesia yang memiliki potensi SDM kreatif (satu-satunya negara yang memenangkan 3 tahun berturut-turut kompetisi industri kreatif di tingkat International), menurut Sandi UMKM masih memiliki ruang gerak asalkan cermat membaca pasar.

Solusi & Strategi Mengembangkan UMKM
Sandi mengungkapkan, untuk mengatasi masalah permodalan, KADIN berencana akan mengembangkan suatu pola mikro kredit melalui jaringan lembaga keuangan mikro non-perbankan yang disesuaikan dengan topografi dan jenis usaha, yang direncanakan akan selesai pada bulan September ini. KADIN juga menyiapkan program lain dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dengan bekerja sama dengan lembaga konsultan maupun instansi swasta. "Tujuannya agar para pengusaha UMKM dapat memiliki referensi yang lebih jelas dalam menganalisa situasi keuangan perusahaan dan menentukan strategi pengembangan bisnis ke depan," ujar Sandi. Selain itu, belum lama ini, KADIN meminta pemerintah segera mereposisi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan melepaskan penyaluran kredit usaha mikro dari sistem perbankan. Dengan pemisahan tersebut, pemberdayaan usaha sektor mikro baru bisa berjalan secara maksimal. Selanjutnya KUR hanya diperuntukkan bagi pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) yang sudah bankable dan feasible. Saran Sandi bagi para pelaku UMKM untuk berkembang, pertama, fokus pada satu bisnis dulu. "Sering kali saya menjumpai calon pengusaha atau pengusaha baru yang begitu bernafsu membuka beberapa bisnis sekaligus. Idenya terlalu banyak, akibatnya tidak ada satu pun ide bisnis yang dapat dieksekusi dengan baik. Semuanya terlantar dan layu sebelum berkembang," jelasnya. Kedua, kenali pasar dengan baik. Karena di pasar ada konsumen yang seleranya harus diikuti, juga ada pesaing yang harus disiasati dan dijadikan pemicu untuk berkompetisi. Ketiga, terus kreatif dan inovatif. Kini konsumen memiliki banyak pilihan sehingga pengusaha dituntut untuk cerdik menampilkan produk dan jasanya, yang harus memiliki nilai tambah bagi konsumen. (Yudhi Yogaswara)

Entrepreneur wisdom

Seorang entrepreneur dapat disamakan dengan seorang Musashi yang dengan keteguhan hatinya menyusuri jalan pedang (the way of the warrior) dalam mencapai predikat dirinya sebagai seorang samurai.

Seorang entrepreneur sanggup menjalani kehidupan yang penuh tantangan dalam jangka panjang, yang bagi orang biasa dianggap sebagai penderitaan, serta menemukan jalan keluar yang unik sehingga pada akhirnya orang tidak lagi melihatnya sebagai penderitaan tetapi sebagai sebuah jalan hidup. Dia tidak "membanggakan" apa yang dijalaninya tersebut sebagai sebuah keistimewaan yang membedakan dirinya dari orang lain. Atau dengan kata lain, seorang entrepreneur adalah orang yang bisa menghargai dan menikmati keberhasilan yang dicapainya tanpa perlu mempertontonkannya untuk mendapatkan penghargaan dari masyarakat.

Bagi seorang entrepreneur, uang tak ubahnya sebagai pedang bagi seorang samurai. Sebuah pedang hanya berguna sebagai alat pemotong sayur bagi orang biasa. Namun bagi seorang samurai, sebuah pedang dapat berubah bentuk dan fungsinya sesuai dengan tinggi-rendahnya "ilmu pedang" yang dikuasainya serta "kebijakan" yang mengarahkan langkahnya. Bahkan ditangan seorang samurai sejati, sebatang bambu pun dapat digunakan tak ubahnya sebagai sebatang pedang.

Bagi seorang entrepreneur, uang bukanlah hanya sekedar sebagai alat bayar. Oleh karena itu dalam menggunakannya , seorang entrepreneur akan mengerahkan seluruh kemahirannya dalam upaya menciptakan "nilai efektiv " yang semaksimal mungkin lebih besar dari nilai nominalnya. Uang bukanlah segalanya, namun dengan uang seseorang bisa berbuat lebih banyak.

Entrepreneur adalah predikat yang diberikan oleh masyarakat sebagai penghargaan atas keberhasilan yang dilakukan oleh seseorang wira-usaha dalam kurun waktu panjang (>20 tahun). Tidak ada cerita tentang kegagalan atau pun keberhasilan dalam perjalanan hidupnya. Kegagalan adalah jalan yang penuh lubang, batu dan hambatan-hambatan lain. Sedangkan keberhasilan adalah sebuah jalan bebas hambatan. Saat melalui jalan penuh hambatan, seorang entrepreneur akan berjalan penuh kehati-hatian dan berusaha segera melewatinya. Sebaliknya, di jalan bebas hambatan seorang entrepreneur melaju secepat-cepatnya namun tidak mengabaikan kehati-hatian. Tingkat pencapaian prestasinya adalah agregat dari Keberhasilan atau kegagalan sepanjang jalan hidupnya,

Satu hal yang mungkin jarang terungkap. Seorang entrepreneur adalah manusia yang mempunyai "super ego" yang sangat besar. Oleh karenanya hampir selalu memerlukan seorang belahan hati (soulmate), sebagai "tempat curhat" yang bisa dia percaya, yang bukan merupakan anggota keluarga. Tempat sebagai kawan sebaimana syair yang dibawakan oleh Ebiet G Ade dalam lagunya "Berita kepada kawan".

Ditulis atas permintaan QB Headlines untuk mengisi Entrepreneur's wisdom

Investasi Properti Semakin Memikat

Investasi terbesar kebanyakan orang ada di properti, yaitu rumah yang ditinggalinya. Tapi kali ini saya akan membahas investasi properti yang bukan rumah tempat tinggal sendiri.

Popularitas properti meningkat belakangan ini. Beberapa alasannya adalah :

  • Investor kuatir dengan harga saham yang sangat fluktuatif.
  • Investor menginginkan suatu investasi yang lebih riil.
  • Ada banyak profesional dengan mobilisasi tinggi yang butuh tempat tinggal tapi tidak ingin membeli properti karena sewaktu-waktu mereka dapat ditugaskan di negara lain.
  • Suku bunga pinjaman semakin menarik.
  • Pengembang properti menyediakan paket-paket investasi yang menarik yang mempermudah investor untuk melakukan investasi di properti.

Meskipun demikian ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan investasi di properti :

  • Anda tidak dapat menguangkan properti dengan cepat. Menjual properti makan waktu lama.
  • Anda perlu basah tangan, meskipun Anda sudah menggunakan agen untuk berhubungan dengan penyewa, tetap saja anda perlu terlibat.
  • Untuk mendapatkan properti dibutuhkan investasi yang tinggi, sehingga apabila dana Anda terbatas, lebih susah untuk melakukan diversifikasi portfolio.

Beli untuk Disewakan

Investasi jenis ini adalah cara investasi yang sangat populer dikalangan para investor dan sangat menarik karena Anda bisa mendapatkan 2 manfaat sekaligus :

  • Pendapatan Uang sewa tiap bulan
  • Peningkatan nilai capital ( capital gain).

Sebagai ilustrasi saya tuliskan angka-angka dari salah satu investasi saya. Tahun 2004 saya membeli sebuah apartemen di kawasan Kuningan dengan harga Rp. 415 juta. Apartemen itu kemudian saya renovasi agar lebih indah dan menyenangkan untuk dihuni dengan biaya Rp. 39 Juta. Untuk AC dan furnitur lengkap saya menghabiskan biaya Rp. 77 juta. Jadi total investasi saya sampai apartemen itu siap disewakan adalah Rp. 531 juta.

Sejak apartemen itu siap, saya menunjuk seorang agen untuk mencari penyewa sekaligus mengurusi segala detilnya seperti perbaikan-perbaikan kecil yang diperlukan sesuai permintaan penyewa. Harga sewa apartemen itu adalah Rp. 5.750.000 perbulan yang dibayar setiap 6 bulan di depan. Setelah dipotong biaya pemeliharaan, fee untuk agen dan pajak penghasilan atas sewa apartemen tersebut, saya mendapatkan penghasilan bersih Rp. 54.5 juta pertahun atau 10.2 % dari nilai investasi yang saya tanamkan. Dengan kata lain yield investasi ini adalah 10.2 % per tahun.

Selain itu saya pun memperoleh capital gain. Berdasarkan angka yang tertulis di dokumen Pajak Bumi dan Bangunan, nilai NJOP dari apartemen yang saya beli di tahun 2004 dengan harga Rp. 415 juta itu, di tahun 2007 nilainya Rp. 633.6 juta, atau dengan kata lain dalam kurun waktu 3 tahun capital gain-nya adalah 52.7 %, atau 17.6 % per tahun.

Apabila kita tambahkan angka yield dan capital gain, maka kita memperoleh angka 27.7 % per tahun. Angka pengembalian ini relatif tinggi dibandingkan dengan risikonya. Selain itu saya tidak perlu membayar semua investasi awal dengan dana sendiri melainkan bisa menggunakan uang bank untuk 75% dari harga apartemennya ( tidak termasuk biaya renovasi dan furnitur ). Menarik kan ?

Beli untuk Disewakan dengan Sistem Condotel

Bagi Anda yang tidak mau dipusingkan dengan urusan pengelolaan properti sama sekali, ada berita baik untuk Anda. Ada pengembang properti yang menawarkan sistem condotel (condominium yang dikelola seperti hotel). Sebagai investor Anda bisa membeli satu unit condotel yang sudah termasuk semua perabotan sampai ke sendok dan garpu. Lalu unit condotel itu dikelola oleh manajemen condotel, anda tinggal menerima uang sewa setiap bulan. Pengelola menjamin anda mendapatkan uang sewa selama 3 tahun secara teratur, dengan nilai sewa tahun pertama 9 %, tahun kedua 10 % dan tahun ke tiga 11 % dari nilai investasi Anda. Untuk tahun-tahun selanjutnya Anda akan memperoleh uang sewa berdasarkan tingkat occupancy.

Beli Tanah dan Bangun Rumah untuk Dijual

Alternatif lain investasi di properti adalah beli tanah, didesain dan dibangun lalu dijual. Untuk memberikan bayangan kira-kira seperti apa gambaran investasi cara ini, saya sampaikan ilustrasi salah satu investasi yang dilakukan kawan saya, seorang arsitek. Kawan saya ini membeli tanah seluas 160 m2 di kawasan Jakarta Barat di bulan Februari 2006. Harga tanahnya Rp. 3.6 juta/m2. Jadi Dia mengeluarkan biaya Rp. 576 juta untuk membeli tanah. Di tanah itu kemudian dibangun sebuah rumah yang cantik. Biaya yang dikeluarkan untuk mendisain dan membangun rumah itu adalah Rp. 625 juta rupiah. Jadi total biaya untuk tanah dan rumah adalah Rp. 1.201.000,-. Di bulan Juni 2007 rumah itu berhasil dijual dengan harga Rp. 1.5 Milyar. Menarik ya ?

Cara investasi seperti ini umumnya memberikan keuntungan yang lebih besar dibanding kan cara beli-sewa, akan tetapi modal sendiri yang dibutuhkanpun lebih besar karena Anda tidak bisa pakai uang bank untuk membeli tanah, selain itu Anda harus jeli membuat desain rumah yang sesuai dengan keinginan target marketnya.

Beberapa pertimbangan sebelum mulai berinvestasi di properti :

  • Anda tidak bisa mengharapkan properti Anda untuk terus disewa sepanjang tahun. Ada kalanya properti anda kosong. Dalam keadaan ini, selain anda tidak mendapatkan uang sewa, Anda pun harus membayar biaya pemeliharaan. Untuk itu saya sarankan dalam perhitungan potensi yield Anda asumsikan 10 bulan sewa dalam setahun.
  • Lokasi properti sangat menentukan. Saya sarankan anda melakukan survei kecil tentang kebutuhan pasar disekitar lokasi yang Anda pilih, seberapa mudah menyewakan/ menjual properti di sana sebelum Anda memutuskan untuk membeli.
  • Beberapa pengembang properti menawarkan jaminan sewa selama 5 tahun. Hal seperti ini mengurangi resiko investasi Anda yang tentunya bisa dijadikan pertimbangan sebelum membeli.

Properti memberikan tingkat keuntungan yang tinggi dan tidak fluktuatif. Banyak investor menyukai karakter ini dalam investasi. Apakah karakter ini Anda sukai juga? Kalau ya silahkan mencobanya.

Salam hangat penuh semangat.

Transformasi dari Eksekutif ke Entrepreneur
Teddy membuka sesi bagi pengalaman dengan menuturkan 5 fondasi bisnis yang jadi pegangannya agar sukses :
 
1.    Memilih model bisnis yang tepat. Sebagai ilustrasi, memilih bidang usaha yang bersaing dengan perusahaan-perusahaan China akan sangat melawan angin. Susah untuk sukses, karena mereka sudah jauh di depan dengan produk -produk yang sangat murah. Sebaliknya memilih bisnis yang mensuplai ke China adalah bisnis yang akan terbawa angin, kemungkinan suksesnya lebih besar. Pilih bisnis dimana kita mempunyai keuntungan komparatif.
 
2.    Filosofi manajemen. Manajemen adalah proses dari A sampai Z dengan standar yang harus dipenuhi. Masing-masing perusahaan mempunyai prosesnya sendiri. Standar adalah harga mati yang harus dipenuhi dan setiap waktu harus dinaikkan. Proses yang baik akan menghasilkan bisnis yang baik.
 
3.    Budaya perusahaan yang transparan dan menerapkan meritokrasi. Transparan artinya tidak ada yang disembunyikan, semuanya dilakukan dengan cara yang benar, termasuk membayar pajak, sehingga tidak perlu ada yang disembunyikan. Meritokrasi artinya yang terbaik yang naik, bukan karena kedekatan, atau alasan lain.
 
4.    Rekrutmen atas dasar karakter, disiplin dan passionate. Orang yang memenuhi 3 syarat ini mudah sekali diajari, tidak perlu IQ tinggi.
 
5.    Leadership. Ada 3 faktor kepemimpinan yang terpenting. Pertama, adalah contoh atau panutan. Jangan harap pegawai akan datang pada jam 8 pagi  kalau pemimpinnya datang jam 9. Pemimpin harus memberikan contoh yang baik. Kedua, pemimpin harus bisa membawa kemajuan. Perusahaan harus terus berkembang hingga menjadi yang terbaik di bidangnya.  Ketiga, take care of the people. Sama dengan CEO, pegawai pun punya cita-cita. Mereka ingin mapan, bisa menyekolahkan anak. Tentu pemimpin harus tega untuk mengeluarkan pegawai yang tidak baik. Tetapi mereka yang baik, harus diperhatikan kebutuhannya. Bukan hanya uang, tetapi juga kesempatan untuk berkembang, suasana kerja yang baik dan kebanggaan. Belonging to a winning group tentu merupakan harapan setiap orang.
 
Dengan kelima prinsip di atas Teddy yang memulai karirnya di Astra International sebagai salesman di Heavy Equipment Division pada tahun 1969,  telah membawa Astra International dari perusahaan kelas paviliun, menjadi perusahaan dengan jumlah pegawai 200.000 orang dan nilai kapitalisasi pasar Rp. 140 triliun. Beberapa CEO telah memimpin Astra International setelah Teddy, tetapi nilai-nilai seperti transparansi dan meritokrasi tetap dipertahankan dan itu adalah pondasi sukses Astra yang berkelanjutan.
 
Dream and Willingness to Pay the Price
 
Menjawab pertanyaan soal kesempatan yang tidak datang pada semua orang, Teddy menceritakan tiga kisah. Pertama adalah tentang sepupunya yang setelah sekolah di bidang kedokteran selama tujuh tahun dan tinggal sebulan lagi akan lulus, tiba-tiba semua miliknya dan surat-suratnya terbakar dalam peristiwa G-30-S di tahun 1965. Sepupunya itu lalu memutuskan untuk pergi ke Jerman dan menjadi perawat di sana. Selama empat tahun dia mengumpulkan uang sebagai perawat, lalu sekolah kedokteran lagi di Belanda, selama tujuh tahun. Akhirnya dia jadi dokter juga setelah 7 tahun sekolah di Jakarta, 4 tahun mengumpulkan uang di Jerman dan 7 tahun sekolah di Belanda. Total 18 tahun. Kesempatan memang harus dikejar.
 
Yang kedua, dia bercerita tentang kisah seorang anak di China yang dilihatnya di Discovery Channel. Anak kecil ini berumur 14 tahun dan bercita-cita untuk berbisnis restoran. Ketika ditanya bagaimana mungkin dia bisa berbisnis restoran sementara dia tidak memiliki modal, anak ini lalu bercerita tentang rencana dia. Sebagai pelayan kini dia berpenghasilan 800 yuan sebulan, setara dengan US$ 100.  Penghasilannya itu, 40 dolar dikirimkan pada ibunya,  20 dolar dia pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sisanya 40 dolar dia tabung. Setahun dia mengumpulkan 500 dolar. Dalam perhitungannya, untuk membuka restoran dia butuh modal 7500 dolar. Jadi dalam 15 tahun dia akan bisa memulai bisnis restorannya, kata anak kecil ini. Anak ini punya mimpi dan bekerja keras untuk merealisasikan mimpinya.
 
Yang ketiga, Teddy bercerita tentang Sukanto Tanoto yang pernah menjadi orang terkaya di Indonesia. Ayah Sukanto adalah supir truk, sementara ibunya menyewakan petromaks yang diantarkan oleh Sukanto pada sore hari pada pelanggan dan di ambilnya lagi keesokan harinya. Datang dari keluarga seperti itupun Sukanto bisa menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
 
Bagi Teddy, sukses itu tergantung pada dream and willingness to pay the price. Sukses tidak datang sendiri, melainkan karena adanya kemauan,  disiplin dan kerja keras terus menerus. Selama 40 tahun, bila tidak sedang sakit atau di luar negeri, Teddy selalu sudah di kantor pada jam 7:30 pagi.  Dan tiap hari, 2 jam dihabiskannya untuk membaca berita. Banyak orang ingin menjadi pengusaha sukses, pertanyaannya, siapkah mereka untuk rugi? Siapkah mereka untuk bekerja keras? Siapkah mereka untuk bangun dari kegagalan-kegagalan dan mulai lagi?
 
Menjadi Pengusaha Sukses
 
Pada umur 55 tahun setelah berhasil membesarkan Astra International, Teddy mundur dari Astra dan menjadi pengusaha. Ia memulainya dengan membesarkan Adira Finance, perusahaan pembiayaan yang didirikan ayahnya. Waktu itu Adira Finance adalah perusahaan kecil. Dengan jaminan pribadinyanya, Teddy mendapat pembiayaan masing-masing 2 triliun dari Chairul Tanjung (Bank Mega) dan Arwin Rasyid (Bank Danamon). Perusahaan kecil itu kini mengdatangkan keuntungan 1.5 triliun setahun. Teddy berpendapat bahwa perusahaan pembiyaan seperti Adira Finance akan lebih sukses bila di-back up oleh bank. Itu sebabnya Teddy kemudian menjual Adira Finance pada Bank Danamon. Terus terang Teddy mengatakan ia mendapatkan 300 juta dolar dari penjualan itu, dari modal dengkul.
 
Untuk menentukan bisnis selanjutnya, Teddy berpikir bahwa energi dan pangan adalah bisnis yang bisa mensuplai ke China. Ia lalu membuka bisnis batubara dan kelapa sawit. Bisnis batubara nya gagal, dan Teddy kehilangan 50 juga dolar disana. Dari pengalaman pahit ini ia belajar, rupanya kelima pondasi bisnis di awal artikel ini tidak diterapkannya. Ia mempercayakan bisnis itu pada orang lain dan tertipu.  Kesempatan untuk masuk ke dunia batubara datang lagi ketika saudara sepupunya hendak menjual Adaro. Pada waktu itu sudah ada perusahaan yang akan membeli Adaro dengan harga 750 juta dolar. Teddy meyakinkan sepupunya (Edwin)  untuk menjual Adaro kepadanya dengan harga 1 milyar US dolar, padahal saat itu ia hanya punya 50 juta dolar. Jadilah Teddy membeli Adaro dengan modal 50 juta dolar yang dimilikinya dan pinjaman sebesar 950 juta dolar. Kini Adaro bernilai 6 milyar US Dolar, dimiliki oleh 5 keluarga  dan sudah melantai di bursa saham. Sementara itu Teddy juga membesarkan Triputra, yang menurut majalah Warta Ekonomi ada di ranking 10 dengan nilai penjualan 30 triliun dan dalam waktu 5 tahun akan menjadi 50 triliun. Adaro dan Triputra   telah membuat Teddy menjadi orang terkaya nomor 15 di Indonesia versi majalah Forbes, dengan nilai kekayaan 900 juta dolar.
 
Untuk menciptakan kekayaan, Teddy memberikan nasihat untuk selalu melawan arus. Artinya belilah perusahaan atau saham ketika orang sedang panik menjual. Teddy juga menasihatkan untuk membuat satu bisnis dulu dengan baik lalu lipat gandakan menjadi banyak (leverage). Ilustrasi yang dipakainya buat dulu satu restaurant Mc Donald, bila berhasil, buat 1000 restoran.
 
Menjawab pertanyaan apakah sebaiknya langsung menjadi pengusaha atau seperti Teddy, menjadi profesional dulu baru menjadi pengusaha, Teddy mengibaratkan, bila ingin menjadi juara tenis, apakah kita langsung ambil raket dan bertanding, atau latihan forehand dulu setahun, lalu backhand setahun, setelah pondasi nya kuat baru terjun bertanding?  Kepada anak-anaknya, Teddy menasihatkan untuk latihan dulu, kuasai pondasinya, baru jadi pengusaha. Teddy baru terjun menjadi pengusaha pada usia 55 tahun, dan ternyata tidak terlambat.
 
Syarat yang lain untuk sukses sebagai pengusaha selain bibit (karakter, passionate dan disiplin) adalah cari lingkungan yang kondusif. Teddy mencontohkan patnernya Sandiaga Uno, yang masih muda namun sudah jadi pengusaha sukses dan masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Menurut Teddy, Sandi bekerjanya seperti orang “gila” dan dia masuk ke lingkungan yang sangat kondusif. Bila ingin jadi pengusaha sukses, bergaulah dengan pengusaha, jangan bergaulnya hanya dengan LSM.
 
Teddy menutup acara dengan nasihat agar kita menjaga reputasi. Jangan pernah tidak menepati janji. Salah satu faktor terpenting dalam suksesnya membangun bisnis adalah reputasi. Teddy mendapat pinjaman bank untuk membesarkan bisnis rugi yang di belinya atas dasar reputasi. Teddy juga kembali menekankan pentingnya dream dan willingness to pay the price. Baginya hoki adalah bangun lebih pagi, kerja lebih keras dan baca lebih banyak.
 
Salam hangat penuh semangat.
Betti Alisjahbana
)
Make a Free Website with Yola.